Minggu, 27 Februari 2022

[Review] The Innocents: Kisah Anak-Anak Yang Memiliki Kekuatan Misterius!

 

#Description:
Title: The Innocents - De Uskyldige (2021)
Casts: Rakel Lenora Flottum, Alva Brynsmo Ramstad, Sam Ashraf, Mina Yasmin Bremseth Asheim, Ellen Dorrit Petersen, Morten Svartveit, Kadra Yusuf, Lisa Tonne, Irina Eidsvold, Marius Kolbenstvedt
Director: Eskil Vogt
Studio: Mer Films, Zentropa International Sweden, IFC Midnight, CBI Pictures


#Synopsis:
Disaat libur musim panas, Ida (Rakel Lenora Flottum) beserta kedua orangtua dan adiknya Anna (Alva Brynsmo Ramnstad) memilih untuk tidak berliburan. Mereka justru pindah ke komplek apartment baru yang dekat dengan tempat kerja sang ayah. Ida yang masih anak-anak merasa sedih karena musim panas kali ini ia tidak berliburan dan harus bersama dengan Anna yang mengidap Autism.


Disaat sang ibu disibukkan dengan membereskan rumah baru, Ida memilih untuk keluar rumah dan bermain disekitaran komplek apartment. Sambil berjalan-jalan ia bertemu dan berkenalan dengan Ben (Sam Ashraf). Kedua bocah itu kemudian bermain dan berjalan menuju hutan. Ben kemudian ingin menunjukkan kemampuan dirinya yang bisa menggerakan benda hanya dengan menatapnya saja. Melihat hal tersebut membuat Ida takjub. Ia pun meminta Ben untuk mengajarinya melakukan hal tersebut namun berkali-kali gagal.


Keesokan harinya, Ida ingin bermain bola bersama bocah-bocah lain. Namun saat tiba di lapangan, tak seorangpun ia temui. Kebanyakan anak-anak sudah berliburan bersama keluarga mereka masing-masing. Ida pun kembali kerumah dan terkejut melihat Anna yang memecahkan lagi gelas beserta vas bunga disaat mereka akan pergi ke dokter. Ida kesal karena adiknya itu tidak bisa hidup normal seperti orang lain. Ia kemudian iseng memasukan serpihan kaca pecah ke sepatu Anna dengan harapan jika adiknya itu terluka bisa membuatnya diam. Setelah kejadian itu Ida pun meminta maaf pada adiknya dan berjanji untuk mengajaknya bermain di taman.


Disaat Anna sedang bermain ayunan karena ditinggal Ida, seorang bocah perempuan yang memiliki kelainan warna kulit yaitu Aisha (Mina Yasmin) mendatangi Anna dan mengajaknya bermain. Pertemuan itu membuat keduanya saling bisa membaca pikiran masing-masing. Bahkan Aisha sudah bisa merasakan kedatangan Anna saat pertama kali tinggal di apartment yang baru.
Sementara itu, Ida bertemu lagi dengan Ben. Mereka bermain dan pergi lagi ke hutan. Ben kemudian memperlihatkan seekor kucing yang selalu ia temui jika sedang sendirian di hutan. Ben pun mengajak Ida untuk melakukan eksperimen baru dengan cara menjatuhkan kucing itu dari ketinggian. Namun sayang eksperimen kekuatan Ben itu gagal. Kucing tersebut patah kaki dan akhirnya Ben pun membunuhnya. Melihat seekor kucing mati ditangan Ben membuat Ida terkejut. Ia pun bergegas pulang dan meninggalkan Ben.



Waktu terus bergulir, keempat bocah cilik ini semakin menyadari jika mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam dirinya. Ida berusaha agar kekuatan yang ia miliki tidak digunakan sembarangan. Anna dan Aisha pun menggunakan kekuatan mereka hanya untuk saling berkomunikasi dan saling melindungi satu sama lain. Namun Ben justru sebaliknya, ia semakin tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Ia bahkan bisa mengontrol seseorang untuk membunuh dan menyakiti orang lain hanya dengan menatapnya saja. 



#Review:
Norwegia menghadirkan sebuah film horror thriller terbaru karya Eksil Vogt berjudul THE INNOCENTS (2021). Film ini menjadi debut bagi Eksil Vogt sebagai sutradara film layar lebar setelah sebelumnya beliau lebih eksis dan dikenal sebagai penulis naskah film-film karya Joachim Trier. Yang membuat film ini cukup promising karena berhasil masuk Cannes Film Festival 2021 dan masuk kategori Un Certain Regard.


Untuk segi cerita, film THE INNOCENTS (2021) mengajak penonton untuk melihat empat bocil yang memiliki kekuatan telekinesis layaknya superhero. Namun Eksil Vogt membawa film ini ke arah thriller horror psikologis dengan perspektif dari anak-anak. Pada umumnya jika seseorang mempunyai kekuatan seperti superhero pasti ingin digunakan untuk kebaikan layaknya pahlawan. Tapi hal tersebut tidak ada dalam diri keempat bocah di Norwegia ini. Atmosfer mencekam perlahan mulai ditebar saat keempat anak tersebut mengetahui kekuatannya. Beberapa adegan disturbing dalam film ini bisa saja bikin penonton traumatis melihatnya. Adegan kucing menjadi salah satu adegan yang menurutku paling biadab. Eksil Vogt benar-benar mengeksplorasi sudut pandang bocah. Jadi tak heran selama durasi film berjalan, bocah-bocah ini tidak memiliki beban emosional seperti orang dewasa. Yang penting mereka bisa bahagia dan senang meskipun orang lain menderita. Alur cerita yang dihadirkan pun terasa sangat lambat karena ya itu cuma menampilkan bocil-bocil bermain di komplek apartment saja. Seandainya film ini bisa lebih mengeksplor asal-usul kekuatan telekinesis mereka dan memberikan unsur fun tentang anak-anak mungkin bisa lebih menarik lagi ketimbang buang-buang adegan bengong saja. 
Selain itu, kekuatan telekinesis yang dimiliki keempat bocil ini tidak diperlihatkan dengan jelas. Semuanya nampak samar-samar. Terkadang aku juga sulit merasakan kekuatan apa yang sebenarnya dimiliki oleh Ida, Anna dan Aisha itu.


Untuk jajaran pemain, film THE INNOCENTS (2021) sangat mengandalkan performance dari para aktor ciliknya. Rakel Lenora sedikit mengingatkanku akan aktris Maizura. Dalam memerankan karakternya, mereka sudah seperti sedang bermain saja di komplek apartment itu.. Orang-orang dewasa yang ada dalam film ini juga terasa sangat mubazir karena tidak pernah dilibatkan dan mengetahui jika anak-anak mereka itu memiliki kekuatan diluar nalar manusia.


Overall, film THE INNOCENTS (2021) mempunyai ide cerita yang fresh tentang anak-anak dalam menyikapi kekuatan super dalam dirinya. Bisa lebih efektif mengguncang psikologis jika durasinya dipersingkat.


[7.5/10Bintang]

Rabu, 23 Februari 2022

[Review] Garis Waktu: Kisah Musisi Terkenal Dalam Mempertahankan Cintanya



#Description:
Title: Garis Waktu (2022)
Casts: Michelle Ziudith, Reza Rahadian, Anya Geraldine, Izabel Jahja, Bambang Paningrome, Giras Basuwondo, Rulyani Isifhana
Director: Jeihan Angga
Studio: Dapur Film, MD Pictures


#Synopsis:
Sanya (Anya Geraldine) memutuskan untuk resign sebagai produser televisi dan pulang ke Yogyakarta untuk bertemu dengan sahabatnya April (Michelle Ziudith). Setibanya di bandara, April telat datang menjemput Sanya lantaran mobil yang dikendarainya mogok. Untung pada saat itu seorang pria yang sedang naik motor bersedia menolong April untuk mengganti ban mobil milik April.
April dan Sanya sangat senang akhirnya mereka bisa bertemu lagi setelah tiga tahun berpisah. Sanya pun meminta izin untuk tinggal sementara waktu di rumah April sebelum ia mendapatkan tempat tinggal baru di Yogyakarta. Disaat mereka sedang makan malam bersama, ayah April tiba-tiba saja memutuskan untuk mengirimkan anaknya itu kuliah di London. April pun terkejut karena keputusan yang diambil oleh kedua orangtuanya itu tidak melibatkan dirinya. Sang ibu pun meminta April untuk segera merapikan barang dan buku-buku yang sudah tidak terpakai untuk disumbangkan ke panti asuhan.


Keesokan harinya, April membawa buku-buku yang sudah tidak terpakai ke panti asuhan. Disana ia bertemu lagi dengan pria yang membantunya saat mobil mogok. Pria tersebut bernama Senandika (Reza Rahadian) dan keduanya pun saling berkenalan lalu bertukar nomor ponsel. Setelah berbincanb-bincang April mengetahui jika Senandika merupakan seorang penyanyi cafe. Ia kemudian diajak Senandika datang ke cafe dan menyaksikan performancenya disana. April tak menyangka jika Senandika bisa memiliki kemampuan vokal dan penulisan lagu yang sangat bagus. Kebersamaan diantara mereka membuat benih-benih cinta tumbuh dengan perlahan. Senandika pun tak segan memberikan gombalan maut agar April semakin terlena oleh dirinya.


Melihat potensi besar yang ada dalam diri Senandika membuat April tertarik untuk mengorbitkan Senandika sebagai penyanyi profesional. Ia pun meminta bantuan Sanya yang merupakan mantan produser untuk membuat Senandika bisa populer. Ketiganya pun bekerja sama untuk mempopulerkan lagu "Melawan Hati" dengan merilis video lirik yang menampilkan kebersamaan April dan Senandika di pinggir pantai. Setelah dirilis, video lirik tersebut langsung mendapat respon positif dan trending di berbagai sosial media.



Melihat sang anak viral bermesraan dan bergaul dengan orang asing membuat orangtua April kesal. Mereka khawatir jika proses keberangkatan kuliah April terganggu gara-gara Senandika. Selain itu sang ayah pun tidak merestui anaknya berpacaran dengan laki-laki yang beda status sosial dengan mereka. Namun April berjanji jika Senandika suatu hari nanti bisa sukses dan mampu membanggakan ayah dan ibunya. Sang ayah pun meminta supir pribadi untuk mengintai kegiatan April saat berada diluar rumah. Jika anaknya itu masih bertemu dengan Senandika, tak segan ia akan mengurung April dirumah.



Popularitas Senandika semakin meroket. Berbagai tawaran duet pun ia terima. Semua itu bisa terwujud berkat kerja keras Sanya dalam mengorbitkan Senandika sebagai bintang baru di dunia musik. Meskipun kariernya sudah sukses, orangtua April masih belum memberikan restu. Senandika pun meminta April untuk mengikuti saja keinginan orangtua, meskipun mereka harus menjalani hubungan jarak jauh selama April kuliah di London. Akankah hubungan Senandika dan April tetap bertahan dan berakhir bahagia?


#Review:
Awal tahun 2021 lalu, Dapur Film dan MD Pictures membagikan teaser foto terbaru project film yang diadaptasi dari novel best seller karya musisi Fiersa Besari yang berjudul GARIS WAKTU (2022). Dengan memasang nama Jeihan Angga sebagai sutradara kemudian ada Reza Rahadian sebagai salah satu pemainnya membuat film ini nampak sangat menjanjikan untuk ditonton. Setelah satu tahun tertunda akibat Pandemi CoVid-19, akhirnya film GARIS WAKTU (2022) siap tayang di bioskop mulai Kamis, 24 Februari 2022 menggantikan jadwal film KKN DI DESA PENARI (2022) yang kembali memilih untuk postponed.


Aku berkesempatan hadir pada acara Gala Premiere film GARIS WAKTU (2022) yang berlangsung tadi malam (22/2) di Cinema XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Pada sesi Press Screening, produser dari Dapur Film yaitu Hanung Bramantyo mengungkapkan proses pembuatan film ini memang dibuat untuk bertahan hidup bagi para pekerja film yang pada awal tahun lalu harus berhenti gara-gara Pandemi CoVid-19. Meskipun proses pembuatan film ini sangat sederhana dan singkat, Dapur Film dan MD Pictures tetap dilakukan dengan serius dan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.


Untuk segi cerita, film GARIS WAKTU (2022) memiliki premis yang standar dan banyak dalam film-film drama romantis pada umumnya. Kisah seorang musisi from zero to hero kemudian dibalut drama percintaan serta penolakan dari keluarga kekasih. Ditangan Benni Setiawan, entah mengapa plot cerita film GARIS WAKTU (2022) ini terasa sangat lambat dan membosankan. Hampir setengah durasi film berjalan begitu datar dan tidak ada hal menarik sama sekali. Selain itu, banyak plothole tersebar disepanjang durasi film.


Beberapa yang sangat mengganggu seperti development character dari April penuh dengan tanda tanya. Diceritakan jika April akan segera dikirim ke London untuk kuliah. Itu tandanya usia April masih terhitung remaja. Look dari Michelle Ziudith memang masih cocok untuk memerankan karakter ABG, namun saat disandingkan dengan karakter Senandika yang diperankan Reza Rahadian, gap usia diantara mereka kentara banget buset. Kalaupun ceritanya April sudah sepantaran dengan Senandika, sebaiknya film ini menampilkan satu atau dua adegan April sibuk dengan pekerjaan bisnis atau pendidikannya gitu. Inimah cuma main-main dan bengong dirumah saja. Plothole lainnya saat April yang pergi ke London kemudian kembali pulang ke Yogyakarta. Nyaris tidak ada jeda dan pembeda sama sekali. London Yogyakarta bersasa Semarang Yogyakara banget lah tiba-tiba sudah ada dirumah aja itu si April..


Yang cukup disayangkan selanjutnya datang dari materi promosi MD Pictures yang sangat memanfaatkan hype serial LAYANGAN PUTUS (2021) untuk film ini. Ide tersebut menurutku sangatlah gengges. Seolah-olah film GARIS WAKTU (2021) tidak percaya diri jika dirilis tanpa embel-embel serial yang dibintangi Putri Marino dan Reza Rahadian. Selain itu, poster film pun terasa sangat menipu seolah-oleh Anya Geraldine kembali menjadi perusak hubungan orang lain. Padahal pada kenyataannya, plot cerita film ini tidak dibuat seperti itu. Mungkin jika plot cerita Senandika dan Sanya dibuat affair karena sering bareng-bareng lalu melupakan April gara-gara LDR mungkin jauh lebih dramatis dan menarik perhatian ketimbang dibuat seperti yang tersaji dalam film ini.


Untuk jajaran pemain, Reza Rahadian memang aktor yang sudah tidak perlu diragukan lagi dalam berakting. Peran Senandika rasanya terlalu mudah untuk ditaklukan. Point plus untuk Reza di film ini karena menunjukkan lagi bakatnya dalam bernyanyi. Selain itu, sosok Senandika seperti kerasukan Dilan. Hobi banget gombal! Hahaha. Chemistry yang ia bangun dengan kedua pemain utama tidak terlalu menarik untukku. Malah aku lebih suka saat Senandika bersama dengan ibu dan anak-anak yang ada di panti asuhan. Penampilan Michelle Ziudith dan Anya Geraldine pun tidak memberikan sesuatu yang menarik. Masih terjebak dalam comfort zone mereka masing-masing.
Overall, film GARIS WAKTU (2022) terasa bukan garapan Jeihan Angga. Terlalu standar khas film-film drama romantis ABG Indonesia yang forgettable setalah ditonton.



[5/10Bintang]

[Review] Licorice Pizza: Serunya Kisah Cinta Komedi Beda Usia Di Tahun 70an



#Description:
Title: Licorice Pizza (2021)
Casts: Alana Haim, Cooper Hoffman, Sean Penn, Tom Waits, Bradley Cooper, Benny Safdie, Skyler Gisondo, Mary Elizabeth Ellis, John Michael Higgins, Christine Ebersole
Director: Paul Thomas Anderson
Studio: Metro Goldwyn Mayer, Focus Feature, Universal Pictures

#Synopsis:
Gary Valentine (Cooper Hoffman) seorang aktor remaja berusia 15 tahun sedang persiapan untuk sesi foto di sekolahnya. Disaat sedang mengantri, Gary terpesona pada salah satu asisten fotografer disana yaitu Alana Kane (Alana Haim). Tanpa basa-basi Gary langsung mengajak Alana untuk berkenalan dan berkencan di akhir pekan. Melihat dirinya digoda oleh bocah remaja membuat Alana kesal. Pasalnya usia Alana sendiri sudah menginjak 25 tahun. Karena tak kunjung bersedia untuk diajak kencan, Gary pun menawarkan makan malam bareng dan memilih untuk berteman saja dengan Alana. Setelah makan malam itu, Gary dan Alana pun sepakat untuk menjalin persahabatan.


Suatu hari, Gary diminta untuk menghadiri audisi dan sesi wawancara untuk pertunjukan musikal komedi di New York. Ia pun meminta Alana untuk menemaninya kesana karena sang ibu sedang sibuk. Selama perjalanan naik pesawat, Alana merasa sangat senang karena baru pertama kali dirinya pergi naik pesawat. Setibanya disana, mereka langsung bergegas untuk persiapan pementasan. Pada acara tersebut Alana berkenalan dengan salah satu anggota pertunjukan yaitu Lance (Skyler Gisondo). Melihat Alana dan Lance dekat membuat Gary kesal. Namun ia tak bisa berbuat banyak karena status hubungan dirinya dengan Alana hanya sebagai teman saja.


Seiring berjalannya waktu, Alana resmi berpacaran dengan Lance. Keduanya begitu terlihat saling jatuh cinta. Namun sebuah kejadian tak terduga menimpa keduanya disaat mereka sedang makan malam bersama di rumah Alana. Keluarga Alana yang dikenal taat dengan agama terkejut saat mengetahui jika Lance seorang Atheist. Alana pun kesal gara-gara hal tersebut dan akhirnya mereka berdua putus.
Sementara itu, job sebagai aktor remaja semakin sepi. Gary pun berinisiatif untuk membangun bisnis sebuah inovasi kasur air yang tak sengaja ia lihat saat berjalan-jalan. Gary sangat optimis inovasi kasur air itu bisa laku dipasaran. Gary pun meminta Alana untuk membantunya dalam menjalankan bisnis tersebut. Mereka berdua langsung mengerahkan segala cara agar bisnis kasur air berjalan dengan lancar. Serangkaian promosi mereka lakukan mulai dari iklan melalui radio, membagikan flyer hingga ikut pameran di pusat kota. Untuk menarik perhatian, Gary melakukan gimmick mesra dengan salah satu teman perempuan sekelasnya. Hal tersebut membuat Alana cemburu dan marah-marah pada Gary. Melihat Alana cemburu, Gary langsung meminta Alana untuk ikut audisi casting film. Keduanya pun kembali akur dan bekerja sama agar Alana bisa lolos casting.


Setelah selesai casting, Alana dan Gary diajak untuk makan malam bersama dengan salah satu aktor senior. Mereka menghabiskan waktu bersama dan tak disangka sang aktor menunjukkan bakatnya naik motor trail dengan lintasan berbahaya. Alana pun diajak untuk ikut naik motor tersebut. Namun sial, Alana malah terjatuh saat dibonceng oleh sang aktor. Gary pun panik dan langsung menyelamatkan Alana secepat mungkin. Setelah kejadian itu Gary pun tak ingin Alana ikutan casting film lagi.
Waktu terus bergulir, Gary dan Alana memutuskan untuk kembali berbisnis kasur air. Namun sayang, cobaan kembali menimpa bisnis mereka akibat krisis BBM yang melanda Amerika Serikat. Stok persediaan kasur air semakin menipis karena bahan baku pembuatan kasur berasal dari minyak. Satu-satunya stok yang tersedia dipesan oleh John Peters (Bradley Cooper). Mereka pun bersedia mengantar dan memasangkan produknya. Namun saat tiba di kediaman John Peters, mereka diancam untuk tidak membuat kegaduhan dan berantakan selama proses pemasangan. John bahkan siap membunuh saudara Gary jika hal itu terjadi. Karena panik, Gary malah meninggalkan kasur air yang sedang dipasang. Alana dan yang lainnya pun kemudian ikut kabur dan pergi secepatnya dari rumah John Peters.



Setelah bisnis kasur air bangkrut, Alana kemudian memutar otak untuk mencari pekerjaan baru. Dengan berbekal jago berbicara, ia berhasil masuk sebagai Volunteer tim sukses calon presiden Joel Wachs (Benny Safdie). Kebersamaan yang terjalin dengan Joel membuat Alana mulai merasakan lagi jatuh cinta. Alana yang terjun ke dunia politik itu membuat dirinya semakin dikenal luas oleh para politikus. Salah satu yang tertarik dengan Alana yaitu Matthew (Joseph Cross). Joel dan Matthew ternyata saling memperebutkan Alana. Hingga suatu hari mereka bertiga tak sengaja bertemu dan terbongkar sebuah rahasia yang saling menyakiti perasaan mereka masing-masing. Setelah kejadian itu, Alana kini sadar jika cinta yang paling benar dalam hidupnya adalah cinta pertama dari Gary.



#Review:
Sutradara Paul Thomas Anderson menghadirkan sebuah film drama komedi coming of age terbaru berjudul LICORICE PIZZA (2021) yang secara mengejutkan berhasil masuk nominasi Best Picture Academy Awards tahun ini. Yang menjadi spesial dan menarik dari film ini datang dari dua aktor utamanya yang baru pertama kali main film layar lebar! Selain itu, ide dan inspirasi cerita film LICORIZE PIZZA (2021) ternyata berdasarkan dari pengalaman hidup aktor senior Gary Goetzman yang kemudian dikembangkan dengan sangat kreatif oleh sang sutradara.


Untuk segi cerita, film LICORICE PIZZA (2021) mengangkat kisah cinta remaja yang berusia 15 tahun jatuh cinta pada seorang wanita berusia 25 tahun. Perbedaan umur 10 tahun diantara Alana dengan Gary justru menghadirkan cerita cinta yang cukup menghibur! Film ini terasa sangat jauh dari kata klise. Semua kejadian yang menimpa keduanya tampil natural dan mengalir apa adanya. Keduanya pun terjebak dalam friendzone meskipun di lubuk hati mereka berdua, rasa cinta dan sayang itu tidak bisa dibohongi. Plot cerita semakin seru untuk diikuti saat Alana dan Gary bekerjasama mewujudkan mimpi mereka sebagai pebisnis sukses. Karakter Alana secara tidak langsung dituntut agar menjadi wanita dewasa karena dirinya dibesarkan di lingkungan keluarga religius. Gary pun demikian, meskipun usianya masih sangat muda namun ia sudah mempunyai keinginan hidup mandiri dan tidak selalu mengandalkan ibunya yang terbilang sebagai wanita karier sukses. Kejutan lain dari film ini datang dari para supporting characters. Mereka berhasil tampil sebagai cerita pelengkap sekaligus menjadi ajang pendewasaan bagi Alana maupun Gary. Usai menonton film ini aku langsung googling dan ternyata semua karakter yang ada dalam film LICORICE PIZZA (2021) bukanlah fiksi! Mayoritas mereka adalah para aktor dan pebisnis senior yang sudah eksis di Hollywood era tahun 70-80an! Keren sih.. Tak heran jika film ini berhasil masuk nominasi Best Original Screenplay Oscars 2022.


Untuk jajaran pemain, debut film bagi musisi Alana Haim dan aktor Cooper Hoffman ini terbilang memuaskan. Mereka mampu bertransformasi sebagai remaja di era tahun 70an dengan baik. Love hate relationship keduanya selalu saja memancing tawa penonton. Sekilas film ini sedikit mengingatkanku akan film LADY BIRD (2017) garapan sutradara Greta Gerwig. Jajaran pemain pendukung juga tampil tak kalah memukau. Aksi nyentrik Bradley Cooper sebagai John Peters cukup berhasil memancing tawa penonton. Kapan lagi coba melihat sosok Bradley Cooper dengan gaya rambut baru, celana cutbray dan tampil begitu gemulai. Hahaha.


Untuk segi visual, film LICORICE PIZZA (2021) terasa seperti mengajak penonton untuk time travel ke tahun 70an! Tata artistik film ini sangatlah detail. Hampir semua sudut kota San Fernando Valley disulap menjadi kota jadul! Mulai dari mobil retro, busana, rambut, sampai gedung-gedung semuanya nampak nyata dan begitu meyakinkan. Gokil sih! Selain itu, lagu-lagu yang menghiasi film ini juga berasal dari hits-hits lagu di era tahun 70an. Hal ini tentunya semakin menguatkan vibes vintage dalam film ini. Keren!


[8.5/10Bintang]

Kamis, 17 Februari 2022

[Review] Peacemaker: Nasib Terbaru Peacemaker Setelah Usai Berpisah Dari The Suicide Squad!


#Description:
Title: Peacemaker - First Season (2022)
Casts: John Cena, Danielle Brooks, Freddie Storma, Chukwudi Iwuji, Jennifer Holland, Steve Agee, Robert Patrick, Nhut Le, Annie Chang, Lochlyn Munro, Christopher Heyerdahl, Antonio Cupo
Director: James Gunn
Studio: Warner Bros Television, The Safran Company, HBO Max


#Synopsis:
Empat bulan setelah insiden Project Starfish bersama tim The Suicide Squad, Christopher Smith alias Peacemaker (John Cena) akhirnya dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan di rumah sakit. Ia merasa sangat lega akhirnya bisa menghirup udara bebas dan tak lagi dipenjara. Peacemaker kemudian bergegas pulang ke rumah truk trailernya untuk beristirahat dan menjadi manusia normal.


Setibanya di rumah, Peacemaker kedatangan tamu tak diundang yaitu para agent ARGUS yang dipimpin Clemson Murn (Chukwidi Iwuji). Mereka memaksa Peacemaker untuk ikut bergabung menghentikan Project Butterfly yang konon sangat membahayakan bagi kelangsungan umat manusia di bumi. Peacemaker pun terpaksa mengikuti misi tersebut karena jika ia menolaknya, Murn akan mengirimkan Peacemaker kembali ke penjara Belle Reve. Agent ARGUS yang beranggotakan Leota Adebayo (Danielle Brooks), Adrian Chase Vigilante (Freddie Storma), Emilia Harcourt (Jennifer Holland) dan John Economos (Steve Agee) kemudian berkumpul di markas rahasia yang sudah dipersiapkan oleh Murn.



Untuk mengisi waktu senggang dan menunggu perintah dari Murn, Peacemaker mencoba menikmati waktu santainya dengan datang ke bar dan berhasil menggoda seorang wanita seksi bernama Annie. Disaat keduanya baru saja selesai bercumbu, tiba-tiba Annie menyerang Peacemaker dengan brutal. Peacemaker kemudian panik dan berusaha melindungi dirinya dari serangan Annie. Ia melihat hal aneh pada kelakuan Annie yang sulit untuk dikalahkan. Peacemaker pun akhirnya terpaksa menggunakan senjata helmnya untuk membunuh Annie. Upaya perlindungan diri dari serangan Annie yang dilakukan Peacemaker itu membuat Murn kesal. Pasalnya, Annie merupakan salah satu bagian dari Project Butterfly. Selain itu, kematian Annie itu juga membuat Peacemaker bisa menjadi buronan polisi. Murn lalu memerintahkan Economos untuk menghapus semua jejak Peacemaker di rumah Annie dan mengganti semua identitas yang bisa terlacak oleh pihak kepolisian.



Pihak kepolisian ternyata benar langsung menyelidiki kematian mengenaskan Annie. Dua detektif polisi yaitu Sophie Song (Annie Chang) dan Larry (Lochlyn Munro) menggelar olah TKP disekitar rumah Annie. Sementara itu, Economos berhasil mengganti seluruh jejak dan identitas Peacemaker dengan nama orang lain. Hasil penyelidikan pihak kepolisian pun tidak mengarah ke Peacemaker melainkan kepada orang lain yaitu Auggie Smith (Robert Patrick). Setelah beberapa saat, Peacemaker baru sadar jika Economos malah menggunakan identitas ayahnya. Peacemaker menjadi sangat kesal pada Economos gara-gara hal tersebut. Ia tak habis pikir mengapa pikiran randomnya tertuju kepada sang ayah. Akibat dari ulah Economos itu, Auggie ditangkap oleh pihak kepolisian dan langsung dijebloskan ke penjara dengan tuduhan telah membunuh Annie.
Usai kejadian itu, Murn memerintahkan agent ARGUS untuk membunuh Senator Amerika Serikat yaitu Royland Goff (Antonio Cupo). Ia sangat yakin jika Project Butterfly yang sudah meluas itu disebabkan oleh perintah Goff. Setelah dipantau oleh agent ARGUS, dugaan Murn benar adanya. Goff beserta istri dan kedua anaknya memang anggota Project Butterfly. Tanpa basa-basi, Harcourt dan Vigilante langsung membunuh mereka semua.



Melihat Project Butterfly yang cukup berbahaya, membuat Peacemaker akhirnya pergi ke rumah sang ayah untuk mengambil beberapa helm senjata. Setelah itu ia langsung bergegas menemui ayahnya yang dipenjara untuk meminta maaf dan menjelaskan tentang Project Butterfly itu. Tapi sayang, Auggie tidak mempercayai sang anak. Ia tidak terima masuk penjara gara-gara Peacemaker.
Seiring berjalannya waktu, pihak kepolisian mulai menemukan kejanggalan dari kasus kematian Annie. Saat mereka menginterogasi Auggie, ia selalu konsisten mengatakan jika dirinya bukanlah pelaku. Auggie pun meminta Sophie untuk mengecek ulang sidik jari yang ditemukan di TKP dengan sidik jari milik Peacemaker. Setelah dicek, Sophie sangat terkejut. Pihak kepolisian berhasil ditipu oleh Peacemaker. Mereka langsung bergegas memburu Peacemaker. Auggie pun dikeluarkan dari penjara dan langsung memburu anaknya untuk balas dendam.


Keadaan semakin kacau disaat salah satu Butterfly yang ditangkap Peacemaker kabur dan masuk ke dalam tubuh Sophie. Pasukan Butterfly dari luar angkasa pun tiba di bumi dan langsung menghinggapi semua orang yang ada kantor polisi. Posisi Peacemaker dan tim yang lainnya semakin berbahaya karena harus menghadapi pasukan Butterfly yang telah mengendalikan banyak manusia. 



#Review:
Setelah melakukan reboot pada film THE SUICIDE SQUAD (2021), sutradara James Gunn kembali ditunjuk oleh Warner Bros dan DC Films untuk menghadirkan serial perdana DCEU yang berfokus pada karakter PEACEMAKER (2022). Serial yang berjumlah delapan episode ini membawa kisah perjuangan sosok Peacemaker setelah tragedi Starfish Project yang memilih untuk berpisah dengan tim The Suicide Squad.


Ditangan sang sutradara, kisah Peacemaker ini disajikan penuh dengan jokes-jokes receh dan "sampah" khas James Gunn. Setiap dialog yang dilontarkan oleh pemain selalu ada saja yang membuat penonton tertawa. Meskipun serial ini penuh dengan hal-hal konyol, namun tak membuat jalan cerita jadi berantakan. James Gunn tetap memberikan alur petualangan Peacemaker dan kawan-kawan dengan sangat baik. Intens keseruan pun selalu konsisten terjaga dengan baik disetiap episodenya. Jika pada film-film superhero atau antihero lain selalu menampilkan aksi yang tak pernah gagal, di serial PEACEMAKER (2022) ini Gunn sangat suka "memanusiakan" sosok antihero. Hal tersebut terlihat dari sekian banyak rencana yang dirancang tim ARGUS selalu saja ada yang gagal karena hal sepele. Selain itu, serial ini juga menampilkan subplot tentang issue worst parenting dari keluarga Christopher Smith. Rasa trauma dan bersalah yang selalu membayangi Peacemaker itu menjadi konflik yang cukup menarik perhatian penonton.
Untuk jajaran pemain, pegulat WWE yaitu John Cena semakin meyakinkan penonton jika ia mampu berakting dengan sangat baik didepan layar. Peran Peacemaker bisa dilahapnya dengan sempurna. Selain itu, chemistry yang ia bangun dengan para pemain lain juga sangat klop. Dari seluruh tim ARGUS, penampilan Freddie Storma sebagai Adrian Chase atau Vigilante sukses mencuri perhatian disepanjang delapan episode. Sosok Vigilante tampil sebagai pengagum Peacemaker yang bawel, cerewet dan selalu ada saja dialog bantahan maupun jokes receh yang keluar dari mulutnya. Vigilante ini menurutku sudah setara dengan karakterisasi Deadpool di Marvel. Sangat kuat dan bakal menjadi ikonik baru di DCEU. Ensemble cast lainnya yang diperankan Danielle Brooks, Jennifer Holland dan Steve Agee pun tak kalah mencuri perhatian meskipun mereka bukanlah sosok superhero atau yang memiliki kekuatan luar biasa.


Untuk segi visual, serial PEACEMAKER (2022) masih satu tone dengan film THE SUICIDE SQUAD (2021) kemarin. Ditangan James Gunn, sosok villain di kedua project ini tampil begitu absurd namun tetap mengerikan. Serial PEACEMAKER (2022) menjadi benchmark baru untuk serial superhero dan menurutku jauh lebih bagus ketimbang FALCON AND THE WINTER SOLDIER (2021), LOKI (2021) dan HAWKEYE (2021). Kejutan datang di final episode serial PEACEMAKER (2022). Salah satu adegan paling berkesan dan tak bisa dilupakan! Big applause for James Gunn!


[9/10Bintang]

Minggu, 13 Februari 2022

[Review] Marry Me: Kisah Diva Pop Star Menikahi Penonton Konsernya!



#Description:
Title: Marry Me (2022)
Casts: Jennifer Lopez, Owen Wilson, Maluma, John Bradley, Sarah Silverman, Chloe Coleman, Michelle Buteau, Ricky Gulliart, Stephen Wallem, Jameela Jamil, Utkarsh Ambudkar
Director: Kat Coiro
Studio: Perfect World Pictures, Nuyorican Productions, Universal Pictures


#Synopsis:
Pasangan pop star singer yaitu Kat Valdez (Jennifer Lopez) dan Bastian (Maluma) akan segera menggelar wedding concert yang disaksikan oleh jutaan pasang mata di Amerika Serikat. Menjelang konser tersebut, Kat dan Bastian terus berlatih vokal dan koreografi demi menampilkan pertunjukan yang spektakuler untuk para penonton. Kat merasa sangat bahagia akhirnya ia bisa menjadi seorang pengantin sesuai dengan apa yang ia impikan selama ini.


Hari yang dinanti pun tiba. Wedding Concert Kat dan Bastian dibuka dengan penampilan enerjik dari Kat. Antusias penonton sangat tinggi, mereka sudah tak sabar untuk melihat kolaborasi Kat dan Bastian membawa single baru yang berjudul "Marry Me". Namun disaat Kat dan Bastian akan segera tampil membawakan lagu tersebut, sosial media digemparkan dengan sebuah rekaman video Bastian berselingkuh dengan asisten Kat. Hal tersebut mengejutkan banyak orang termasuk Kat. Ia patah hati saat berada diatas panggung pernikahannya. Kat pun berusaha menenangkan diri dihadapan jutaan penonton dengan cara menerima kenyataan pahit itu. Seluruh penonton ikut merasakan apa yang Kat rasakan. Mereka pun bersorak memberikan simpati dan dukungan pada Kat.


Karena tidak tahu harus bagaimana lagi, tiba-tiba saja Kat menunjuk seorang penonton konsernya untuk menikah! Penonton beruntung tersebut adalah Charlie Gilbert (Owen Wilson), seorang ayah single parent yang berprofesi sebagai guru matematika. Kat pun meminta Charlie untuk naik ke atas panggung dan mengucap sumpah pernikahan dihadapan jutaan penonton.



Aksi Kat yang tiba-tiba menikah dengan penonton konsernya itu menjadi trending topic di sosial media. Tak hanya itu saja, keputusan Kat tersebut mengejutkan asisten dan managernya yaitu Collin (John Bradley) dan Melissa (Michelle Buteau). Hal serupa juga dirasakan oleh Bastian. Ia tak terima kekasihnya itu menikah dengan orang lain. Namun Kat pun tak bisa menerima lagi kekasihnya itu yang tega berselingkuh dengan orang terdekatnya. Kat dan Charlie kemudian bergegas pergi meninggalkan tempat konser. Dalam perjalanan ke hotel, Charlie tidak bisa berkata-kata dengan apa yang ia alami saat ini. Charlie hanya bisa menenangkan Kat supaya bisa beristirahat dengan tenang di hotel dan keesokan harinya bisa mengambil keputusan yang lebih baik lagi.


Keesokan harinya, berita seputar pernikahan Kat dan Charlie masih menjadi buah bibir di dunia entertainment. Charlie menjadi populer. Akun sosial medianya menembus jutaan followers hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Hampir setiap hari para wartawan selalu standby didepan rumah Charlie untuk sesi wawancara. Popularitas mengejutkan yang diraih Charlie membuat sang anak yaitu Lou (Chloe Coleman) senang. Ia tak menyangka ayahnya dilamar dan menikah dengan salah satu penyanyi idolanya. Sementara itu, tim management dari Kat telah sepakat untuk membayar ribuan dollar pada Charlie untuk membatalkan pernikahannya dengan Kat. Tapi Kat menolak kesepakatan tersebut. Ia berinisiatif untuk tetap menjalankan pernikahannya dengan Charlie dalam kurun waktu tiga bulan. Selama masa tiga bulan itu, Kat berharap situasi media berita bisa kembali kondusif jika ia tetap menjalin hubungan dengan Charlie. Jika tidak ada kecocokan satu sama lain, Kat dan Charlie pun bersedia untuk berpisah dan mengakhiri hubungan mereka.


Waktu terus bergulir, Kat semakin populer dan disibukkan dengan serangkaian kegiatan sebagai penyanyi dan entertainer. Charlie pun selalu berusaha menemani Kat di segala kondisi. Mereka sering menghabiskan waktu bersama dan berbagi cerita kehidupan yang menarik. Sikap Charlie yang sangat dewasa, berwibawa, cerdas, sederhana dan baik hati perlahan membuat Kat luluh. Kat yang sudah tiga kali gagal dalam menjalin asmara merasa menemukan kebahagiaan tak terhingga saat bersama dengan Charlie. Kat pun perlahan masuk ke kehidupan Charlie dan sedikit mencoba untuk meninggalkan title-nya sebagai seorang pop star. Kebersamaan Kat dan Charlie yang jauh dari kata glamour itu membuat tumbuh rasa cinta diantara keduanya. Keduanya pun sepakat untuk terus melanjutkan hubungan tersebut.


Suatu hari, hubungan Kat dengan Charlie mendapat ujian. Hit Single "Marry Me" yang dibawakan Kat dan Bastian berhasil masuk nominasi Grammy. Hal tersebut menjadi pencapaian luar biasa bagi Kat dan tim management. Bastian pun kembali datang ke kehidupan Kat dan berusaha untuk mengambil lagi hati Kat. Keduanya pun dijadwalkan untuk tampil duet membawakan single tersebut di panggung Grammy Awards.


Melihat Kat yang merasa sangat bahagia dengan Grammy pertamanya itu membuat Charlie ikut senang. Namun disisi lain, Charlie pun merasa cemburu dan khawatir jika Kat akan kembali pada Bastian. Hal tersebut diperkuat dengan banyaknya fans di sosial media serta berita yang menginginkan Kat dan Bastian bersama-sama.



#Review:
Aktris sekaligus penyanyi Jennifer Lopez kembali meramaikan industri perfilman Hollywood dengan membintangi sebuah film drama romantis komedi berjudul MARRY ME (2022). Film yang dirilis untuk memeriahkan Valentine tahun ini menghadirkan kisah unik tentang seorang Diva Pop Star yang menikahi penonton konsernya. Premis menarik ini ternyata diadaptasi langsung dari graphic novel karya Bobby Crosby. Hal seru lainnya, materi promosi dan trailer film MARRY ME (2022) sukses menyedot perhatian para netizen di sosial media. Dikutip dari Social Media Analytic RelishMix, film ini mendapatkan lebih dari 546 juta interaksi di sosial media mengalahkan film bertema musikal sejenis seperti film WEST SIDES STORY (2021).


Untuk segi cerita, film MARRY ME (2021) memang terasa sangat sederhana dan predictable. Alur cerita dibuat seringan mungkin sehingga penonton akan mudah untuk mengikuti perjalanan kisah cinta Kat dalam film ini. Selain itu, film MARRY ME (2021) juga melakukan pendekatan lebih nge-pop dengan membawa culture industri musik dan sosial media saat ini sehingga jalan cerita pun menjadi semakin menarik untuk diikuti. Hal menarik lainnya muncul disaat formula klasik tentang kisah cinta dengan unsur romantis komedi dalam film berjalan begitu mulus. Kisah cinta Kat dan Charlie pun dikemas sangat dewasa dan tidak lebay. Interaksi keduanya begitu hangat sekaligus memberikan warna berbeda pada hidup Kat yang selama identik dengan glamour dan mewah. Aku sangat suka dengan treatment cerita yang membawa Kat masuk ke kehidupan Charlie. Kebersamaan Kat dengan orang-orang baru disekitarnya terpampang sangat manis! Konflik dilematis yang dihadirkan saat Kat harus kembali berhadapan dengan Bastian pun eksekusinya sangat pas dan to the point.


Untuk jajaran pemain, penampilan Jennifer Lopez memang tak perlu diragukan lagi. Sudah eksis sebagai seorang penyanyi, penari dan aktris sejak tahun 90an tak heran jika pesona seorang J-Lo begitu kuat dan memikat para penonton. Olah vokal yang ia tampilkan dalam film ini juga berhasil mengukuhkan ia sebagai seorang entertainer sejati. Selain apiknya penampilan J-Lo, penampilan Owen Wilson pun sukses mencuri perhatian penonton. Karakter Charlie begitu dewasa, cerdas dan mempunyai sikap tanggung jawab sebagai seorang pria dan ayah yang baik bagi anaknya. Maka tak heran sosok Diva Pop Star atau wanita manapun bisa takluk oleh sikap Charlie yang sesungguhnya itu.


Overall, film MARRY ME (2022) menyajikan formula klasik yang ringan dan suprisingly hasilnya memuaskan. Tipikal film romantis komedi yang sangat cocok untuk ditonton berulang-ulang karena tidak membosankan!


[8.5/10Bintang]