Rabu, 17 Agustus 2022

[Review] Emergency Declaration: Turbulensi Mengerikan Di Pesawat Korea Tujuan Hawaii!



#Description:
Title: Emergency Declaration (2022)
Casts: Song Kang-Ho, Lee Byun-Hun, Jeon Do-Yeon, Kim Nam-Gil, Im Si-Wan, Kim So-Jin, Park Hae-Joon, Jeon Soo-Ji, Kim Bo-Min, Ahn Jeong-Ho, Seol In-Ah, Jang Seo-Yeon
Director: Han Jae-Rim
Studio: Woo Ju Films, Showbox, CBI Pictures, Encore Films


#Synopsis:
Bandara Incheon di Korea Selatan terlihat sibuk dan padat seperti biasanya. Jae-Hyuk (Lee Byun-Hun) dan sang anak yaitu Soo-Min (Kim Bo-Min) sedang mengantri pesawat Sky Korea 501 tujuan Hawaii. Keduanya berencana untuk tinggal Honolulu demi kesembuhan Soo-Min yang terkena penyakit Eksim. Disaat sedang menunggu antrian menuju pesawat, Soo-Min tak sengaja melihat seorang pria yang memasukkan benda asing dan melukai kulit bagian ketiaknya di toilet. Melihat ada anak kecil yang memergokinya membuat pria yang bernama Jin-Seok (Im Si-Wan) panik dan berusaha untuk membungkam anak Soo-Min.


Saat Soo-Min sudah bersama dengan ayahnya, Jin-Seok terus berusaha mengawasi mereka berdua. Ia pun mengikuti keduanya dan segera membeli tiket pesawat yang sama dengan mereka. Pesawat dengan rute Seoul menuju Hawaii itu menampung 150 penumpang yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas ekonomi dan bisnis. Di dalam manifest penumpang juga terdapat Ibu Hye-Yoon (Woo Mi-Hwa) yang merupakan istri dari sersan detektif kepolisian yaitu In-Ho (Song Kang-Ho). Sang istri dan rekannya itu pergi ke Hawaii untuk berliburan. Disaat Jae-Hyuk dan Soo-Min berjalan mencari kursi penumpang, keduanya terkejut melihat Jin-Seok yang berada satu pesawat dengan mereka. Jae-Hyuk berusaha untuk bersembunyi agar tidak terlihat olehnya.


In-Ho yang sedang bertugas di kantor polisi mendapat kabar tentang video viral ancaman terror dari seorang pria misterius yang akan dilakukan di salah satu pesawat yang ada di bandara Incheon. Rekan-rekan dari In-Ho merasa video tersebut hanyalah prank. Tapi In-Ho merasa jika ancaman tersebut bisa saja menjadi kenyataan karena pria yang ada dalam video itu dengan fasih menggunakan bahasa inggris. Dengan dibantu rekannya, mereka kemudian menelusuri apartemen yang diduga sebagai tempat tinggal dari pengunggah video tersebut. Setibanya disana, In-Ho dikejutkan dengan penemuan mayat terbungkus plastik dengan sekujur tubuhnya berwarna merah dan penuh darah. Setelah diselidiki, mayat tersebut terinveksi sebuah virus mematikan. In-Ho pun berkoordinasi dengan tim keamanan bandara untuk mencocokan penghuni apartemen dan penumpang yang ada di pesawat. Setelah ditelusuri lebih mendalam, orang yang ada di video tersebut sama dengan salah satu penumpang pesawat Sky Korea 501 tujuan Hawaii.



