Senin, 31 Oktober 2022

[Review] Perempuan Bergaun Merah: Terror Mengerikan Dari Arwah Penuh Dendam!



#Description:
Title: Perempuan Bergaun Merah (2022)
Casts: Tatjana Saphira, Refal Hady, Bento Benedict Julianus, Stella Cornelia, Faradina Mufti, Ibrahim Risyad, Jordy Rizkyanda, Aufa Assagaf, Dayu Wijanto, Dewi Pakis, Ruth Marini
Director: William Chandra
Studio: Frontier Pictures, Rapi Films, Legacy Pictures, Brown Entertainment


#Synopsis:
Dua sahabat yaitu Dinda (Tatjana Saphira) dan Kara (Stella Cornelia) berencana pergi ke club untuk berpesta. Sambil menunggu jemputan teman mereka yang lain, Kara merias make-up pada wajah Dinda agar terlihat cantik dan menarik. Setelah Gerry (Ibrahim Risyad), Rossa (Faradina Mufti), Marko (Aufa Assagaf) dan Wisnu (Jordy Rizkyanda) datang, mereka malah membatalkan rencana pergi ke club dan memutuskan untuk berpesta di rumah Kara saja.


Waktu semakin larut, mereka semakin asyik berpesta dan mabuk-mabukan. Dinda tak kuat lagi untuk mabuk dan memutuskan untuk pulang lebih cepat. Keesokan harinya, Dinda terbangun dari pengar dan mendapat panggilan dari Ibu Kara (Dayu Wijanto) yang menanyakan keberadaan Kara. Dinda mengaku tidak mengetahui keberadaan Kara karena ia pulang duluan saat pesta belum usai.


Hari demi hari terus berlalu, misteri hilangnya Kara pun semakin menimbulkan pertanyaan diantara Dinda, Gerry, Rossa, Marko dan Wisnu. Mereka semua mengaku memang tidak mengetahui keberadaan Kara. Setelah memberikan keterangan pada pihak kepolisian, Dinda, Gerry, Rossa, Marko dan Wisnu mulai mengalami kejadian diluar nalar. Dinda pun meminta bantuan pada pacar dari Kara yaitu Putra (Refal Hady) yang mungkin saja mengetahui keberadaan Kara.


Seiring berjalannya waktu, terror mengerikan terus menghantui Dinda dan ikut dirasakan juga oleh adiknya yaitu Ari (Bento Benedict). Satu persatu dari temannya Kara juga merasakan hal yang sama. Tak ingin keadaannya semakin parah, Dinda dan yang lainnya meminta bantuan pada seorang cenayang yaitu Nenek Wong (Dewi Pakis). Namun apa yang dilakukan oleh Dinda itu malah memperburuk keadaan dan mengancam keselamatan dirinya dan juga adiknya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Kara?


#Review:
Tahun ini, industri perfilman Indonesia semakin semarak dengan kehadiran film-film bergenre horror yang bagus dan mencetak Box Office. Tanggal 3 November 2022 mendatang, film horror Indonesia terbaru datang dari rumah produksi Frontier Pictures dan Rapi Films yang berjudul PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022). Film ini disutradarai oleh William Chandra dan diproduseri langsung oleh kreator film SEBELUM IBLIS MENJEMPUT (2020) yaitu Timo Tjahjanto.



Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere dan Press Conference film PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022) yang digelar pada Rabu, 26 Oktober 2022 kemarin di Cinema XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, William Chandra mengungkapkan rasa syukur akhirnya film ini mendapat kesempatan untuk tayang di bioskop setelah dua tahun lebih postponed akibat Pandemi CoVid-19. Lebih lanjut, sang sutradara juga memberikan apresiasi terhadap totalitas yang dilakukan oleh Tatjana Saphira, Refal Hady dan jajaran pemain lainnya selama proses shooting. Mereka tak pantang menyerah meskipun harus "disiksa" lewat adegan-adegan yang cukup berat.


Untuk segi cerita, film PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022) memiliki plot yang tegas dan tidak bertele-tele. Pada set-up awal, penonton dibuat bertanya-tanya tentang misteri hilangnya Kara. Teman-temannya Kara tidak mempunyai Alibi yang kuat sehingga penonton akan dengan mudah untuk curiga terhadap mereka. Selain itu, atmosfer horror yang diciptakan begitu kuat. Film ini juga memiliki treatment budaya Chinese yang menurutku memberikan angin segar untuk genre horror di Indonesia, karena selama ini film horror Indonesia lebih identik dengan sosok cenayang lokal ataupun sosok Ustadz. Plot semakin complicated disaat William Chandra menebar rentetan kengerian yang dikemas sadis tanpa ampun. Pada bagian ini, menjadi poin paling mencengangkan untukku. Level kesadisannya sudah setara dengan franchise film SEBELUM IBLIS MENJEMPUT (2018) dan PENGABDI SETAN 2: COMMUNION (2022). Lebih lanjut, kehadiran triple plot twist di film ini juga eksekusinya berhasil membuatku terkecoh. Disaat semua misteri direveal, ternyata idenya cerdas dan sangat unpredictable. One of the best plot twist in Indonesian movie so far. Terlepas dari poin-poin plus yang sudah disebutkan diatas, film ini menurutku memiliki satu plot hole yang cukup menganggu. Andai saja adegan para penghuni Apartment yang complain dihilangkan, auto aku kasih skor sempurna untuk film ini. Untuk urusan gambar, sang sutradara dan tim kamera juga berhasil memanfaatkan tempat-tempat sempit yang ada di dalam Apartment. Teknik pengambilan gambarnya cakep banget, bikin penonton ikutan was-was disaat para karakter menelusuri setiap sudut Apartment.



Untuk jajaran pemain, angkat topi untuk keberanian Tatjana Saphira, Refal Hady dan cast lainnya yang keluar dari zona nyaman mereka selama ini. Meskipun sebelumnya pernah main film horror tapi komedi, kali ini Tatjana Saphira tampil prima di film yang horror murni. Adegan final dilakukannya dengan sangat memukau! Moment kesurupannya ituloh epic sekali! Penampilan Refal Hady juga yang selama identik sebagai Prince of Drama tampil oke dan berhasil mengejutkan penonton. Dayu Wijanto tak pernah gagal untuk urusan mendalami karakter yang ia perankan. Stella Cornelia, Faradina Mufti, Ibrahim Risyad, Aufa Assagaf, Bento Benedict, Jordy Rizkyanda hingga Ruth Marini yang singkat namun sangat berkesan sukses memerankan masing-masing karakter mereka dengan baik.
Overall, film PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022) berhasil memberikan benchmark dan standar baru lagi untuk genre film horror Indonesia. Pusing banget tahun ini terlalu banyak film horror Indonesia yang bagus dan mengesankan!


[8.5/10Bintang]


SPOILER ALERT Film PEREMPUAN BERGAUN MERAH klik disini

Kamis, 27 Oktober 2022

[Review] Qodrat: Aksi Ruqyah Untuk Menghentikan Kengerian Iblis Assuala!



#Description:
Title: Qodrat (2022)
Casts: Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Keanu Azka Briansyah, Jason Bangun, Maudy Effrosina, Randy Pangalila, Cecep Arif Rahman, Pritt Timothy, Whani Darmawan, Agla Artalidia, Adelheid Bunga, Rezca Syam, Eduwart Manalu, Yayu Unru, Ricky Saidan
Director: Charles Gozali
Studio: Magma Entertainment, Ideosource, Rapi Films


#Synopsis:
Meskipun Qodrat (Vino G. Bastian) sudah mendapat gelar Ustadz, tak membuat dirinya terbebas dari gangguan iblis yang berusaha mencelakai Qodrat dan keluarganya. Kejadian paling mengerikan menimpa Qodrat disaat anak semata wayangnya, Alif Al-Fatanah (Jason Bangun) mengalami kerasukan iblis bernama Assuala. Qodrat berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan anaknya dengan melakukan Ruqyah. Namun usahanya itu gagal, Alif meninggal dengan kondisi masih dirasuki Assuala. Kematian anaknya itu membuat Qodrat harus menerima hukuman dan ditahan oleh pihak kepolisian.


Selama mendekam di penjara, ia sangat terpuruk dan mempertanyakan tentang imannya karena gagal melawan iblis Assuala sehingga harus kehilangan anaknya. Setelah beberapa tahun menjalani hukuman di penjara dan segera dinyatakan bebas, Qodrat kembali mengalami terror dari iblis Assuala yang kembali merasuki tubuh orang lain di penjara. Dengan bantuan dari petugas lapas dan napi, Qodrat berhasil selamat dari kejadian mengerikan itu.
Setelah bebas dari penjara, Qodrat memutuskan untuk pulang ke Pondok Pesantren Kahuripan di Desa Kober, tempat dimana ia dulu mempelajari dan memperdalam ilmu agama Islam. Setibanya disana, Qodrat terkejut melihat kondisi desa yang gersang dan tandus. Banyak pepohonan, kebun milik warga dan sumber air mengalami kekeringan yang berkepanjangan. Tak hanya itu saja, banyak warga desa menjual tanah dan hasil kebun ke Pesantren Kahuripan untuk bertahan hidup. Qodrat merasakan ada yang tak beres di Desa Kober. Ia pun bergegas menuju ke pesantren untuk menemui Kiai Rohim (Cecep Arif Rahman). Setibanya disana, ternyata kepengurusan pesantren sudah diambil alih oleh Ustadz Zafar (Randy Pangalila) yang merupakan salah satu temannya saat mereka masih jadi Santri disana. Zafar dipercaya untuk memimpin pesantren karena kondisi kesehatan Kiai Rohim semakin memburuk.



Selama tinggal di Desa Kober, Qodrat diizinkan untuk beristirahat di pesantren. Selama berada disana, Qodrat semakin curiga dengan apa yang terjadi di Desa Kober. Salah satu keluarga yang mengalami kejadian aneh yaitu keluarga Ibu Tanti (Agla Artalidia). Anak perempuan mereka yang bernama Jihan (Adelheid Bunga) sudah lama menderita sakit aneh dan dipasung dirumahnya. Sang ibu dan suaminya tak sanggup mengobati Jihan ke Pesantren Kahuripan karena tidak mempunyai biaya. Ustadz Zafar pun tidak punya waktu luang untuk membantu Jihan karena banyak warga lain mengalami hal yang sama. Keadaan semakin parah disaat keluarga Ibu Tanti mengadakan pengajian untuk mendoakan Jihan. Namun sayang, hal tersebut malah membuat Jihan semakin tak terkendali hingga akhirnya nyawa Jihan tak bisa diselamatkan.


Keadaan Desa Kahuripan semakin mencekam dan banyak warga diganggu oleh para iblis. Salah satu keluarga yang mengalami gangguan yaitu janda bernama Yasmin (Marsha Timothy) beserta kedua anaknya, Asha (Maudy Effrosina) dan Alif Amri (Keanu Azka Briansyah). Iblis Assuala tak henti-hentinya untuk menggoyahkan iman umat manusia dengan banyak cara. Melihat keluarga Yasmin menjadi peluang iblis Assuala untuk balas dendam pada Qodrat yang selama ini selalu mengganggu rencana jahatnya. Akankah Qodrat berhasil menyelamatkan keluarga Yasmin dan juga Desa Kahuripan dari terror mengerikan iblis Assuala?


#Review:
Usai melewati masa-masa kritis Pandemi CoVid-19 selama dua tahun terakhir, industri perfilman Indonesia langsung ngegas dengan menghadirkan film-film yang tak hanya berkualitas namun turut mencetak kesuksesan di tangga Box Office nasional. Dikutip dari Bicara Box Office dan Cinepoint, perbandingan jumlah penonton film Indonesia di tahun ini sudah mencapai 60% dibandingkan dengan film import. Hal tersebut menandakan jika tingkat kepercayaan dan apresiasi pecinta film di bioskop terhadap film-film Indonesia semakin meningkat. Para sineas film Indonesia di tahun ini juga semakin produktif untuk menghadirkan film-film yang berkualitas. Yang terbaru datang dari genre horror produksi Magma Entertainment dan Rapi Films berjudul QODRAT (2022), karya sutradara Charles Gozali.


Untuk segi cerita, film QODRAT (2022) memberikan something fresh dan meninggalkan formula standar horror Indonesia yang sudah sering kita temui selama ini. Charles Gozali dan tim penulis naskah film ini berhasil mengubah image tentang sosok pemuka agama dalam hal ini Ustadz menjadi seorang pahlawan dan melindungi orang-orang disekitarnya. Build up story dari karakter Qodrat dibuat sekompleks mungkin. Masa lalu yang kelam karena harus kehilangan anaknya dengan cara yang mengerikan itu mempunyai dampak cukup besar terhadap Qodrat, karena Qodrat juga hanyalah manusia biasa yang masih memiliki banyak kekurangan meskipun ia sudah memiliki status sebagai seorang Ustadz. Krisis keimanan yang diangkat film ini dari perspektif Ustadz berhasil dilakukan dengan sangat baik. Totalitas sang sutradara untuk urusan religi, khususnya agama Islam dalam film QODRAT (2022) ini begitu memukau. Ritual Ruqyah ditampilkan begitu detail sekaligus mengerikan. Bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang digunakan film ini sangat tepat dan mendetail. Yang sedikit disayangkan menurutku mungkin build-up story dari karakter Ustadz Zafar yang diperankan Randy Pangalila terlalu dangkal dan singkat sehingga plot twist yang dihadirkan berasa tidak spesial.


Nuansa tahun 80an yang digunakan film ini tampil kuat disepanjang film. Narasi dan dialog baku digunakan dengan baik sehingga jauh dari kesan kaku. Selain itu, yang membuatku terpukau adalah adegan aksi bela diri dengan sentuhan silat didalamnya. Koreografinya cakep dan intens banget bikin penonton terpaku untuk tetap melihat keseruan Ustadz Qodrat beraksi.


Untuk jajaran pemain, performance Vino G. Bastian dan Marsha Timothy yang baru pertama kali dipersatukan dalam satu judul film Indonesia bergenre horror sangatlah memuaskan. Final battle keduanya dieksekusi sangat epic dengan ditambah visual, make-up, tata kamera yang luar biasa gila. Kapan lagi coba melihat pasangan suami istri harmonis in real life, tiba-tiba gelut hebat sampai jungkir balik kesetanan. Nightmare banget lah ngeliat karakter Yasmin saat kerasukan. Ensemble cast pendukung juga tak kalah mencuri perhatian. Pemeran karakter anak-anak tampil all out banget! Aku yakin Keanu Azka Briansyah dan Maudy Effrosina bisa jadi the next big thing di masa depan industri perfilman Indonesia.
Overall, paket lengkap sekaligus ugal-ugalan dari film horror action bertema religi islami sejauh ini sukses diraih oleh film QODRAT (2022). Berharap banget aksi Ustadz Qodrat masih bisa terus berlanjut agar legacy tentang sosok Ustadz yang jadi pahlawan bisa jadi normalize di industri film horror Indonesia! Assalamualaikum Ustadz Qodrat!


[8.5/10Bintang]

Selasa, 25 Oktober 2022

[Review] Barbarian: Misteri Mengerikan Di Ruang Basement Rumah Sewa!



#Description:
Title: Barbarian (2022)
Casts: Georgina Campbell, Bill Skarsgard, Justin Long, Matthew Patrick Davis, Richard Brake, Kurt Braunohler, Jaymes Butler, JR Esposito, Kate Bosworth, Sophie Sorensen, Brooke Dilman, Sarah Paxton
Director: Zach Cregger
Studio: Regency Enterprise, Vertigo Entertainment, 20th Century Studios


#Synopsis:
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, Tess Marshall (Georgina Campbell) akhirnya tiba di rumah yang ia sewa melalui aplikasi Airbnb di pinggiran kota Detroit. Setibanya di rumah tersebut, Tess terkejut karena kunci akses rumah sudah terbuka. Ia pun berusaha menghubungi pemilik properti yang menyewakan rumah tersebut namun tak mendapat jawaban. Disaat Tess memutuskan untuk mencari hotel lain, tiba-tiba lampu di dalam rumah tersebut menyala. Tess kemudian bertemu dengan seorang pria bernama Keith Toshko (Bill Skarsgard) yang ternyata sudah menempati lebih dulu rumah tersebut. Ternyata Tess dan Keith sama-sama memiliki bukti akurat telah memesan dan membayar sewa rumah tersebut.



Keith kemudian meminta Tess untuk masuk saja ke rumah. Ia khawatir jika Tess pergi di malam itu cukup berbahaya dengan kondisi hujan yang semakin deras dan waktu semakin larut. Keith berjanji esok hari ia akan menghubungi pihak properti untuk komplain terhadap pesanan ganda yang terjadi pada dirinya dan Tess. Keith juga mempersilahkan Tess untuk istirahat di kamar utama dan ia tidur di sofa. Karena sudah lelah dan kondisi luar rumah yang gelap, Tess pun bersedia untuk tinggal sampai esok hari.
Sambil menunggu cucian kering, Tess dan Keith berbincang satu sama lain. Tess menyewa rumah tersebut dengan alasan akan ada wawancara kerja yang lokasinya tak jauh dari daerah rumah tersebut. Sementara itu, alasan Keith menyewa rumah karena ia ingin menenangkan diri sebelum persiapan pekerjaan barunya.


Keesokan harinya, Tess pergi ke kota untuk menghadiri wawancara pekerjaan. Semuanya berjalan dengan lancar dan Tess sangat berharap bisa diterima dalam pekerjaan itu. Dalam perjalanan pulang menuju rumah sewa, Tess melihat ada yang aneh di lingkungan rumah itu. Banyak sekali rumah-rumah dengan kondisi berantakan, rusak dan seperti komplek tak berpenghuni. Setibanya di rumah, Tess melihat seorang pria tua dari ujung jalan yang berusaha mengejarnya. Tess ketakutan dan panik karena Keith tidak ada dirumah. Ia segera mengemas barang-barang untuk pulang secepatnya. Tak hanya itu saja, Tess juga menemukan sebuah terowongan tersembunyi di basement rumah tersebut. Disaat ia mengeceknya, Tess melihat ada sebuah ruangan misterius yang membuatnya ketakutan. Tess pun berusaha keluar dari basement itu namun sialnya ia terkunci disana. Untungnya Keith melihat Tess saat ia sedang berada di luar dan langsungnya.



Tess langsung mengemasi barang-barang dan ingin pulang secepatnya. Karena penasaran, Keith pun meminta Tess untuk menunggunya mengecek basement dan terowongan yang ada di bawah rumah mereka. Keadaan semakin mencekam disaat Keith dan Tess masuk ke basement. Mereka mengalami kejadian yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.



#Review:
September lalu, 20th Century Studios merilis sebuah film horror terbaru yang berjudul BARBARIAN (2022). Film ini akhirnya tayang di platform streaming HBO Max mulai 25 Oktober kemarin. Dari testimoni para penonton di luar negeri, film BARBARIAN (2022) secara mengejutkan mendapatkan respon sangat positif dan tak sedikit juga yang mengatakan film horror terbaik tahun ini. Sangat disayangkan sih, kenapa 20th Century Studios Indonesia tidak menayangkan film ini di bioskop Indonesia.


Untuk segi cerita, film BARBARIAN (2022) dibuka dengan plot cerita yang sangat mainstream dengan segala gimmick horrornya. Kengerian yang diciptakan sutradara Zach Cregger begitu cantik dan selalu berhasil memacu adrenaline penonton. Semua keputusan dan tindakan bodoh khas film-film horror yang dilakukan oleh para karakter dalam film ini awalnya bikin penonton jengkel banget, tapi ternyata hal tersebut terasa sangat disengaja oleh sang sutradara demi memberikan serangkaian kejutan apik yang tak tertebak di babak selanjutnya. Tingkat ketegangan terasa semakin intens saat alur cerita terus berjalan. Yang membuatku terkejut, tiba-tiba saja film ini menggunakan alur cerita non-linier. Awalnya sih aku bertanya-tanya kenapa harus seperti itu, tapi setelah menyelesaikan menonton film ini, ternyata keputusan tersebut keren banget sih. Meskipun film BARBARIAN (2022) adalah film horror, namun Zach Cregger memberikan kritik sosial tentang kekerasan terhadap perempuan yang berdampak sangat besar serta sikap aparat kepolisian yang tidak profesional saat bekerja di wilayah pinggiran. Selain itu, eksekusi ending dari film ini juga semakin unpredictable. Yang cukup disayangkan bagiku yaitu sosok misterius dan juga suasana wilayah Barbary yang seperti kota mati itu tidak terlalu dijelaskan dengan baik disini. Selebihnya oke banget!


Untuk jajaran pemain, penampilan Georgina Campbell, Bill Skarsgard dan Justin Long sukses memberikan warna yang keren di film ini. Campbell dan Long konsisten bikin kesal penonton hahaha. Yang bikin pangling tentunya penampilan Bill Skarsgard. Image Pennywise yang selama ini melekat pada dirinya, bisa hilang namun aura misteriusnya masih terpancar kuat.
Overall, film BARBARIAN (2022) auto masuk jajaran film horror Hollywood terbaik yang hadir di tahun ini. Debut penyutradaraan penuh kejutan dari Zach Cregger!


[9/10Bintang]

Jumat, 21 Oktober 2022

[Review] Perfect Strangers: Saat Dinner Semua Rahasia Yang Ada Di Hape Terbongkar!



#Description:
Title: Perfect Strangers (2022)
Casts: Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Darius Sinathrya, Denny Sumargo, Jessica Mila, Clara Bernadeth, Nadine Alexandra, Dannia Salsabilla, Niniek L. Kariem
Director: Rako Prijanto
Studio: Falcon Pictures, Prime Video Originals


#Synopsis:
Dalam rangka merayakan tinggal di apartment baru sekaligus jamuan makan malam bersama, Enrico (Darius Sinathrya) dan Eva (Nadine Alexandra) mengundang sahabat-sahabat mereka yaitu Wisnu (Adipati Dolken) dengan sang istri, Imelda (Clara Bernadeth), Anjas (Denny Sumargo) dan istri barunya Kesha (Jessica Mila). Satu-satunya teman mereka yaitu Tomo (Vino G. Bastian) datang sendirian dengan asalan sang kekasih sedang tidak enak badan.


Enrico dan Eva menyiapkan hidangan makanan yang lengkap dan menggugah selera. Meskipun berprofesi sebagai Dokter Bedah Plastik, rupanya Enrico jago juga dalam urusan memasak. Untuk jamuan Appetizer, Imelda membawa Lasagna asli buatan Chef asal Italia. Sementara itu Kesha membawa cemilan untuk dessert yaitu kue Tiramisu. Sambil menikmati setiap hidangan yang ada, mereka berbincang mengenai kehidupan mereka masing-masing. Wisnu disibukkan dengan pekerjaannya sebagai Lawyer. Imelda selain menjadi ibu rumah tangga yang baik, ia mengikuti kelas seni dan budaya Italia. Eva disibukkan sebagai Psikolog dan Konsultan di rumah sakit. Anjas dan Kesha tengah mengembangkan bisnis investasi mereka di berbagai bidang. Lalu Tomo saat ini sedang mempunyai banyak waktu luang karena baru saja terkena PHK sebagai guru olahraga.


Malam semakin larut, kebetulan disaat mereka berkumpul sedang terjadi fenomena Gerhana Bulan. Sambil menunggu Gerhana Bulan total serta menikmati sajian hidangan makan malam, Tomo berinisiatif mengajak teman-temannya itu untuk bermain game. Seluruh ponsel ditaruh di atas meja makan. Jika ada pesan atau panggilan yang masuk, si pemilik ponsel harus menjawabnya dan menggunakan speaker. Setelah semuanya setuju, game pun dimulai.


Pemberitahuan pesan masuk muncul dari ponsel milik Anjas. Setelah dibaca, terlihat nomor tidak dikenal masuk mengirim pesan yang isinya menggoda Anjas. Hal tersebut membuat ia dan yang lainnya terkejut. Setelah Anjas, kini giliran Eva yang mendapat telepon dari ayahnya. Eva yang ingin melakukan operasi payudara akhirnya diketahui oleh teman-temannya. Setelah itu, Kesha mendapat pesan dari mantan kekasihnya yang membuat Anjas sangat marah dan cemburu. Lalu Enrico yang terpaksa curhat diam-diam pada Wisnu tentang kegagalan investasi bersama Anjas yang menyebabkan ia harus kehilangan uang dengan jumlah yang sangat besar.
Melihat kekacauan saat satu persatu rahasia mulai terkuak membuat Wisnu ketakutan. Ia diam-diam meminta Tomo untuk menukar ponselnya dengan alasan jika ia memiliki teman kencan dari sosial media yang sering bertukar foto vulgar. Keadaan semakin kacau disaat ponsel Tomo yang ditukar dengan Wisnu berdering dan mendapatkan pesan dari seorang pria bernama Danny. Acara makan malam yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan tiba-tiba berubah menjadi penuh ketegangan. Akankah persahabatan diantara Enrico, Eva, Anjas, Kesha, Wisnu, Imelda dan Tomo menjadi hancur setelah semua rahasia mereka terkuak?


#Review:
Falcon Pictures akhirnya merilis film terbarunya yang diadaptasi secara resmi dari film asal Italia berjudul PERFECT STRANGERS (2016) karya Paolo Genovese. Yang menarik perhatian, film ini sudah diremake sebanyak 21 kali oleh banyak negara termasuk Indonesia dan mendapat gelar dari Guinness World Records sebagai film yang memiliki adaptasi terbanyak di dunia. Versi Indonesia nya sendiri baru saja tayang secara eksklusif di Prime Video mulai 20 Oktober 2022.



Untuk segi cerita, aku sebagai penonton yang belum pernah menyaksikan versi Italia nya merasa sangat puas dengan film PERFECT STRANGERS (2022) versi Indonesia. Alur cerita berjalan sangat intens meskipun hanya bermodalkan dialog dari ketujuh karakter saja! Rako Prijanto dan Alim Sudio selaku sutradara dan penulis naskah film ini bekerja dengan sangat baik terutama saat menampilkan konflik dari tujuh karakter yang ada di film ini. Setiap karakter memiliki kejutan tak terduga dan berdampak secara langsung terhadap pasangan dan sahabat mereka masing-masing. Suasana semakin chaos dengan sangat mudah penonton rasakan disaat semua rahasia akhirnya terkuak. Durasi mencapai 120 menit literally tak membosankan bagiku. Penonton terus dibuat kepo dengan semua rahasia yang ada dalam film ini. Yang lebih mengejutkannya lagi, ending dari film PERFECT STRANGERS (2022) sukses membuatku terkejut dan ngeselin abis! Jika membaca spoiler alert dari materi aslinya, kejutan tersebut memang menjadi jualan utama dari judul film ini. Untuk versi Indonesia nya juga ternyata masih setia mengikuti formula dari materi asli. 


Untuk jajaran pemain, ketujuh aktor yang memerankan tujuh karakter di film PERFECT STRANGERS (2022) versi Indonesia tampil sangat memukau dan memuaskan. Ensemble pemeran pria tampil gemilang dengan pemasalahan mereka masing-masing. Darius Sinathrya semakin cocok untuk perankan sosok suami sekaligua ayah yang kharismatik dengan permasalahan bisnisnya. Adipati Dolken semakin matang dan sangat cocok untuk memerankan karakter ayah dengan rahasia ajaibnya. Denny Sumargo terlihat makin luwes dan pas banget dengan perannya sebagai Anjas. Performance Vino G. Bastian disini sebetulnya sangat bagus terutama disaat rahasianya terbongkar. Ekspresi dan luapan emosinya memukau. Yang amat disayangkan adalah penggunaan rambut, janggut, kumis dan badan gemuk buatannya itu menurutku terlalu terlihat fake. Mungkin salah satu kewajiban adaptasi harus seperti itu, ya apa boleh buat. Padahal jika penampilan karakter Tomo dibuat normal-normal saja misal dengan look sederhana pasti bisa lebih maksimal. Sementara itu, untuk Ensemble pemeran wanita juga tak kalah mencuri perhatian penonton. Clara Bernadeth semakin piawai dalam berakting. Aura antagonisnya terpancar sangat maksimal. Nadine Alexandra suprisingly bisa mengimbangi Darius dan pemain lainnya. Performance Jessica Mila pun menunjukkan kualitas yang makin matang. Another the best from Jessica Mila after IMPERFECT (2019).


Untuk urusan visual, film PERFECT STRANGERS (2022) versi Indonesia berhasil menampilkan gambar yang tajam dan indah meskipun hanya di satu lokasi saja. Angle camera dan blocking nya juga cakep banget. Apartment milik Enrico dan Eva semakin terasa sempurna sebagai sebuah hunian berkat eksplorasi setiap sudut ruangannya dilakukan dengan sangat baik.
Overall, film PERFECT STRANGERS (2022) boleh banget masuk daftar salah satu Film Indonesia terbaik di tahun ini. Andai saja look Vino G. Bastian tidak fake dan ending yang dieksekusi lebih tajam lagi, pasti akan aku kasih rating PERFECT untuk film ini!


[8.5/10Bintang]

[Review] Pearl: Ketika Mengejar Impian Terhalang Restu Orang Tua Dan Status Pernikahan!




#Description:
Title: Pearl (2022)
Casts: Mia Goth, David Corenswet, Tandi Wright, Matthew Sunderland, Emma Jenkins-Purro, Alistair Sewell
Director: Ti West
Studio: Little Lamb, Mad Solar Productions, A24


#Synopsis:
Sebagai keluarga imigran asal Jerman, Pearl (Mia Goth) dan kedua orang tuanya memutuskan untuk hidup cari aman dan menjauhi masalah dengan bekerja sebagai petani dan peternak hewan di wilayah terpencil Texas, Amerika Serikat. Sang ibu yaitu Ruth (Tandi Wright) selalu mewanti-wanti anaknya itu patuh terhadap apa yang ia perintahkan. Ruth ingin anaknya lebih fokus mengurus rumah dan juga ayahnya (Matthew Sunderland) yang sedang sakit.


Ditengah rutinitasnya yang membosankan, Pearl juga merasa kesepian karena sudah berbulan-bulan suaminya, Howard (Alistair Sewell) pergi dari rumah demi menjalankan tugas sebagai tentara di medan perang. Ia selalu berharap Howard bisa pulang cepat dan dengan keadaan selamat agar keduanya bisa segera pergi dari rumah meninggalkan orang tua Pearl. Untuk mengurangi rasa kesepian, diam-diam Pearl sering latihan menari di hadapan hewan-hewan ternaknya. Pearl juga mempunyai cita-cita bisa menjadi bintang film dan tampil sebagai penari profesional seperti dalam film favoritnya.
Suatu hari, obat dan vitamin milik sang ayah telah habis. Ruth meminta Pearl pergi ke kota untuk membeli obat. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi Pearl untuk bisa menikmati suasana kota sekaligus menonton film di bioskop. Ia sangat senang saat film favoritnya. Tak hanya itu saja, Pearl juga bertemu dan berkenalan dengan projectionist bioskop (David Corenswet) saat ia selesai nonton. Usai berinteraksi dengan orang selain ibu dan ayahnya, Pearl merasakan rasa bahagia dan senang.


Keesokan harinya, saudara ipar dari Pearl yaitu Mitsy (Emma Jenkins-Purro) datang ke rumah bersama dengan ibunya untuk menjenguk ayahnya Pearl. Mitsy juga mengajak Pearl untuk mengikuti audisi anggota penari yang diselenggarakan oleh gereja di kota. Mendengar hal tersebut, Pearl tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan mata. Besok pagi ia akan pergi ke kota untuk mengikuti audisi tersebut. Saat malam hari, Pearl meminta izin pada ibunya untuk mengikuti audisi tersebut. Ia pun berjanji jika gagal, akan segera pulang ke rumah, berbakti pada ibunya dan melupakan semua impiannya. Namun sayang, Ruth tidak mengizinkan anaknya itu untuk ikut audisi. Pertengkaran pun terjadi dan berujung Ruth mengalami luka bakar yang menyebabkan dirinya tak sadarkan diri. Pearl kemudian menyembunyikan jasad sang ibu ke ruang basement. Setelah itu, Ruth langsung pergi meninggalkan rumah dan menemui projectionist bioskop.


Hari audisi pun tiba. Pearl memutuskan untuk pulang dulu ke rumah untuk persiapan dengan diantar sang projectionist. Setibanya dirumah, Pearl langsung mengurus ayahnya terlebih dahulu yang terlihat masih sangat shock dengan kejadian tadi malam. Sambil menunggu Pearl, sang projectionist merasa ada yang tidak beres di rumah itu. Ia pun memutuskan untuk pulang lebih dulu. Mendengar hal tersebut membuat Pearl marah besar. Pearl merasa dipermainkan oleh sang projectionist. Tanpa basa-basi, Pearl langsung membunuh sang projectionist dan membuang jasadnya ke danau di pinggir kandang hewan.  Setelah kejadian itu, Pearl kembali ke rumah untuk bersih-bersih dan segera menuju ke tempat audisi. Setibanya di gereja, ia bertemu dengan Mitsy. Keduanya sangat gugup namun Mitsy tetap memberikan semangat pada Pearl.


Saat audisi, Pearl sangat optimis jika dirinya akan lolos. Ia pun mengeluarkan bakat terbaiknya dihadapan dewan juri. Namun kenyataan tak sesuai dengan harapan. Para juri tidak meloloskan Pearl. Ia menangis histeris dan memohon untuk bisa lolos audisi. Juri beralasan jika penampilan Pearl tidak merepresentasikan sebagai orang Amerika asli. Juri sedang mencari anggota penari baru yang berambut pirang dan berwajah asli Amerika. Pearl pun akhirnya pulang ke rumah dengan ditemani Mitsy. Setibanya di rumah, Pearl mencurahkan segala keluh kesah dan perasaannya pada Mitsy. Melihat respon iparnya yang tak biasa, membuat Pearl kesal sehingga melakukan hal-hal diluar batas normal.


#Review:
Rumah produksi A24 semakin serius untuk mengembangkan film thriller slasher X (2022) yang disutradarai Ti West menjadi lebih besar lagi. Tahun ini, A24 merilis prekuel film X (2022) yang berjudul PEARL (2022). Lewat film ini, Ti West mengajak penonton untuk melihat Origin Story dari karakter Pearl, si nenek biadab yang melakukan aksi pembunuhan brutal di film pertamanya.


Untuk segi cerita, Origin Story dari karakter PEARL (2022) ini dibangun seperti sebuah dongeng fairytale yang dimana terdapat sosok anak perempuan yang dibuat tertindas dan sulit menggapai mimpi gara-gara dilarang oleh ibunya. Untuk lebih realistis, Ti West menyajikan hal tersebut dengan adegan-adegan dewasa demi menyesuaikan karakter Pearl yang rindu kehangatan karena ditinggal oleh suaminya. Mungkin jika film-film Disney Princesses dibuat lebih gelap dan kelam, film PEARL (2022) ini bisa banget dijadikan referensinya hahaha. Jika pada film X (2022) penonton pasti dibuat kesal sekaligus jijik dengan karakter Pearl versi nenek-nenek, nah pada film ini, aku yakin banget penonton pasti langsung menaruh simpati terhadap karakter Pearl. Apalagi saat adegan curhat di meja makan, semua hal yang ditumpahkan Pearl begitu pedih dan bisa dirasakan langsung oleh kita sebagai penonton. Meskipun berujung pada perilaku yang sangat-sangat sadis, namun entahlah rasa kesal yang dirasakan Pearl disini menurutku masih realistis. Selain itu, film PEARL (2022) juga memberikan sentilan sosial terhadap fenomena film porno yang kala itu masih dianggap tabu dan berbanding terbalik dengan kondisi saat ini.


Untuk jajaran pemain, performance Mia Goth jauh lebih keren disini ketimbang di film pertamanya. Karakter Pearl sudah seperti jati dirinya. Ekspresi kebahagiaan hingga kekecewaannya bisa terpancar dengan sangat kuat. Adegan menari yang dilakukan Mia Goth saat audisi dieksekusi dengan sangat baik sekaligus agak-agak mengerikan. Dan yang paling memorable buatku dari film ini yaitu adegan slasher dan mutilasinya dilakukan dengan sangat jelas dan detail banget. Ditambah lagi dilakukan pada saat siang hari. Jadinya terngiang-ngiang terus. Gila emang.
Overall, film PEARL (2022) secara mengejutkan berhasil melampaui pencapaian dari film pertamanya. Sangat berharap pada film ketiganya nanti yang berjudul MAXXXINE (2023) bisa tampil semakin lebih baik dan memukau lagi.


[8.5/10Bintang]

Kamis, 20 Oktober 2022

[Review] Bros: Mengikuti Kisah Cinta Dan Usaha Mendirikan Museum LGBT Di Manhattan!



#Description:
Title: Bros (2022)
Casts: Billy Eichner, Luke Macfarlane, Ts Madison, Monica Raymund, Guillermo Diaz, Guy Branum, Amanda Bearse, Jim Rash, Bowen Yang, Harvey Fierstein, Symone, Eve Lindley, Jai Rodriguez
Director: Nicholas Stoller
Studio: Global Solutions, Apatow Productions, Universal Pictures


#Synopsis:
Bobby Lieber (Billy Eichner) dikenal sebagai pembawa acara radio dan podcast populer di Manhattan. Meskipun saat ini tidak mempunyai pacar, Bobby justru sangat bangga karena ia jauh lebih tenang hidup mandiri. Semua pencapaian hidup sudah diraih olehnya. Bobby bahkan mendapatkan penghargaan Best Cis Male Gay Man dari komunitas LGBTQ+ yang ada disana. Pada acara tersebut Bobby mengumumkan jika dirinya menerima posisi sebagai kepala kurator untuk project museum sejarah LGBTQ+ pertama di dunia yang akan segera dibuka di Manhattan. Pada project tersebut Bobby bertukar ide dengan para aktivis LGBTQ+ lainnya yaitu Angela (Ts Madison), Robert (Jim Rash), Tamara (Eva Lindley), Wanda (Miss Lawrence) dan Cherry (Dot Marrie Jones).


Suatu ketika, Bobby mendapat undangan untuk menghadiri acara peluncuran Dating Apps terbaru bersama sahabatnya Henry (Guy Branum). Ditengah kemeriahan acara itu, mata Bobby tertuju pada seorang pria bertopi bernama Aaron Shepard (Luke Macfarlane). Keduanya pun berkenalan dan berbincang satu sama lain. Setelah berbincang cukup panjang, Bobby dan Aaron merasa memiliki jalan pemikiran yang sama. Bobby merasa cocok dengan Aaron. Tanpa basa-basi lagi, Bobby mengajak Aaron untuk having fun. Namun sayang, Aaron menolaknya dan berjanji akan menghubungi Bobby di kemudian hari.
Setelah pertemuan pertama itu, keduanya saling berkabar dan memutuskan untuk nonton film ke bioskop. Tapi ternyata, kencan mereka tidak berjalan dengan lancar. Aaron masih belum menemukan kecocokan dengan Bobby. Ditambah lagi ia tak sengaja bertemu lagi dengan teman masa kecilnya yaitu Josh (Ryan Faucett) disana. Melihat sikap Aaron yang lebih tertarik pada pria yang berbadan atletis membuat Bobby kesal. Ia pun memutuskan pulang ke Apartment tanpa ditemani Aaron lagi.



Waktu terus bergulir, perlahan tapi pasti Bobby dan Aaron merasa kehilangan satu sama lain saat mereka berpisah. Karena urusan pekerjaan Bobby pun meminta bantuan Aaron untuk menemaninya pergi ke Provincetown di Inggris. Bobby akan menemui seorang pengusaha kaya raya untuk mendapatkan tambahan dana project Museum nya. Selama berada disana, hubungan Bobby dan Aaron perlahan mulai membaik lagi. Mereka sepakat untuk menjalin hubungan lebih dewasa dan lebih baik lagi.
Tak terasa hubungan keduanya sudah berjalan cukup panjang. Disaat moment hari Natal, keluarga Aaron berencana ingin berliburan ke New York. Ia pun meminta Bobby untuk ikut dan bertemu dengan keluarganya itu. Aaron meminta pacarnya itu untuk sedikit menjaga sikap saat bersama dengan ayah dan ibunya. Hal tersebut rupanya membuat Bobby sedikit kesal. Ditambah lagi sikap kedua orangtua Aaron terasa tidak menyetujui tentang pilihan hidup yang diambil Bobby. Pertengkaran pun tak terhindarkan hingga akhirnya Bobby dan Aaron kembali saling menjauh.



Ujian kembali menghampiri Bobby disaat rencananya untuk mengangkat kisah Homoseksual dari Abraham Lincoln di Museum mendapat kecaman dari orang Amerika Serikat. Beberapa investor yang awalnya siap mendukung kini menarik diri dan meninggalkan Bobby. Akankah semua impian dan asmara Bobby bisa berakhir bahagia?


#Review:
Rumah produksi Universal Pictures yang notabene salah satu studio film besar dan populer di Hollywood akhirnya merilis sebuah film drama komedi romantis bertema LGBT berjudul BROS (2022). Film ini diklaim sebagai film popcorn LGBT pertama dengan ensemble casts LGBT yang dirilis oleh studio besar di Hollywood. Menurutku, langkah yang diambil Universal Pictures ini tentunya harus diapresiasi, ketimbang merilis film drama, superhero, komedi atau animasi yang menyelipkan secuil issue LGBT mendingan langsung saja bikin film bertema LGBT secara terbuka dan jelas. Apresiasi pasti didapatkan tanpa perlu munculnya pro kontra seperti yang dialami film LIGHTYEAR (2022), ETERNALS (2021) dan yang lainnya.


Untuk segi cerita, film BROS (2022) ini menyajikan struggle pria paruh baya dalam menemukan cinta sejati sekaligus mewujudkan impiannya. Potret kehidupan LGBTQ+ yang ada di film ini dibuat senormal dan sedekat mungkin dengan para LGBT yang ada di Amerika Serikat. Kisah yang dialami Bobby pasti akan sangat mudah ditemukan disana. Kolaborasi Billy Eichner dan Nicholas Stoller dalam menulis naskah film ini patut diacungi jempol karena menyajikan drama pasangan Gay nya dibuat sangat realistis dan tidak terjebak pada formula klise film-film yang temanya sama. Tak hanya itu saja, film ini juga mempunyai moral value yang bisa dijadikan pembelajaran tentang bagaimana mengejar impian, membangun kepercayaan terhadap orang lain dan menekuni passion yang dijalani dengan sungguh-sungguh. Referensi pop culture hingga sentilan tentang film-film Hollywood bertema LGBT yang ada dalam film ini sukses membuatku tersenyum jahat. Hahahaha. Untuk urusan komedi, harus diakui film BROS (2022) ini memiliki jokes yang United States banget. Mungkin untuk sebagian penonton yang tidak terlalu mengikuti trend di Amerika mungkin agak sulit untuk masuk dengan jokes yang ada dalam film ini.


Untuk jajaran pemain, penampilan Billy Eichner dan Luke Macfarlane tampil begitu bersinar dalam film ini. Keduanya sukses menyajikan chemistry dan love hate relationship yang oke. Development character dari Bobby dan juga Aaron pun sangat bagus sehingga Eichner dan Macfarlane begitu luwes dalam berakting. 
Overall, film BROS (2022) secara mengejutkan berhasil menampilkan drama komedi romantis LGBT yang dikemas ringan dan menghibur namun tak meninggalkan kualitas naskah serta kedua pamain utamanya!


[8.5/10Bintang]