Kamis, 29 September 2022

[Review] Jagat Arwah: Awal Kisah Penjaga Dua Jagat Yang Terlalu Besar & Ambisius!



#Description:
Title: Jagat Arwah (2022)
Casts: Ari Irham, Oka Antara, Ganindra Bimo, Kiki Narendra, Sheila Dara Aisha, Cinta Laura Kiehl, Muhammad Khan
Director: Ruben Adrian
Studio: Visinema Pictures


#Synopsis:
Raga (Ari Irham) bersama dengan kedua temannya semakin serius dalam berlatih musik agar bisa mendapat kesempatan manggung di kota. Satu-satunya cara agar mendapat kesempatan itu mereka bertiga harus tinggal di kota dan meninggalkan kampung halaman. Hal tersebut agak susah untuk Raga karena sang ayah yaitu Pak Sukmo (Kiki Narendra) selalu melarang anaknya merantau dengan berbagai macam alasan. Melihat keponakannya yang selalu dilarang, paman dari Raga yaitu Jaya (Oka Antara) akan berusaha membujuk Pak Sukmo agar mengizinkan Raga hidup mandiri di kota.
Raga sendiri sudah muak dan selalu merasa malu saat menemani sang ayah setiap hari berjualan obat herbal di pasar. Passion Raga yang ada di dunia musik tak pernah mendapat restu dari ayahnya itu. Suatu ketika, Raga diminta untuk menunggu lapak herbal oleh ayahnya. Pak Sukmo dan Jaya bergegas pergi ke suatu rumah yang meminta pertolongan mereka. Setelah selesai, keduanya segera pulang dan terkejut melihat Raga yang babak belur dipukuli oleh preman pasar.
Sang ayah dan Jaya pun akhirnya menceritakan tentang pekerjaan sampingan mereka pada Raga. Pak Sukmo dan Jaya merupakan seorang cenayang sekaligus keturunan Aditya yang ditakdirkan untuk menjadi penjaga sekaligus menyeimbang Jagat Manusia dengan Jagat Arwah. Pak Sukmo merupakan Aditya keenam dan memiliki tiga pelindung yaitu Genderuwo (Ganindra Bimo), Kunti (Sheila Dara) dan Nonik (Cinta Laura Kiehl). Penerus dari Pak Sukmo yaitu Raga yang akan menjadi Aditya ketujuh yang dimana Generasi Aditya Pitu itu akan memiliki kekuatan mengendalikan ruang dan waktu. Mendengar hal tersebut membuat Raga tak percaya. Ia masih tetap ingin pergi ke kota ketimbang meneruskan apa yang selama ini dilakukan oleh ayahnya itu.
Suatu malam, Pak Sukmo mendapat panggilan untuk mengusir roh jahat yang menguasai sebuah museum tua. Disaat Pak Sukmo berusaha melawan roh tersebut tanpa bantuan ketiga pelindungnya, Pak Sukmo kalah dan akhirnya meninggal dunia. Kepergian sang ayah membuat Raga sangat sedih. Jaya meminta Raga untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan Pak Sukmo dan bersedia melatih Raga agar bisa mengontrol kekuatannya dengan baik.
Dalam perjalanannya mempelajari ilmu dan kekuatan calon Aditya ketujuh, Raga dan Jaya harus berhadapan kembali dengan roh jahat yang telah membunuh Pak Sukmo. Roh tersebut mengincar Batu Jagat yang tersembunyi dan hanya bisa ditemukan oleh keturunan Aditya. Bersama dengan Genderuwo, Kunti dan Nonik, mereka harus berusaha menghentikan rencana roh jahat yang ternyata menjalin kerjasama dengan salah satu dari mereka. Akankah Raga berhasil menjadi Aditya ketujuh?


#Review:
Rumah produksi Visinema Pictures semakin berani menghadirkan film-film layar lebar dengan berbagai macam genre. Usai menghadirkan genre drama heist yang sangat luar biasa lewat film MENCURI RADEN SALEH (2022), kali ini Visinema mencoba untuk memasuki ranah horror thriller fantasi dengan menghadirkan film JAGAT ARWAH (2022) karya sutradara Ruben Adrian.


Aku berkesempatan hadir ke acara Gala Premiere film JAGAT ARWAH (2022) yang diselenggarakan Rabu, 28 September kemarin di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, Produser Tersi Eva Ranti mengungkapkan hal menarik. Salah satunya yaitu pengerjaan visual efek dari film JAGAT ARWAH (2022) ini 100% dilakukan oleh anak-anak bangsa. Ranti juga merasakan adanya dampak positif dari postponed masa Pandemi CoVid-19 dua tahun yang lalu sehingga tim produksi bisa mengerjakan visual efek dan CGI lebih detail dan matang lagi.


Untuk segi cerita, sebetulnya ide dan konsep film JAGAT ARWAH (2022) ini tak jauh seperti film-film superhero pada umumnya. Namun ditangan Mike Wiluan dan Ruben Adrian selaku penulis cerita film ini, konsep tersebut dikombinasikan dengan elemen horror fantasi yang melibatkan tiga hantu ikonik di Indonesia yaitu Genderuwo, Kunti dan Noni Belanda. Namun sayang, untuk ukuran sebagai film debut, Ruben Adrian ini boleh dibilang masih jauh dari kata memuaskan. Film ini dibuka dengan narasi yang cukup berat tentang pengenalan Jagat Arwah, Aditya dan segala tetek bengeknya melalui visual animasi. Pengenalan tersebut dilakukan secara cepat sehingga akan cukup sulit bisa langsung dipahami oleh para penonton. Alur cerita sedikit membaik disaat film ini mulai menceritakan karakter Raga yang sedang mencari jati diri. Namun setelah itu, plot cerita jadi berubah ke arah fantasi horror yang eksekusinya sama sekali tidak seram. Banyak plothole tersebar disepanjang cerita karena ya itu tadi, semuanya harus dijelaskan sekaligus disini. Ditambah lagi Ruben Adrian menyelipkan subplot drama yang sangat tidak penting antara Kunti dengan Raga. Fokus cerita menjadi kesana-kemari. Development character dari Dru Genderuwo, Kunti, Noni hingga Jaya juga tidak dilakukan dengan baik sehingga penonton semakin sulit untuk peduli kepada mereka. Plot twist yang dihadirkan pada penghujung cerita juga tak mampu menyelamatkan kekacauan naskah film ini. Andai saja film JAGAT ARWAH (2022) ini dikemas dengan alur cerita yang lebih sederhana pasti akan maksimal dan bisa banget jadi set-up Cinematic Universe Horror menjanjikan layaknya franchise film KUNTILANAK ataupun DANUR.


Terlepas dari buruknya naskah serta dialog, film JAGAT ARWAH (2022) masih ada yang patut diapresiasi khususnya bagian visual efek dan CGI nya yang tak buruk-buruk amat. Untuk ukuran film Indonesia, ini sudah bagus dan smooth banget, meskipun beberapa efek saat para karakter menggunakan kekuatannya langsung mengingatkan kita akan Black Panther, Scarlet Witch, Doctor Strange, Agatha Harkness hingga Captain Marvel wkwk. Overall, film JAGAT ARWAH (2022) terlalu ambisius dengan segala konsep fantasinya tapi tak didukung oleh naskah yang baik. Cukup disayangkan sih.


[4/10Bintang]

Tidak ada komentar: