Jumat, 21 Oktober 2022

[Review] Pearl: Ketika Mengejar Impian Terhalang Restu Orang Tua Dan Status Pernikahan!




#Description:
Title: Pearl (2022)
Casts: Mia Goth, David Corenswet, Tandi Wright, Matthew Sunderland, Emma Jenkins-Purro, Alistair Sewell
Director: Ti West
Studio: Little Lamb, Mad Solar Productions, A24


#Synopsis:
Sebagai keluarga imigran asal Jerman, Pearl (Mia Goth) dan kedua orang tuanya memutuskan untuk hidup cari aman dan menjauhi masalah dengan bekerja sebagai petani dan peternak hewan di wilayah terpencil Texas, Amerika Serikat. Sang ibu yaitu Ruth (Tandi Wright) selalu mewanti-wanti anaknya itu patuh terhadap apa yang ia perintahkan. Ruth ingin anaknya lebih fokus mengurus rumah dan juga ayahnya (Matthew Sunderland) yang sedang sakit.


Ditengah rutinitasnya yang membosankan, Pearl juga merasa kesepian karena sudah berbulan-bulan suaminya, Howard (Alistair Sewell) pergi dari rumah demi menjalankan tugas sebagai tentara di medan perang. Ia selalu berharap Howard bisa pulang cepat dan dengan keadaan selamat agar keduanya bisa segera pergi dari rumah meninggalkan orang tua Pearl. Untuk mengurangi rasa kesepian, diam-diam Pearl sering latihan menari di hadapan hewan-hewan ternaknya. Pearl juga mempunyai cita-cita bisa menjadi bintang film dan tampil sebagai penari profesional seperti dalam film favoritnya.
Suatu hari, obat dan vitamin milik sang ayah telah habis. Ruth meminta Pearl pergi ke kota untuk membeli obat. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi Pearl untuk bisa menikmati suasana kota sekaligus menonton film di bioskop. Ia sangat senang saat film favoritnya. Tak hanya itu saja, Pearl juga bertemu dan berkenalan dengan projectionist bioskop (David Corenswet) saat ia selesai nonton. Usai berinteraksi dengan orang selain ibu dan ayahnya, Pearl merasakan rasa bahagia dan senang.


Keesokan harinya, saudara ipar dari Pearl yaitu Mitsy (Emma Jenkins-Purro) datang ke rumah bersama dengan ibunya untuk menjenguk ayahnya Pearl. Mitsy juga mengajak Pearl untuk mengikuti audisi anggota penari yang diselenggarakan oleh gereja di kota. Mendengar hal tersebut, Pearl tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan mata. Besok pagi ia akan pergi ke kota untuk mengikuti audisi tersebut. Saat malam hari, Pearl meminta izin pada ibunya untuk mengikuti audisi tersebut. Ia pun berjanji jika gagal, akan segera pulang ke rumah, berbakti pada ibunya dan melupakan semua impiannya. Namun sayang, Ruth tidak mengizinkan anaknya itu untuk ikut audisi. Pertengkaran pun terjadi dan berujung Ruth mengalami luka bakar yang menyebabkan dirinya tak sadarkan diri. Pearl kemudian menyembunyikan jasad sang ibu ke ruang basement. Setelah itu, Ruth langsung pergi meninggalkan rumah dan menemui projectionist bioskop.


Hari audisi pun tiba. Pearl memutuskan untuk pulang dulu ke rumah untuk persiapan dengan diantar sang projectionist. Setibanya dirumah, Pearl langsung mengurus ayahnya terlebih dahulu yang terlihat masih sangat shock dengan kejadian tadi malam. Sambil menunggu Pearl, sang projectionist merasa ada yang tidak beres di rumah itu. Ia pun memutuskan untuk pulang lebih dulu. Mendengar hal tersebut membuat Pearl marah besar. Pearl merasa dipermainkan oleh sang projectionist. Tanpa basa-basi, Pearl langsung membunuh sang projectionist dan membuang jasadnya ke danau di pinggir kandang hewan.  Setelah kejadian itu, Pearl kembali ke rumah untuk bersih-bersih dan segera menuju ke tempat audisi. Setibanya di gereja, ia bertemu dengan Mitsy. Keduanya sangat gugup namun Mitsy tetap memberikan semangat pada Pearl.


Saat audisi, Pearl sangat optimis jika dirinya akan lolos. Ia pun mengeluarkan bakat terbaiknya dihadapan dewan juri. Namun kenyataan tak sesuai dengan harapan. Para juri tidak meloloskan Pearl. Ia menangis histeris dan memohon untuk bisa lolos audisi. Juri beralasan jika penampilan Pearl tidak merepresentasikan sebagai orang Amerika asli. Juri sedang mencari anggota penari baru yang berambut pirang dan berwajah asli Amerika. Pearl pun akhirnya pulang ke rumah dengan ditemani Mitsy. Setibanya di rumah, Pearl mencurahkan segala keluh kesah dan perasaannya pada Mitsy. Melihat respon iparnya yang tak biasa, membuat Pearl kesal sehingga melakukan hal-hal diluar batas normal.


#Review:
Rumah produksi A24 semakin serius untuk mengembangkan film thriller slasher X (2022) yang disutradarai Ti West menjadi lebih besar lagi. Tahun ini, A24 merilis prekuel film X (2022) yang berjudul PEARL (2022). Lewat film ini, Ti West mengajak penonton untuk melihat Origin Story dari karakter Pearl, si nenek biadab yang melakukan aksi pembunuhan brutal di film pertamanya.


Untuk segi cerita, Origin Story dari karakter PEARL (2022) ini dibangun seperti sebuah dongeng fairytale yang dimana terdapat sosok anak perempuan yang dibuat tertindas dan sulit menggapai mimpi gara-gara dilarang oleh ibunya. Untuk lebih realistis, Ti West menyajikan hal tersebut dengan adegan-adegan dewasa demi menyesuaikan karakter Pearl yang rindu kehangatan karena ditinggal oleh suaminya. Mungkin jika film-film Disney Princesses dibuat lebih gelap dan kelam, film PEARL (2022) ini bisa banget dijadikan referensinya hahaha. Jika pada film X (2022) penonton pasti dibuat kesal sekaligus jijik dengan karakter Pearl versi nenek-nenek, nah pada film ini, aku yakin banget penonton pasti langsung menaruh simpati terhadap karakter Pearl. Apalagi saat adegan curhat di meja makan, semua hal yang ditumpahkan Pearl begitu pedih dan bisa dirasakan langsung oleh kita sebagai penonton. Meskipun berujung pada perilaku yang sangat-sangat sadis, namun entahlah rasa kesal yang dirasakan Pearl disini menurutku masih realistis. Selain itu, film PEARL (2022) juga memberikan sentilan sosial terhadap fenomena film porno yang kala itu masih dianggap tabu dan berbanding terbalik dengan kondisi saat ini.


Untuk jajaran pemain, performance Mia Goth jauh lebih keren disini ketimbang di film pertamanya. Karakter Pearl sudah seperti jati dirinya. Ekspresi kebahagiaan hingga kekecewaannya bisa terpancar dengan sangat kuat. Adegan menari yang dilakukan Mia Goth saat audisi dieksekusi dengan sangat baik sekaligus agak-agak mengerikan. Dan yang paling memorable buatku dari film ini yaitu adegan slasher dan mutilasinya dilakukan dengan sangat jelas dan detail banget. Ditambah lagi dilakukan pada saat siang hari. Jadinya terngiang-ngiang terus. Gila emang.
Overall, film PEARL (2022) secara mengejutkan berhasil melampaui pencapaian dari film pertamanya. Sangat berharap pada film ketiganya nanti yang berjudul MAXXXINE (2023) bisa tampil semakin lebih baik dan memukau lagi.


[8.5/10Bintang]

Tidak ada komentar: