Kamis, 10 November 2022

[Review] Black Panther Wakanda Forever: Perseteruan Dua Penguasa Vibranium Di Muka Bumi!



#Description:
Title: Black Panther: Wakanda Forever (2022)
Casts: Letitia Wright, Lupita Nyong'o, Angela Bassett, Danai Gurira, Winston Duke, Tenoch Huerta, Dominique Thorne, Florence Kasumba, Michaela Coel, Martin Freeman, Mabel Cadena, Alex Livinalli, Julia Louis-Dreyfus, Michael B. Jordan
Director: Ryan Coogler
Studio: Marvel Studios


#Synopsis:
Kematian King T'Challa (Chadwick Boseman) membuat Wakanda dilanda duka yang sangat mendalam. Mereka harus kehilangan raja sekaligus pimpinan yang selama ini sudah melindungi Wakanda dengan sangat baik dan maksimal. Usaha adik dari T'Challa yaitu Shuri (Letitia Wright) untuk menyembuhkan sang kakak pun mengalami kegagalan. Prosesi pemakaman King T'Challa berjalan penuh dengan kesedihan dan duka bagi seluruh rakyat Wakanda.


Kabar kematian King T'Challa menyebar ke seluruh dunia. Dibalik kesedihan yang sangat mendalam, ibu dari T'Challa yaitu Queen Ramonda (Angela Bassett) dibuat sangat kecewa dengan sikap para pemimpin militer Amerika hingga Eropa yang menganggap Wakanda akan lemah usai kematian T'Challa. Namun Ramonda dan rakyat Wakanda tidak tinggal diam. Mereka tidak takut dan siap melawan siapapun yang berusaha menguasai Wakanda termasuk sumber daya Vibranium nya.
Disisi lain, pihak militer dan pertambangan Amerika diam-diam menemukan sumber daya Vibranium baru yang berada di dasar laut Atlantik. Tim peneliti langsung melakukan proses penggalian disana dengan bantuan alat detektor Vibranium yang diciptakan oleh tim CIA. Disaat semua rencana hampir sempurna, para peneliti tiba-tiba diserang oleh gelombang ultrasonik misterius. Seluruh tim yang berada di lokasi penggalian tewas tenggelam. Tim CIA dan pihak militer Amerika yakin jika hal tersebut dilakukan oleh Wakanda. Mereka pun meminta Agent Everett Ross (Martin Freeman) yang selama ini dikenal akrab dengan warga Wakanda untuk menyelidiki tentang kejadian di laut Atlantik itu.


Disisi lain, Shuri masih belum bisa menerima akan kematian T'Challa. Ia juga merasa sangat bersalah karena usahanya menggabungkan teknologi dengan ramuan Heart-Shape Herb untuk menyelamatkan kakaknya tak membuahkan hasil. Ramonda pun meminta Shuri untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan. Keduanya harus bangkit demi rakyat Wakanda. Disaat mereka berusaha untuk kembali bangkit, ancaman datang dari Namor (Tenoch Huerta) yang bisa masuk dengan leluasa ke Wakanda. Namor meminta Wakanda untuk membantu mereka untuk menangkap para peneliti yang berusaha menguasai Vibranium di lautan Atlantik. Kemunculan Namor itu membuat Queen Ramonda dan Shuri terkejut karena selama ini dalam sejarah, sumber daya Vibranium hanya ada di Wakanda saja. Namor juga meminta Ramonda untuk tidak membocorkan tentang keberadaan dirinya pada orang-orang di dunia. Jika permintaan itu tak dikabulkan, Namor siap menyerang Wakanda dan dunia dengan pasukannya.



Keesokan harinya, Shuri yang ditemani Okoye (Danai Gurira) keluar dari Wakanda untuk menemui Agent Ross sekaligus mencari tahu tentang penambangan di laut Atlantik itu. Setelah ditelusuri, ternyata tim CIA berhasil menciptakan mesin detektor Vibranium yang dibantu oleh seorang mahasiswi MIT bernama Riri Williams (Dominique Thorne). Shuri dan Okoye meminta Riri untuk ikut mereka ke Wakanda agar permasalahan Wakanda dengan Namor bisa segera selesai. Namun sayang, rencana tersebut diketahui oleh tim CIA dan langsung memburu Shuri dan juga Okoye agar tidak membawa Riri ke Wakanda. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Disaat ketiganya hampir berhasil, pasukan Namor tiba-tiba muncul dan menculik Shuri dan juga Riri. Sementara itu, Okoye yang gagal menghentikan pasukan Namor langsung pulang ke Wakanda.
Aksi penculikan yang dilakukan Namor dan pasukannya itu membuat Queen Ramonda sangat khawatir terhadap Shuri. Ia tidak ingin lagi kehilangan anggota keluarganya. Ia juga sangat marah besar kepada Okoye karena tidak bisa menjaga Shuri. Okoye pun dipecat sebagai pimpinan Dora Milaje dan tak lagi ditugaskan sebagai prajurit di lingkungan keluarga Queen Ramonda.


Sementara itu, pasukan Namor membawa Shuri dan Riri ke tempat tinggal mereka di dasar laut Atlantik bernama Talokan. Disana, Shuri melihat kehidupan warga Talokan sangat tentram dan damai tanpa gangguan manusia. Tak hanya itu saja, sebagai pimpinan, Namor berhasil menciptakan sumber energi cahaya yang berasal dari Vibranium untuk warganya. Namor pun sekali lagi meminta Shuri untuk membantunya melindungi sumber daya Vibranium yang ada disana dan juga Wakanda agar tidak direbut oleh manusia. Namor berjanji akan membantu Wakanda jika berhasil menggagalkan Amerika menambang Vibranium dari dasar laut Atlantik.


Keadaan jadi kacau disaat Queen Ramonda meminta mantan kekasih T'Challa yaitu Nakia (Lupita Nyong'o) untuk melacak keberadaan Shuri dan Riri. Aksi Nakia yang menyelamatkan mereka berdua membuat Namor murka. Ia dan pasukan dari Talokan terpaksa mengambil langkah untuk menyerang Wakanda karena dianggap tidak bisa diajak bekerja sama untuk menghentikan manusia yang ingin menguasai Vibranium. Dengan kondisi Wakanda yang masih belum stabil, ditambah lagi mereka belum mempunyai Black Panther baru, akankah mereka berhasil mengalahkan Namor dan pasukannya yang jauh lebih banyak?



#Review:
Marvel Studios akhirnya resmi merilis film ketujuh sekaligus film penutup Phase 4 Marvel Cinematic Universe yang berjudul BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022). Film ini merupakan sekuel dari film BLACK PANTHER (2018) yang masih disutradarai oleh Ryan Coogler. Kematian aktor Chadwick Boseman pada Agustus 2020 lalu berdampak sangat besar terhadap sekuelnya ini. Ryan Coogler dan Joe Robert Cole selaku penulis naskah film, mau tak mau harus mengubah skenario yang konon kabarnya sudah rampung sebelum kepergian mendiang Boseman. Perubahan skenario tersebut juga atas dasar permintaan Marvel Studios yang sudah sepakat untuk tidak mengganti aktor mendiang Chadwick Boseman pemeran King T'Challa. Coogler juga menyetujui keputusan tersebut karena bagi dirinya, sosok King T'Challa sudah sangat melekat pada Boseman.


Untuk segi cerita, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) sendiri mengikuti cerita di kehidupan nyata yang dimana Chadwick Boseman wafat. Sosok King T'Challa tanpa basa-basi langsung diceritakan wafat disaat film baru saja dimulai. Ketimbang mengarang bebas menceritakan kematian T'Challa, Ryan Coogler langsung menutup buku kisah T'Challa dengan alasan yang dirahasiakan. Keputusan tersebut menurutku agak mengecewakan sih. Ditambah lagi, eksekusi penghormatan terakhir T'Challa itu dibuat terlalu singkat sehingga tak membuatku menangis seperti saat kehilangan Aunt May di SPIDER-MAN: NO WAY HOME (2021) ataupun Tony Stark di AVENGERS: ENDGAME (2019). Alur cerita kemudian berpindah fokus pada empat perempuan yang kini memegang Wakanda yaitu Ramonda, Shuri, Okoye dan Nakia. Mereka harus membuktikan meskipun telah kehilangan King T'Challa, Wakanda masih bisa powerful untuk melawan musuh-musuh yang ingin menguasai Vibranium.


Development story dan character dari Shuri menjadi sajian selanjutnya. Harus diakui, beban sangat besar kini dipikul oleh Shuri yang harus melindungi Wakanda. Mau tak mau Shuri dituntut sebagai main character disini. Yang cukup disayangkan bagiku mungkin development dari Shuri terasa slow pace dan effortnya minim banget terutama di bagian awal film. Namun untungnya setelah melewati banyak cobaan, terasa progress yang signifikan tentang motivasi Shuri yang berusaha menjadi The New Black Panther tanpa harus seperti yang sebelum-sebelumnya. Porsi Queen Ramonda dan Okoye juga kali ini mendapat kesempatan untuk dieksplorasi lebih mendalam. Sebagai seorang ibu sekaligus ratu dari Wakanda yang harus kehilangan suami dan anaknya, Ramonda tampil sangat tegas dan tak pantang menyerah. Sisi keibuannya juga begitu powerful saat Shuri dan Riri "diculik" oleh pasukan Namor.
Permasalahan yang terjadi diantara Wakanda dan Talocan di film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) juga menurutku terlalu sepele sih, perkara misskom doang. Ditambah lagi kedua belah pihak sudah terlanjur murka sekaligus punya hasrat ingin balas dendam jadinya makin kacau dan agak sulit untuk tidak menimbulkan peperangan. Eksekusi final battle nya juga tidak sebanding dengan visualnya yang sudah megah diatas kapal raksasa ditengah lautan.


Meskipun memiliki sedikit kekurangan, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) berhasil memperkenalkan mutant pertama mereka di MCU yaitu Namor. Development story dan motivasi yang dimiliki Namor juga bagus tidak sekedar jahat saja. Tenoch Huerta sukses menghidupkan Namor dengan kekuatannya yang luar biasa. Auto masuk jajaran villain terbaik di MCU. Sangat berharap di masa depan, Namor bisa kembali muncul di MCU. Mungkin yang HARUS banget diperbaiki dari Talokan yaitu build-up story para rakyatnya yang terlalu minor di film ini. Mereka hanya diperintah untuk berperang saja tanpa eksplorasi seperti Okoye dengan Dora Milaje nya, Nakia atau M'Baku.
Kemunculan karakter Riri Williams yang menjadi sumber masalah dari film ini sedikit mengingatkanku akan karakter Chavez di film MULTIVERSE OF MADNESS (2022) hahaha. Pengenalannya pun dibuat sesingkat mungkin. Keputusan tersebut menurutku cukup tepat karena karakter Riri Williams nantinya punya serialnya sendiri yang akan tayang di tahun depan. Penonton jadi kepo tentang siapa sih Riri Williams yang bisaan banget bikin detektor Vibranium dan dipercaya oleh tim CIA.
Untuk segi visual, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) memberikan warna baru dan segar di MCU. Eksplorasi laut dalam Atlantik dan kerajaan Tolocan dengan format fullest IMAX menjadi pengalaman yang breathtaking! Menurutku, scene underwater dalam film ini berasa lebih realistis ketimbang film AQUAMAN (2018). Selain itu, sang sutradara berhasil menyajikan visual tersebut dengan menambahkan sedikit sensasi ketegangan didalamnya. Adegan underwater di babak awal film, berasa horror banget sih! Scoring musik yang muncul juga cakep banget! Meskipun tidak se-otentik film pertamanya, tapi masih bagus dan masuk ke dalam setiap adegannya.


Overall, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) boleh banget dibilang sebagai penutup yang bagus bagi Phase 4 MCU, setelah sebelumnya banyak film dan series di Phase 4 banyak yang tidak sesuai dengan ekspektasi.



[8/10Bintang]

Tidak ada komentar: