Selasa, 20 September 2022

[Review] Jailangkung Sandekala: Terror Boneka Jailangkung Dan Mitos Larangan Keluar Saat Matahari Terbenam!




#Description:
Title: Jailangkung: Sandekala (2022)
Casts: Titi Kamal, Dwi Sasono, Syifa Hadju, Muzzaki Ramdhan, Giulio Parengkuan, Mike Muliadro Lucock, Pipien Putri, Teuku Rifnu Wikana, Yoga Pratama, Deva Mahenra, Taskya Namya, Gabby Andina
Director: Kimo Stamboel
Studio: Sky Media, Legacy Pictures, CJ Entertainment, Rapi Films, Nimpuna Sinema


#Synopsis:
Adrian (Dwi Sasono) dan Sandra (Titi Kamal) memutuskan untuk berliburan road trip bersama dengan kedua anak mereka yaitu Niki (Syifa Hadju) dan Kinan (Muzakki Ramdhan). Adrian berharap road tripnya ini bisa mencairkan hubungan antara Niki dengan ibu tirinya itu. Dalam perjalanan menuju tempat penginapan, Kinan melihat sebuah danau yang tak jauh di peta. Ia meminta ayahnya untuk pergi kesana karena ingin melihat sekaligus mengambil video konten disana. Setibanya di danau itu, keluarga Adrian disuguhi pemandangan cantik danau dengan langit sore. Kinan pun sangat senang dan mengeksplor setiap sudut dari danau tersebut. Sandra yang sedang hamil anak keduanya meminta Niki untuk menemani Kinan yang berlari menuju hutan pinggir danau.



Kinan berlari menyusuri pinggiran danau dan masuk ke hutan. Setelah menyusuri hutan, Niki dan Kinan melihat sebuah dermaga kayu di pinggir danau. Disaat Kinan asyik mengambil konten video, ia terpisah dengan Niki. Kinan kemudian pergi dari dermaga dan pulang ke mobil sambil menyusuri hutan seorang diri. Disaat Niki kembali ke dermaga,  adiknya itu sudah tidak ada di dermaga. Niki lalu berlari kembali ke mobil dan berharap adiknya sudah ada disana. Tapi ternyata Kinan belum kembali dari hutan. Mereka panik Kinan menghilang.



Waktu terus berjalan dan semakin gelap disertai hujan deras. Adrian meminta bantuan pada pihak kepolisian untuk mencari Kinan yang hilang disana. Karena cuaca buruk, Pak Majid (Mike Muliadro Lucock) selaku kepala kepolisian setempat meminta keluarga Adrian untuk beristirahat dan melanjutan proses pencarian esok hari. Selama proses pencarian Kinan, Pak Majid mengizinkan keluarga Adrian tinggal di rumahnya dengan dibantu oleh keponakannya yaitu Faisal (Giulio Parengkuan).



Hari demi hari terus berlalu. Kinan tak kunjung ditemukan. Pihak kepolisian juga merasa aneh dengan danau dan hutan tersebut karena sudah banyak anak yang hilang disana. Selain itu, waktu hilangnya anak-anak juga selalu sama yaitu saat menjelang maghrib dan turut ditemukannya juga sebuah boneka kayu. Niki dan Faisal kemudian menggali lebih dalam tentang misteri hilangnya anak-anak di hutan itu. Adrian dan Pak Majid mendatangi salah satu warga yang sering mencari rumput di hutan yaitu Somad (Teuku Rifnu Wikana) untuk mendapatkan informasi. Sementara itu, Sandra juga tak tinggal diam. Meskipun sedang hamil besar, ia tetap berjalan disekitar danau untuk mencari Kinan hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang penduduk lokal bernama Ibu Saidjah (Pipien Putri) yang tinggal di dalam hutan. Apa yang sebenarnya terjadi pada Kinan?


#Review:
Screenplay Films dan Sky Media nampaknya ingin memperbaiki citra buruk dari dua film JAILANGKUNG (2017-2018) dengan melakukan reboot lewat film JAILANGKUNG: SANDEKALA (2022) yang akan tayang di bioskop mulai 22 September mendatang. Keputusan reboot kemudian menggandeng sutradara Kimo Stamboel tentunya menjadi hal yang sangat menarik perhatian dan patut ditunggu karena seperti yang sudah kita tahu nama besar Kimo Stamboel untuk genre horror-thriller-gore lokal sudah tak perlu diragukan lagi.


Untuk segi cerita, film JAILANGKUNG: SANDEKALA (2022) memang masih mengandalkan urban legend boneka Jailangkung sebagai media untuk memanggil setan. Namun seiring berjalannya durasi film, Kimo dan Rinaldy Puspoyo selaku penulis naskah melakukan perubahan cukup besar tentang terror boneka Jailangkung di film ini. Sosok setan yang mengendalikan Jailangkung kali ini membawa korbannya ke alam lain untuk menemaninya disana. Konsep tersebut sebetulnya sangat menarik dan jika ditulis lebih matang lagi pasti akan memukau. Selain itu, perubahan tentang setan Jailangkung tersebut dibarengi dengan mitos tentang larangan keluar rumah disaat waktu menjelang maghrib yang cukup melekat kuat di budaya sunda. Turut ditambahkan pula drama keluarga didalamnya. Sebenarnya sah-sah saja sih melakukan modifikasi ataupun kombinasi terhadap sebuah cerita, namun sayang kombinasi cerita yang dilakukan film JAILANGKUNG: SANDEKALA (2022) ini menurutku cukup mengecewakan. Eksekusinya terlihat nanggung dan mentah banget. Paruh awal film cukup membosankan dan berasa jalan ditempat saja. Benang merah antara plot utama dengan subplot-subplot yang disebar juga tidak bisa menyatu dengan baik. Sehingga banyak adegan dan karakter mubazir. Selain itu, penggunaan bahasa sunda dalam film ini sukses membuatku gregetan. Dialog dan logatnya tidak konsisten, penulisan pun masih ada yang salah. Kurang riset banget!
Satu-satunya moment horror yang bisa dinikmati saat sosok setan muncul secara sekelebat. Kimo emang selalu berhasil dalam hal tersebut. Timingnya pas dan bikin merinding. Pengunaan angle kamera close-up dengan ekspresi kecemasan karakter dalam film bagus banget sih. Selain itu? Nothing special. Bahkan sosok setan pelintir kepalanya juga terkesan maksa. Visual dan CGI nya kentara banget. Jauh lebih superior IVANNA (2022) kemana-mana.


Untuk urusan drama keluarga, chemistry keempat karakternya terasa hambar sih karena dialog mereka kebanyakan repetitif. Dari sekian banyak karakter yang hadir, hanya Titi Kamal yang mampu menarik simpati penonton. Moment investigasi masing-masing karakter yang mengeksplor hutan juga tidak terlalu menarik perhatian. Untungnya pada saat reveal twist, film ini benar-benar memperbaiki segala kekurangan di paruh awal film. Plot twistnya bagus berkat penampilan akting out of control dari Pipien Putri. Part thriller-gore tersaji begitu cepat, menegangkan sekaligus brutal! Sukses bikin penonton bersorak melihatnya.
Overall, film JAILANGKUNG: SANDEKALA (2022) masih jauh dari kata memuaskan. Keputusan reboot namun tetap menampilkan secara singkat salah satu karakter dari dua film sebelumnya jadi tanda tanya bagiku. Apakah film ini murni reboot dan melupakan dua film Jailangkung yang lalu atau menjadi sekuel stand-alone namun tetap melibatkan secara tidak langsung dua film sebelumnya?


[6/10Bintang]

Tidak ada komentar: