Rabu, 09 Februari 2022

[Review] Drive My Car: Kisah Seorang Suami Yang Berusaha Ikhlas Atas Kehilangan Istrinya



#Description:
Title: Drive My Car ドライブ・マイ・カー (2021)
Cast: Hidetoshi Nishijima, Toko Miura, Masaki Okada, Reika Kirishima, Park Yoo-Rim, Satoko Abe, Jin Dae-Yeon, Sonia Yuan
Director: Ryusuke Hamaguchi
Studio: C&I Entertainment, Culture Entertainment, Bitters End


#Synopsis:
Yusuke Kafuku (Hidetoshi Nishijima) adalah seorang aktor yang sudah dikenal cukup luas di panggung pementasan teater. Istrinya yaitu Oto Kafuku (Reika Kirishima) berprofesi sebagai penulis naskah berbagai program televisi dan teater. Keduanya dikenal sebagai pasangan yang saling melengkapi lantaran naskah karya Oto selalu berhasil menampilkan kualitas akting suaminya. Yusuke dan Oto sering mendapat apresiasi dan respon positif dari para penonton. Salah satunya datang dari aktor muda sekaligus murid sang istri yaitu Koji Takatsuki (Masaki Okada).



Keesokan harinya, Yusuke mendapat undangan untuk hadir ke acara konferensi press project terbarunya diluar kota. Ketika dalam perjalanan menuju ke bandara, tiba-tiba acara tersebut ditunda. Yusuke pun bergegas kembali pulang ke rumah. Namun disaat membuka pintu rumah, Yusuke terkejut melihat Oto sedang berhubungan seks dengan pria lain. Yusuke tidak histeris ataupun marah. Ia diam-diam mundur keluar dan pergi meninggalkan rumah. Setelah melihat kejadian itu, Yusuke menginap di hotel dan berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa disaat sang istri menelepon.


Suatu hari, Oto mengajak suaminya bertemu dan berbicara empat mata setelah pulang bekerja. Disaat Yusuke pulang ke rumah, ia terkejut melihat sang istri tergeletak di lantai dan dinyatakan meninggal dunia gara-gara pendarahan otak. Kematian Oto Kafuku itu membuat Yusuke memutuskan untuk batal menjadi pemeran utama dalam pementasan teater terbarunya nanti.
Dua tahun berlalu, Yusuke mendapat tawaran sebagai sutradara pementasan teater di Hiroshima. Ia diminta oleh panitia untuk mengadakan audisi mencari pemain baru untuk pementasan tersebut. Selama berada di Hiroshima, Yusuke memilih hotel yang jauh dari gedung teater dengan alasan ingin menikmati perjalanan dengan mobil kesayangannya. Namun sayang pihak panitia tidak mengizinkan Yusuke berkendara sendirian. Mereka menawarkan seorang supir pribadi bernama Misaki Watari (Toko Miura). Meskipun awalnya Yusuke menolak, namun karena persyaratan pihak penyelenggara, Yusuke pun bersedia menerima supir tersebut.



Serangkaian kegiatan banyak dilakukan oleh Yusuke. Salah satunya yaitu proses reading dan latihan pementasan teater bersama dengan para aktor dan aktris yang sudah dipilih melalui audisi. Selama tiga minggu lamanya Yusuke dan team teaternya berlatih akting agar bisa maksimal saat pementasan nanti. Dan selama itu juga, Yusuke selalu mengasah skill aktingnya sambil mendengar rekaman dialog mendiang istrinya didalam mobil.



Suatu malam, disaat Yusuke dan Misaki mengantarkan Koji pulang ke hotel, penggalan cerita karangan Oto yang belum berakhir diceritakan ulang dengan lengkap oleh Koji. Hal tersebut membuat Yusuke terdiam dan kembali teringat akan perselingkuhan yang dilakukan Oto. Setelah kejadian itu, Yusuke meminta Misaki untuk mengantarkan ke tempat yang sunyi. Ia ingin menenangkan hati dan pikiran karena sudah bertahun-tahun tidak bisa melupakan istrinya. Dalam perjalanan menemukan ketenangan itu,Yusuke dan Misaki akhirnya terbuka satu sama lain menceritakan semua masa mereka masing-masing.


#Review:
Tahun 2022 menjadi tahun yang cukup spesial bagi Jepang. Film terbaru dari sutradara Ryusuke Hamaguchi yang berjudul DRIVE MY CAR (2021) berhasil mendapatkan empat nominasi bergengsi di Academy Awards yang ke-94! Film ini sukses menyabet nominasi Best Picture, Best Director, Best Adapted Screenplay dan Best International Feature. Tak heran rasanya jika film ini bisa menjadi the next film PARASITE (2019) pada Oscars yang akan digelar pada Maret mendatang. Lantas apa yang menjadikan film DRIVE MY CAR (2021) ini terasa spesial hingga berhasil masuk nominasi Best Picture Piala Oscars tahun ini?


Untuk segi cerita, film yang diadaptasi dari cerpen karya Haruki Murakami ini mengajak penonton untuk berkenalan dengan seorang sutradara sekaligus aktor teater bernama Yusuke Kafuku. Dibalik skill aktingnya yang memukau serta disegani banyak orang ternyata Yusuke menyimpan permasalahan hidup dan rumah tangga yang cukup pelik. Setelah kematian anak pertamanya pada awal pernikahan, kehidupan Yusuke dan sang istri terasa semakin hambar setiap harinya. Namun ada hal menarik dari pasangan aktor dan penulis naskah ini disaat mereka mencari ide kreatif. Yusuke dan Oto saling bersahutan membuat sebuah cerita yang apik sambil berhubungan seks. Yang tak kalah unik datang dari opening credits. Sang sutradara menampilkan jajaran pemain dan tim produksi film pada saat film sudah berjalan kurang lebih satu jam.
Plot cerita semakin menarik disaat karakter Yusuke berada di Hiroshima. Sang sutradara menampilkan kegiatan sehari-hari Yusuke dan juga proses latihan akting sebelum pementasan teater bersama dengan para aktor pilihannya. Selama proses reading dan latihan tersebut, penonton serasa ikut belajar akting bersama dengan Yusuke. Meskipun tempo cerita berjalan cukup lambat, tapi hal tersebut tak membuatku bosan. Setiap dialog para pemain hingga aksi tek-tokan Yusuke dengan rekaman suara istrinya di dalam mobil selalu menarik perhatianku. Semua pertanyaan tentang apa yang sesungguhnya dirasakan oleh para karakter akhirnya terkuak dengan sangat sempurna. Perkembangan karakter dari Yusuke, Oto, Misake hingga Koji bisa membuka perspektif penonton tentang makna mencintai, kehilangan hingga penyesalan yang selalu datang pada saat semuanya telah terjadi.


Untuk jajaran pemain, aktor senior Hidetoshi Nishijima sukses membawakan peran Yusuke yang cenderung kaku, dingin namun mempunyai pergolakan batin yang luar biasa. Chemistry yang ia bangun bersama Toko Miura terutama pada third act film ini sungguh menyesakkan dada. Keterbukaan keduanya akan kesalahan yang "tidak sengaja" mereka lakukan di masa lalu. Penampilan Masaki Okada yang muncul diantara Yusuke, Oto dan Misaki pun semakin menambah kompleks cerita rumah tangga Yusuke dan Oto. Salah satu adegan Masaki yang paling membuatku terpukau disaat karakter Koji melanjutkan cerita karangan Oto yang tidak pernah diketahui Yusuke. Gila..


Untuk segi visual, film DRIVE MY CAR (2021) ini sungguh memanjakan mata. Tone kalem dengan warna-warna lembut khas film-film drama Jepang terasa begitu indah disepanjang film. Suasana Jepang dan Hiroshima juga tergambar dengan sangat cantik. Mobil Saab 900 yang berwarna merah terasa sangat menonjol sekaligus mencuri perhatian ditengah ciamiknya visual dan kerennya para pemain dalam menunjukan akting mereka. Overall, film DRIVE MY CAR (2021) memang sangat layak masuk nominasi Best Picture Oscars tahun ini. Kualitas cerita dan penunjangnya terlalu memuaskan!



[9/10Bintang]

Tidak ada komentar: