Minggu, 09 Oktober 2022

[Review] Deadstream: Pengalaman Sinematik Siaran Langsung Di Rumah Angker!



#Description:
Title: Deadstream (2022)
Casts: Joseph Winter, Melanie Stone, Jason K. Wixom, Pat Barnett, Marty Collins, Perla Lacayo
Director: Joseph Winter, Vanessa Winter
Studio: Shudder


#Synopsis:
Shawn Ruddy (Joseph Winter) merupakan seorang konten kreator video di YouTube dan Livvid yang dikenal penuh kontroversi. Puncaknya, beberapa video bertajuk "Wrath of Shawn" yang ia unggah mendapat kecaman dari para netizen karena melakukan hal-hal diluar batas toleransi. Hal tersebut berdampak besar terhadap Shawn. Para netizen melaporkan video-video itu dan akun sosial media Shawn pun di banned. Selain itu, beberapa sponsor juga pergi meninggalkan Shawn.


Setelah di banned selama tiga bulan, akun sosial media milik Shawn bisa diakses kembali. Shawn langsung mengunggah video permintaan maaf dan berjanji akan menghadirkan konten yang lebih baik lagi. Bertepatan dengan bulan Oktober, Shawn siap menghadirkan konten video live streaming edisi horror dengan menempati sebuah rumah angker selama satu malam. Shawn berjanji akan menghadirkan pengalaman sinematik paling gila dan menyeramkan yang tidak bisa ditemukan dimanapun.
Persiapan yang dilakukan Shawn sangat matang. Ia membawa banyak kamera untuk diletakan disetiap sudut rumah. Selain itu, Shawn juga membawa perlengkapan game board, peralatan pengusiran setan seperti air suci, kalung salib, pisau dan bawang putih yang dipercaya bisa menangkal hal-hal buruk. Yang lebih niatnya lagi, Shawn menciptakan scoring musik menyeramkan yang bakal ia putar saat menyusuri rumah angker tersebut.



Setibanya di rumah itu, Shawn ingin mempersulit keadaan jika situasi buruk menimpanya dengan cara membuang busi mobil dan kunci gembok ke sela-sela lantai rumah. Dengan bermodalkan informasi dari internet, Shawn menelusuri setiap sudut rumah angker itu dan menjelaskan berbagai macam tragedi mengerikan yang pernah terjadi disana pada para penontonnya. Perlahan tapi pasti, jumlah penonton live streaming terus meningkat. Shawn juga aktif berinteraski dengan cara membalas komentar-komentar para penonton.



Usai mengeksplor di lantai satu, Shawn bergegas menuju ke lantai dua. Disana ia melihat ada tiga ruangan dengan suasana yang tak kalah mengerikan. Kamar pertama konon tempat ditemukannya mayat penghuni rumah di bath tub dengan kondisi yang mengenaskan. Kamar kedua yaitu kamar anak-anak yang konon dibantai secara sadis oleh perawatnya. Dan kamar ketiga merupakan kamar biasa saja tanpa adanya cerita horror. Shawn pun memilih kamar tersebut sebagai tempat berlindung sekaligus memasang laptop dan penerangan untuk memantau seluruh kamera yang sudah ia pasang.




Waktu terus bergulir dan malam semakin larut. Gemuruh petir semakin sering terdengar dari kejauhan. Shawn mulai ketakutan dan berusaha untuk tetap tenang demi para penonton siaran langsungnya itu. Disaat Shawn sedang memantau seluruh kamera CCTV yang dipasang, ia terkejut melihat beberapa bayangan berjalan-jalan di koridor lantai dua. Shawn histeris dan meminta bantuan para penonton untuk memberikan apa yang harus ia lakukan. Para penonton tentunya ingin Shawn keluar dari kamar dan mengeceknya secara langsung. Kepanikan semakin meningkat usai terdengar suara langkah kaki dan ketukan dari dinding secara cepat. Shawn Ruddy akhirnya merasakan secara langsung aktivitas paranormal yang sesungguhnya di rumah itu. Akankah ia berhasil keluar dari rumah itu?



#Review:
Film bertema Found Footage bergenre horror memang mempunyai daya tarik tersendiri bagi sebagian penonton (termasuk aku). Tahun ini, platform streaming spesialis horror yaitu Shudder baru saja merilis film Found Footage terbarunya yang berjudul DEADSTREAM (2022). Film ini mendapat perhatian khusus dari para penonton saat tayang perdana di SXSW 2022 karena berhasil menghadirkan film found footage yang menghibur sekaligus menyeramkan. Tak hanya itu saja, film yang dibintangi dan disutradarai langsung oleh Joseph Winter ini juga berhasil mendapatkan Certified Fresh Rotten Tomatoes dengan skor 92% (per-10 Oktober 2022).


Untuk segi cerita, film DEADSTREAM (2022) ini tidak memiliki premis yang benar-benar baru. Tentang seorang konten kreator kontroversial yang membuat konten di rumah angker. Meskipun idenya tidak baru, namun Joseph Winter menyajikan something fresh untuk filmnya ini lewat reaksi dan interaksi karakter Shawn dan para viewersnya. Tek-tokan antara Shawn dengan netizen sangat asyik dan menghibur. Serangkaian Jokes yang dilakukan Shawn pun sangat related d para konten kreator video yang sering kita temukan di YouTube. Benar-benar seperti sebuah sentilan terhadap kondisi sosial media saat ini yang dimana sangat memuja subscribers, followers, insight dan engagements hingga rela melakukan apa saja asal bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Para netizen yang menyaksikan Live Streaming Shawn itu tidak hanya sekedar menonton, tapi ikut memberikan informasi dan petunjuk bagi Shawn. Bagus! 


Selain komedinya yang sangat on-point, film DEADSTREAM (2022) juga mempunyai tingkat horror yang begitu memuaskan. Build-up atmosfer horrornya keren sih auto ikutan panik dan was-was sejak si Shawn pertama kali masuk ke rumah angker itu. Penonton juga diajak untuk ikut berimajinasi saat Shawn menjelaskan tiap sudut ruangan dengan tragedi mengerikan yang pernah terjadi disana. Kehadiran karakter baru juga menambah kekesalan penonton. Keduanya makin "sompral" dan seenak jidat, jadi tak heran jika mereka langsung jadi sasaran empuk diganggu setan penghuni rumah itu hahaha. Kejutan lainnya datang dari elemen slasher dan gore. Eksekusinya asyik banget sih. Levelnya tidak terlalu brutal tapi tetap berhasil membuat penonton misuh-misuh ngilu. Yang epic bikin tertawa saat setannya berusaha melukai Shawn. Caranya unik dan nyeleneh banget njir! Wkwkwkw.


Yang lebih kerennya lagi, elemen slasher disini ternyata berpengaruh terhadap alur cerita. Menurutku ide tersebut jenius sih! Overall, film DEADSTREAM (2022) harus diakui memberikan sentilan cukup pedas terhadap fenomena konten kreator era modern dengan cara yang mengerikan sekaligus sangat menyenangkan! One of the best horror of the year so far!


[8.5/10Bintang]

Sabtu, 08 Oktober 2022

[Review] Pamali: Misteri Keluarga Sanjaya Yang Berhubungan Dengan Mitos Pamali!



#Description:
Title: Pamali (2022)
Casts: Putri Ayudya, Marthino Lio, Taskya Namya, Fajar Nugra, Unique Priscilla, Rukman Rosadi, Iang Darmawan, Jordan Omar, Inayma
Director: Bobby Prasetyo
Studio: Lyto Pictures, Storytale Studios


#Synopsis:
Jaka (Marthino Lio) dan istrinya yang tengah hamil yaitu Rika (Putri Ayudya) terpaksa pulang ke kampung halamannya usai sang suami kehilangan pekerjaan sebagai karyawan. Jaka berniat untuk menjual rumah warisan orang tuanya untuk melanjutkan hidup bersama Rika dan calon anak mereka. Sebelum menjualnya, Jaka ingin memastikan apakah rumah masa kecilnya itu masih layak untuk dihuni atau tidak. Pasalnya, sudah 20 tahun lebih Jaka tidak pernah pulang ke rumah karena dibesarkan oleh sang nenek dan menetap lama di Jakarta.


Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, Jaka dan Rika akhirnya tiba di rumah itu. Bersama dengan Cecep (Fajar Nugra) teman semasa kecil Jaka yang dititipkan kunci oleh mendiang ibunya, mereka masuk dan ikut membersihkan rumah yang sudah lama tak berpenghuni itu. Karena aliran listrik dicabut, untuk sementara waktu penerangan rumah hanya menggunakan lampu pijar. Sebelum pulang, Jaka meminta Cecep memanggil tukang listrik ke rumah untuk segera diperbaiki. Selama seharian itu, Jaka dan Rika disibukkan bersih-bersih rumah. Rika melihat sebuah lukisan perempuan cantik bergaun pengantin Sunda. Sosok yang ada dalam lukisan tersebut adalah kakak kandung dari Jaka yaitu Nenden (Taskya Namya) yang sudah lama meninggal. Namun Jaka sama sekali tidak bisa mengingat tentang keluarganya karena saat itu ia masih kecil dan langsung diungsikan ke rumah sang nenek.



Malam harinya, Rika yang habis mandi langsung memotong kukunya. Jaka pun meminta sang istri untuk tidak melanjutkannya karena pamali dan bisa mendatangkan malapetaka. Rika yang cuek akan hal-hal mistis itu tak percaya akan mitos. Setelah selesai, ia berbaring dan tidur. Disaat mereka berdua sedang terlelap tidur, Rika terbangun dari tidur karena mendengar suara aneh dari luar kamar. Karena penasaran, Rika mencoba mencari sumber suara tersebut. Rika terkejut saat suara memotong kuku dan juga tangisan dari kamar sebelah yang terkunci terdengar jelas. 


Waktu terus berlalu, Rika semakin sering mengalami berbagai macam gangguan. Ia berusaha untuk segera keluar dan pulang dari rumah itu namun Jaka selalu menolaknya dengan alasan dua hari lagi calon pembeli rumah akan datang. Selain ketakutan, Rika juga penasaran tentang masa lalu dari keluarga Jaka yang semuanya telah tiada. Rika berusaha mencari informasi tentang Ayah (Rukman Rosadi), Ibu (Unique Priscilla) dan Nenden pada Cecep. Hingga akhirnya Rika dan juga Jaka mengetahui tentang masa lalu kelam dari keluarganya itu.


#Review:
Tahun 2022 menjadi tahun yang sempurna bagi genre horror di industri perfilman Indonesia. Tercatat dua film horror Indonesia tahun ini sukses menembus sembilan dan enam juta lebih penonton selama penayangan di bioskop. Tak hanya itu saja, hampir setiap minggunya, pecinta film Indonesia dimanjakan dengan hadirnya film-film horror baru dengan premis dan ide yang menarik. Pada minggu ini, film horror PAMALI (2022) produksi Lyto Pictures akhirnya tayang juga di bioskop Indonesia mulai 6 Oktober 2022. Film ini merupakan adaptasi dari game horror buatan Indonesia produksi Storytale Studios. Film ini menjadi film kedua yang diadaptasi game horror lokal setelah film DREADOUT (2019).


Untuk segi cerita, film PAMALI (2022) ini menghadirkan premis super mainstream yang sudah sering kita temukan di film-film horror kebanyakan. Berkisah tentang pasutri yang menempati rumah tua lalu diganggu oleh penghuninya. Alur cerita mudah banget ditebak. Segala macam jump scared yang dihadirkan pun tidak terlalu wow dan beberapa part malah bikin ngantuk. Makna dari kata Pamali juga tidak terlalu masuk ke dalam cerita utama film ini, seakan cuma omongan selewat saja.


Meskipun agak membosankan, film ini memiliki poin plus saat alur cerita berjalan maju mundur untuk me-reveal misteri keluarga Jaka. Transisinya cakep dan mulus. Alasan kenapa si Nenden jadi kuntilanak dan menyerang anggota keluarganya pun jadi make sense karena sikap mereka lebay dan juga tukang ngadu hahaha. Poin plus selanjutnya aku berikan pada Putri Ayudya, Marthino Lio, Taskya Namya, Unique Priscilla dan Rukman Rosadi. Mereka berlima begitu totalitas dalam menghidupkan karakter mereka masing-masing. Agak disayangkan sih kualitas akting mereka sudah sangat bagus tapi naskah skenario dan dialog yang didapatkan terlalu simple.
Untuk segi visual, point of view dari orang pertama khas game saat mengeksplor setiap sudut ruangan seketika penonton seperti masuk ke dalam cerita. Andai saja sudut pandang seperti ini diperbanyak kemudian dikombinasikan dengan jump scared atau moment penampakan yang sangat mencekam pasti jauh lebih seru dan bikin adrenaline penonton terpacu.
Overall, film PAMALI (2022) masih setara lah kualitasnya dengan film DREADOUT (2019). Masih banyak sekali yang harus ditingkatkan.



[6.5/10Bintang]

[Review] Werewolf By Night: Debut Mengerikan Manusia Serigala Di Jagat Sinema Marvel!



#Description:
Title: Werewolf by Night - Marvel Studios Special Presentation (2022)
Casts: Gael Garcia Bernal, Laura Donnelly, Harriet Sansom Harris, Kirk Thatcher, Eugenie Bondurant, Leonardo Nam, Richard Dickson, Al Hamacher, Daniel J. Watts, Carey Jones, Erik Beck
Director: Michael Giacchino
Studio: Marvel Studios, Disney Plus


#Synopsis:
Setelah kematian sang pemimpin pemburu monster yaitu Ulysses Bloodstone (Richard Dickson), lima pemburu monster dipanggil oleh Verussa (Harriet Sansom Harris) untuk mengadakan ritual mencari pemimpin selanjutnya dan mewarisi batu Bloodstone. Mereka adalah Jack Russell (Gael Garcia Bernal), Jovan (Kirk Thatcher), Azarel (Eugenie Bondurant), Liorn (Leonardo Lam) dan Barasso (Daniel J. Watts). 


Saat ritual akan dimulai, Verussa kedatangan anak kandung dari Ulysses yaitu Elsa (Laura Donnelly) yang kali ini tertarik untuk mendapatkan Bloodstone, setelah sebelumnya ia selalu menolak melanjutkan tradisi memburu monster di keluarganya.



Verussa pun memulai kompetisi keenam orang ini dengan memberikan tantangan masuk ke sebuah labirin dan menangkap satu monster bernama The-Thing (Carey Jones). Keenam orang tersebut kemudian berpencar mencari monster tersebut. Setiap lorong mereka lalui. Suasana hening dan mencekam seketika menghampiri keenam orang itu. Diluar dugaan, mereka malah berusaha saling menyerang satu sama lain.


Jack yang pertama kali menemukan The-Thing malah berusaha membebaskannya dari labirin itu. Jack juga meyakinkan Elsa jika dirinya tidak ingin menjadi pemburu monster lagi. Jack juga siap memberikan Bloodstone pada Elsa setelah berhasil mengeluarkan The-Thing dari labirin. Mereka berdua kemudian bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka masing-masing.


Seiring berjalannya waktu, rencana Jack dan Elsa itu akhirnya berhasil digagalkan oleh Verussa. Jack yang hampir mendapatkan Bloodstone tiba-tiba terpental hingga tak sadarkan diri. Setelah keduanya siuman, Jack dan Elsa ditahan. Verussa kemudian menggunakan Bloodstone untuk mengungkap sosok monster Werewolf yang ada dalam diri Jack. Verussa dan pemburu monster yang tersisa berusaha untuk membunuh Jack yang kini berubah menjadi Werewolf. Namun sayang, kekuatan Werewolf ternyata sangat kuat dan berhasil menghabisi para pemburu monster yang tersisa. Elsa kemudian membiarkan Werewolf itu kabur dari tempat ritual.


#Review:
Phase 4 Marvel Cinematic Universe semakin berani untuk mengeksplor berbagai hal. Selain menghadirkan sederet film layar lebar, Phase 4 MCU kali ini turut diramaikan oleh delapan serial yang sudah dirilis dan dua TV spesials. Namun sayang, kuantitas yang melimpah ini mengundang kritik dari sebagian penonton karena dianggap kebanyakan dan tidak menjadi satu kesatuan seperti fase-fase MCU sebelumnya.


TV Spesials pertama dari MCU kali ini yaitu WEREWOLF BY NIGHT (2022) yang menghadirkan genre horror. Film yang disutradarai oleh komposer Michael Giacchino ini harus diakui memberi warna tersendiri bagi Phase 4 MCU karena tema yang dipilih sama sekali belum pernah dieksplor oleh Marvel Studios. Dengan nuansa hitam dan putih, film ini menyajikan cerita manusia serigala dengan konsep menghormati film-film horror klasik era tahun 1930-1940an. Jadi tidak heran, visual, pergerakan kamera hingga blocking film WEREWOLF BY NIGHT (2022) ini terasa jadul banget. Meskipun demikian, film ini menurutku berhasil menceritakan secara singkat dan detail mengenai karakter Jack Russell beserta orang-orang disekitarnya. Oiya, tak disangka juga elemen gore dan slasher di film ini begitu jelas. Tumben banget nih MCU leluasa banget bikin project bersimbah darah, meskipun masih main aman karena menggunakan format hitam putih hahaha.


Aku jadi setuju sih, ketimbang memproduksi banyak series dengan 6-10 episode, lebih asyik dibuat film pendek seperti ini saja. To be honest, dari delapan serial MCU yang sudah dirilis, favoritku cuma satu yaitu WANDAVISION (2021) saja. Sisanya, nampak menjanjikan namun karena kebanyakan episode
malah jadi membosankan. Film WEREWOLF BY NIGHT (2022) jadi ajang pembuktikan jika Marvel Studios sebetulnya bisa mengeksplor banyak hal termasuk genre horror maupun slasher. Sangat berharap di masa depan MCU, genre seperti ini bisa terus dikembangkan lagi! Good job Kevin Feige!


[8.5/10Bintang]

[Review] Significant Other: Kejutan Mengerikan Saat Sedang Mendaki Gunung!



#Description:
Title: Significant Other (2022)
Casts: Maika Monroe, Jake Lacy, Dana Green, Matthew Yang King, Teal Sherer, Loudon McCleery
Director: Dan Berk, Robert Olsen
Studio: Paramount Plus


#Synopsis:
Harry (Jack Lacy) dan Ruth (Maika Monroe) adalah sepasang kekasih yang terlihat bahagia dan saling melengkapi satu sama lain. Keduanya menghabiskan akhir pekan untuk jalan-jalan sekaligus mendaki sebuah gunung di wilayah Amerika Utara. Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, akhirnya mereka tiba di jalur pendakian. Harry merasa sangat senang karena sang pacar mau ikut mendaki. Pasalnya, Ruth lebih senang berselancar di laut ketimbang jalan-jalan. Mereka berdua juga berencana untuk mendirikan tenda dan tinggal di hutan untuk beberapa hari kedepan.


Malam pun tiba. Disaat keduanya sedang terlelap tidur di tenda, Ruth terbangun dan melihat seekor rusa yang memantau mereka dari kejauhan. Kejadian itu membuat Ruth terkejut dan panik. Ia pun langsung meminum obat penenang dan asma agar keadaan tidak semakin parah.
Pagi harinya, Harry dan Ruth melanjutkan perjalanan menyusuri hutan. Harry mengajak Ruth untuk melihat pemandangan indah laut lepas dari tebing. Disana juga ia langsung melamar Ruth. Hal tersebut membuat Ruth terkejut. Harry sangat berharap pacarnya itu mau menerima lamaran pernikahannya. Namun sayang, Ruth belum bisa menerima lamaran itu karena ia memiliki trauma masa lalu akan perceraian orang tuanya. Ruth memang mencintai Harry namun ia lebih nyaman menjalin hubungan tanpa adanya pernikahan. Mendengar hal tersebut membuat Harry merasa kecewa. Kebersamaan mereka berdua di hutan menjadi agak canggung setelah lamaran Harry tidak diterima oleh Ruth.



Waktu terus bergulir, perlahan hubungan Harry dan Ruth mulai membaik. Disaat Ruth sedang mencari signal untuk menelepon dokternya, ia dikejutkan dengan penemuan bangkai rusa dengan kondisi sangat mengerikan. Tak hanya itu saja, Ruth juga menemukan sebuah gua kecil dan melihat cairan tak biasa disana. Setelah melihat hal itu, sikap Ruth langsung berubah drastis. Ia jadi lebih pendiam dan juga penuh dengan tatapan kosong. Selain itu, tiba-tiba saja Ruth juga bersedia untuk menikah dengan Harry. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Ruth?



#Review:
Platform Streaming Paramount Plus meramaikan bulan Oktober tahun ini dengan merilis sebuah film thriller terbaru yang berjudul SIGNIFICANT OTHER (2022). Untuk segi cerita, dari premis yang dihadirkan aku kira bakal menjadi sajian horror tentang sepasang kekasih yang terjebak di hutan. Paruh awal film suasana horror ditengah hutannya cukup berhasil bikin penonton was-was. Beberapa fake jump scared yang dialami Harry dan Ruth juga timingnya pas banget. Namun seiring berjalannya durasi film, Berk dan Olsen banting stir genre dari horror menjadi thriller sci-fi yang mengejutkan. Sedikit plot twist yang muncul dipertengahan film eksekusinya harus diakui sangat cerdik sih. Motif dan background character dari Ruth dieksplor dengan sangat baik sehingga bisa terkoneksi dengan mudah pada alur cerita yang ada dalam film ini.


Yang cukup disayangkan mungkin konsep thriller sci-fi nya sudah ke-spill duluan pada saat awal film. Andai saja bagian tersebut dihilangkan, mungkin kejutan yang ada di pertengahan hingga akhir film pasti lebih berhasil bikin terkejut penonton. Terlepas dari hal tersebut, penyelesaian cerita film SIGNIFICANT OTHER (2022) menurutku sangat memuaskan karena "gak kelar-kelar'. Sangat potensial banget sih untuk dilanjutkan karena pemilihan endingnya dibuat seperti itu.


Untuk jajaran pemain, sudah jelas Maika Monroe memberikan nyawa paling kuat dalam film ini. Semua hal yang dilakukan oleh karakter Ruth sangat masuk akal dan cerdik banget. Apalagi disaat adegan pantai dan duplikasi, duh cakep banget idenya! Overall, film SIGNIFICANT OTHER (2022) tampil memukau berkat perpindahan genrenya yang apik dan memukau. Yuk segera nonton hanya di Paramount Plus!


[8/10Bintang]

Jumat, 07 Oktober 2022

[Review] Mr. Harrigan's Phone: Kisah Menarik Tentang Pemilik Ponsel Yang Sudah Mati Melindungi Sahabatnya!



#Description:
Title: Mr. Harrigan's Phone (2022)
Casts: Jaeden Martell, Donald Sutherland, Kirby Howell-Baptiste, Joe Tippett, Cyrus Arnold, Carl Zohan, Ivan Amaro, Thomas Francis Murphy, Peggy J. Scott, Alex Bartner, Daniel Reece
Director: John Lee Hancock
Studio: Blumhouse Productions, Ryan Murphy Productions, Netflix


#Synopsis:
Sejak kecil, Craig (Jaeden Martell) sudah gemar membaca dengan baik di depan banyak orang. Hal tersebut membuat dirinya sering mendapat kesempatan untuk berpidato dan membacakan ayat-ayat suci kitab saat sedang beribadah di gereja. Kemampuan Craig yang bisa bercerita dengan baik itu membuat salah satu jemaah gereja yaitu Harrigan (Donald Sutherland) tertarik pada Craig dan memberikannya pekerjaan. Ia meminta Craig untuk membacakan buku-buku yang ada di rumahnya karena pengelihatan Harrigan sudah mulai menurun. Harrigan siap memberikan bayaran pada Craig setelah selesai membacakan buku-bukunya. Setelah mendapatkan izin dari ayahnya, Craig pun bersedia untuk menjadi teman dan membacakan buku-buku pada Harrigan.



Waktu terus bergulir, tak terasa Craig sudah menjalani pekerjaan itu hingga usianya remaja. Meskipun mulai disibukkan dengan tugas sekolah, Craig selalu menyempatkan datang ke rumah Harrigan. Hal tersebut membuat Harrigan merasa tidak enak dan menganggap dirinya sudah merampas sedikit waktu dari Craig. Selain memberikan imbalan, Harrigan juga rutin mengirim bonus berupa kartu lotre dan hadiah saat hari ulang tahun Craig, libur musim panas, libur natal dan libur akhir tahun.
Pada suatu kesempatan, Craig akhirnya memenangkan lotre 3000 dollar dari hadiah natal yang dikirimkan oleh Harrigan. Ia pun langsung mengganti uang ayahnya yang membelikan ponsel iPhone dan membeli lagi iPhone baru untuk diberikan pada Harrigan agar mempermudah komunikasi. Craig merasa senang akhirnya ia bisa mempunyai smartphone sama seperti teman-teman kerennya di sekolah. Namun sayang, Craig masih saja mendapat perlakuan bully dari kakak kelasnya yaitu Kenny (Cyrus Arnold) bahkan menyerang fisik Craig.


Seiring berjalannya waktu, kabar duka menyelimuti Craig. Harrigan ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Ia merasa sangat sedih melihat orang yang sudah sangat baik pada dirinya itu kini telah tiada. Craig jadi kesepian karena tak ada lagi sosok yang mau mendengarkan keluh kesahnya. Sebelum proses pemakaman, Craig memasukan iPhone milik Harrigan ke peti matinya agar ponsel tersebut benda kesayangan dari Harrigan. Setelah menyelesaikan prosesi pemakaman, wali dari Harrigan memberi tahu jika Craig mendapatkan warisan sebesar 800.000 dollar. Dana tersebut dipersiapkan oleh Harrigan untuk biaya pendidikan Craig hingga pascasarjana. Craig dan sang ayah sangat bahagia sekaligus bersyukur mendapatkan rejeki tak terduga itu. Craig bahkan mengirim voicemail ucapan terima kasih dan berbagi kebahagiaannya ke nomor Harrigan meskipun tak mungkin akan mendapat balasan.



Keesokan harinya, Craig dibuat terkejut saat melihat pesan masuk yang berasal dari nomor kontak Harrigan. Craig yakin jika pesan tersebut berasal dari Harrigan yang masih hidup di dalam peti itu. Namun sang ayah tak yakin dengan apa yang diucapakan anaknya itu. Mungkin saja nomor ponsel Harrigan telah diretas oleh orang lain sehingga bisa mengirim pesan atau telepon secara acak. Setelah kepergian Harrigan, Craig hanya bisa curhat tentang segala hal yang terjadi di sekolahnya melalui panggilan telepon ke nomor Harrigan. Namun hal tersebut ternyata mengundang kejadian tak terduga. Orang-orang yang berusaha menyakiti hati Craig harus menemui ajalnya dengan cara yang tragis. Apakah hal tersebut berkaitan dengan Harrigan?

#Review:
Bulan Oktober selalu menjadi moment yang pas bagi para sineas untuk merilis film-film bergenre horror thriller. Blumhouse dan Netflix merilis film terbaru mereka yang diadaptasi dari cerpen karya Stephen King berjudul MR. HARRIGAN'S PHONE (2022). Film ini disutradarai oleh John Lee Hancock yang dikenal sebagai sutradara film SAVING MR. BANKS (2013), THE FOUNDER (2016) dan THE LITTLE THINGS (2021).


Untuk segi cerita, selama ini film atau serial adaptasi cerita Stephen King selalu identik dengan genre horror dan thriller yang unik. Di film Ponselnya Pak Harrigan ini, Lee Hancock banting stir dengan menonjolkan drama dan misterinya ketimbang horror atau thriller mencekam khas Stephen King. Harus diakui, 40 menit pertama film ini berjalan begitu lambat dan cukup membosankan sih. Moment kebersamaan antara Harrigan dan Craig juga tampil gitu-gitu aja, tidak dieksplorasi lebih mendalam sehingga hubungan emosional keduanya jadi kurang meyakinkan. Background dari karakter Harrigan pun tidak dieksplor dengan baik, sehingga penonton bertanya-tanya apakah ia penjahat kaya raya, mafia atau apaa.. Cukup disayangkan sih potensi aktor senior Donald Sutherland disia-siakan oleh film ini.


Selain pace nya yang sangat lambat, film ini juga gagal menghadirkan suasana terror. Andai saja Lee Hancock menampilkan satu saja adegan horror saat Harrigan 'beraksi' mungkin akan lebih menarik. Terlepas dari kekurangan tersebut, film ini masih memiliki hal menarik disaat menampilkan teknologi smartphone di awal tahun 2000an. Berasa nostalgia saat melihat iPhone 1, iPhone 3GS iPhone 4S dan beberapa ponsel lainnya yang saat itu booming. Penggunaan gadget sebagai sumber informasi elektronik sekaligus "pengabul doa" juga sangat efektif menguatkan keseluruhan cerita Ponselnya Pak Harrigan ini.


Film ini bikin kangen masa-masa era iPhone 3GS

Untuk jajaran pemain, performance Jaeden Martell semakin menunjukkan kualitasnya dalam berakting. Aku yakin ia bisa menjadi bintang besar Hollywood di masa depan. Chemistry yang ia bangun dengan aktor senior Donald Sutherland juga tidak mengecewakan meskipun sangat minim eksplorasi.
Overall, film MR. HARRIGAN'S PHONE (2022) enjoyable untuk ditonton meskipun sangat jauh dari kata menyeramkan.


[7/10Bintang]

Rabu, 05 Oktober 2022

[Review] Ticket To Paradise: Keseruan Mantan Pasutri Saat Menggagalkan Acara Pernikahan Anaknya!



#Description:
Title: Ticket to Paradise (2022)
Casts: Julia Roberts, George Clooney, Kaitlyn Dever, Maxime Bouttier, Billie Lourd, Lucas Bravo
Director: Oliver Parker
Studio: Working Title Films, Smokehouse Pictures, Universal Pictures, UIP Movies


#Synopsis:
Usai lulus dan mendapat gelar Sarjana Hukum, Lily (Kaitlyn Dever) dan sahabatnya Wren (Billie Lourd) memutuskan untuk berliburan ke Pulau Dewata, Bali. Tujuannya sederhana. Mereka ingin menenangkan pikiran setelah empat tahun disibukkan dengan aktivitas kuliah. Untungnya orangtua Lily yaitu David (George Clooney) dan Georgia (Julia Roberts) pengertian dan memberikan izin pada Lily dan Wren untuk berliburan.
Georgia dan David sendiri sudah lama bercerai sejak usia pernikahan mereka memasuki lima tahun. Keduanya juga sudah mempunyai kesibukan masing-masing. Georgia fokus mengembangkan museum art dan David bekerja sebagai arsitek. Meskipun sudah lama bercerai dan sering saja bertengkar hal-hal sepele, mereka tetap sepakat untuk membesarkan Lily dengan baik.


Waktu terus bergulir hingga tak terasa Lily dan Wren sudah berliburan lebih dari dua bulan di Bali. Selama berada di Bali, Lily ternyata dekat dengan seorang pria lokal bernama Gede (Maxime Bouttier). Tak membutuhkan waktu lama, keduanya mantap memutuskan untuk menikah. Keluarga besar Gede tentu sangat menyambut baik keputusan tersebut. Lily pun akhirnya mengabarkan pada orangtua jika dirinya akan segera menikah dalam waktu dekat di Bali.
Kabar rencana pernikahan itu membuat David dan Georgia sangat terkejut. Mereka kemudian bergegas terbang dari Amerika Serikat ke Bali untuk menemui Lily. Dalam perjalanan, keduanya sepakat untuk menggagalkan acara pernikahan tersebut. Georgia tak ingin anak satu-satunya itu bernasib sama seperti dirinya dikemudian hari. David juga sangat tidak yakin jika anaknya akan bahagia hidup bersama dengan Gede.



Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, Georgia dan David akhirnya tiba di Bali. Pemandangan luar biasa indah dan mengagumkan berhasil memukau keduanya. Mereka sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan Lily setelah dua bulan lamanya terpisah. Untuk pertama kalinya juga mereka bertemu dengan Gede. Georgia yang awalnya khawatir, tiba-tiba menjadi yakin jika Gede adalah laki-laki yang baik. 



Selama berada di Bali, David dan Georgia menjalankan berbagai rencana untuk menggagalkan acara pernikahan Lily seperti menyembunyikan cincin tunangan, memaksa Gede membatalkan pernikahan hingga mengajak Gede dan Lily ke Tanah Lot yang konon bisa membuat hubungan seseorang hancur jika mengunjungi tempat tersebut. Akankah pernikahan Lily dan Gede batal gara-gara ulah Georgia dan David?


#Review:
Pada Juni 2022 lalu, Universal Pictures merilis sebuah trailer film drama romantis komedi terbaru yang dibintangi dua aktor kelas Oscar yaitu Julia Roberts dan George Clooney, berjudul TICKET TO PARADISE (2022). Yang membuat menarik perhatian, plot film ini membawa nama Pulau Dewata, Bali sebagai latar cerita. Selain itu, yang tak kalah mengejutkan lagi, aktor asal Indonesia yaitu Maxime Bouttier masuk jadi salah satu pemain dalam film ini. Makin penasaran kan jadinya! Dan akhirnya pada tanggal 30 September kemarin, film TICKET TO PARADISE (2022) mulai tayang serentak di bioskop Indonesia.


Untuk segi cerita, film TICKET TO PARADISE (2022) menyajikan dua kisah cinta yang cukup menyita perhatian penonton. Yang pertama datang dari kisah mantan pasangan suami istri yaitu Georgia dan David. Kedua, kisah cinta bule dan warga lokal yaitu Lily dan Gede. Film langsung dibuka dengan sangat baik saat karakter Georgia dan David tek-tokan adu argumen ketika menghadiri wisuda Lily. Keduanya selalu berusaha saling menjatuhkan dan menampilkan diri yang terbaik satu sama lain. Kelakuan mereka berdua berhasil membuat penonton tersenyum dan tertawa. Sebagai mantan pasangan suami istri, Georgia dan David terlihat masih menyukai satu sama lain meskipun harus menutupinya dengan kebencian. Alur cerita semakin seru untuk diikuti disaat plot masuk ke tahap liburan ke Bali. Karakter Lily yang merupakan anak dari Georgia dan David berencana nikah dengan pria asli Bali bernama Gede. Motivasi dan ide orangtua untuk menyabotase pernikahan anaknya disini sih cukup rasional sih karena Lily baru kenal dengan Gede dan langsung terpikirkan untuk segera menikah. Orangtua dimanapun pasti khawatir jika mendapatkan kabar anaknya akan menikah tanpa kenal dan mengetahui siapa calon pasangannya itu. Selain itu, penulis naskah juga menambahkan alasan lainnya yaitu si orangtua tidak ingin anak mereka mengulang kesalahan yang sama seperti mereka saat menikah lalu berakhir dengan perceraian.


Keraguan akan orangtua Lily itu akhirnya bisa dibuktikan oleh karakter Gede yang gentlemen, dewasa dan siap bertanggung jawab. Development character Gede disini sangat bagus dan tidak mudah menyerah untuk mendapatkan restu dari Georgia dan David. Aku sangat suka disaat karakter Gede memperingatkan David untuk saat insiden hilangnya cincin tunangan itu akan berdampak buruk jika sampai ketahuan oleh Lily. Emosi dan kekesalan Gede bisa terdeliver dengan sangat baik disitu. Selain konflik jelang pernikahan, film ini menampilkan culture Bali yang sangat kuat disepanjang film. Suasana liburan dan pengenalan berbagai macam budaya masyarakat Bali tersampaikan dengan sangat baik disini. Meskipun proses shooting film TICKET TO PARADISE (2022) 100% tidak dilakukan di Bali, namun tim produksi film ini terasa sangat mencintai dan menghormati budaya Bali. Buktinya, lokasi shooting film ini yang dilakukan di beberapa pantai di wilayah Queensland Australia seperti di Whitsunday Islands, Tangalooma, Long Island hingga Moreton Island disulap menjadi pantai serupa dengan yang ada di Bali, lengkap dengan resort tropis dan pemandangan gunungnya, Tanah Lot, Nusa Penida hingga orang-orang asli Bali turut hadir dalam film ini. Fakta tersebut semakin menguatkan jika Pulau Dewata, Bali begitu dihormati dan dicintai oleh turis mancanegara. Yang cukup disayangkan dari film TICKET TO PARADISE (2022) masih ada beberapa plot hole yang mengganjal bagiku. Salah satunya yaitu minimnya eksplorasi cerita tentang Lily dan Gede. Kita tahu keduanya memang saling jatuh cinta, namun jika film ini menambahkan durasi untuk keperluan eksplorasi lebih mendalam kebersamaan mereka pasti akan jauh lebih bagus. Selain itu, pemilihan ending juga terlalu mainstream dan predictable banget. Padahal cukup saja berfokus pada kebahagiaan Lily dan Gede sudah sangat pas.


Untuk jajaran pemain, sudah jelas drama komedi romantis dilahap dengan sangat mudah oleh Julia Roberts dan George Clooney. Tek-tokan dan chemistry mereka berdua begitu loveable dan bikin penonton ikut merasa bahagia. Yang sangat mengejutkan tentunya kehadiran aktor asal Indonesia yaitu Maxime Bouttier di film TICKET TO PARADISE (2022). Tanpa gembar-gembor main film Hollywood tiba-tiba saja jelegerrr muncul di trailer dan satu film dengan Julia Roberts dan George Clooney! Peran yang didapatkan Bouttier pun bukan sebatas additional atau extras semata demi membawa nama Indonesia saja. Bouttier mendapat kesempatan menjadi supporting actor lewat karakter Gede, pemuda asal Bali yang bertemu dan mencintai Lily, anak dari Georgia dan David. Surprisingly kualitas akting Maxime Bouttier di film ini sangatlah memuaskan. Bahkan mengalami peningkatan yang sangat signifikan jika dibandingkan belasan film Indonesia yang ia bintangi sebelumnya. Bouttier jauh lebih luwes saat full menggunakan Bahasa Inggris. Aksen logat Bali nya terasa sangat natural dan meyakinkan. Benar-benar pangling sih melihatnya. Chemistry dengan Kaitlyn Dever juga sweet meskipun eksplorasi mereka berdua terlalu sebentar dan tidak mendalam.
Overall, film TICKET TO PARADISE (2022) tampil manis, indah dan seru sebagai sebuah film drama romantis komedi liburan! Bikin kangen Bali. Asli!



[8/10Bintang]