In-Ho semakin panik saat mengetahui sang istri ada dalam pesawat tersebut. Pihak kepolisian dan pemerintah Korea Selatan kemudian bekerja sama untuk segera mengamankan pria tersebut. Namun sayang, pesawat Sky Korea 501 sudah take-off dan terbang menuju Hawaii. Dalam perjalanan udara itu, Jin-Seok kemudian masuk ke dalam toilet dan mengeluarkan benda asing yang ia sembunyikan. Benda tersebut ternyata berisi serbuk virus berbahaya yang ia sebarkan di toilet. Aksi kejahatan yang dilakukan Jin-Seok itu perlahan memapari para penumpang. Gejala yang ditimbulkan berupa batuk-batuk, flu, demam tinggi, kulit memerah dan kemudian mengeluarkan darah dari beberapa bagian tubuh. Kondisi di dalam pesawat menjadi kacau dan seluruh penumpang panik. Para pramugari dan pilot kemudian berusaha menenangkan para penumpang.
Sementara itu, In-Ho beserta jajaran pemerintah Korea Selatan telah menemukan rekan jejak Jin-Seok yang merupakan lulusan farmasi dan pernah bekerja pada laboratorium farmasi BRICOM. Jin-Seok diduga mengambil sample virus dan dikembangkan sendiri olehnya. Selain itu, Jin-Seok juga berhasil memperpendek masa inkubasi virus tersebut sehingga jauh lebih cepat dalam membunuh makhluk hidup. Pihak keamanan bandara pun langsung menghubungi pilot pesawat Sky Korea 501 untuk segera mendarat darurat atau secepatnya kembali ke Korea Selatan.


Namun sayang, pihak Amerika Serikat menolak pesawat Sky Korea 501 untuk mendarat di wilayah mereka. Ditambah lagi kedua pilot pesawat sudah terpapar dan kondisinya terus menurun. Dengan kekuatan yang tersisa, mereka berusaha untuk kembali ke bandara Incheon. Akankah pesawat Sky Korea 501 bisa selamat meskipun bahaya virus mengerikan turut menjadi ancaman bagi Korea dan dunia?


#Review:
Juli tahun lalu, Korea Selatan mengirimkan film EMERGENCY DECLARATION (2022) ke Cannes International Film Festival 2021. Film yang bertabur aktor-aktris populer Korea ini digadang-gadang menjadi salah satu disaster movie terbaik yang pernah dibuat oleh Korea Selatan. Selang satu tahun dari tayang perdana di Cannes, akhirnya film EMERGENCY DECLARATION (2022) tayang juga di bioskop Korea pada awal Agustus lalu dan di Indonesia mulai 16 Agustus 2022.


Untuk segi cerita, premis tentang pesawat yang mengalami keadaan darurat saat sedang terbang mungkin sudah banyak kita temukan dalam film atau serial. Tapi ditangan sutradara Han Jae-Rin, kisah EMERGENCY DECLARATION (2022) dibuat lebih kompleks dan pastinya punya kekuatan drama khas Korea Selatan yang sangat menyentuh perasaan! Issue yang dihadirkan film ini turut membawa ancaman sebuah virus dan berpotensi bisa membahayakan suatu negara. Elemen tersebut seketika membuatku teringat akan kejadian awal Virus CoVid-19 yang melanda seluruh dunia sejak tahun 2020 silam. Film EMERGENCY DECLARATION (2022) memiliki dua ketegangan yang terjadi di udara dan juga di darat. Sensasi memacu adrenaline dan rasa cemas penonton dibangun secara perlahan. Kita diajak untuk melihat bagaimana cara kerja virus mengerikan itu disebar dalam sebuah pesawat. Moment chaos dan turbulensi yang terjadi di dalam pesawat juga dieksekusi dengan sangat brilian. Aku sampai dibuat tahan nafas dan ikutan pasrah saat pesawat Sky Korea 501 itu mengalami turbulensi hingga berputar-putar layaknya mesin cuci. Aku nobatkan kekacauan yang terjadi dalam film ini menjadi yang terbaik dalam film bertemakan disaster tentang kecelakaan pesawat. 


Selain ketegangan yang berhasil ditampilkan, film ini juga memiliki elemen drama yang mengaduk-aduk perasaan penonton. Rasa cemas, khawatir dan kesedihan seluruh penumpang dan keluarganya bisa terekspos dengan matang dan tidak lebay. Aku pastikan 40 menit terakhir saat "moment ikhlas dan pasrah" bakal menguras emosi sekaligus air mata pun bisa menetes dengan mudahnya. Yang sedikit mengganjal mungkin plot mengenai virusnya terasa dibuat buru-buru dan cepat menemukan solusi. Moment heroik yang dilakukan salah satu karakter semakin berasa kisah tersebut hanya terjadi dalam sebuah film saja.


Untuk jajaran pemain, Bapak 'Parasite' yang kembali tampil di film layar lebar, selalu berhasil menghidupkan karakternya. Namun highlight utama tentunya datang dari ensemble casts yang berada di dalam pesawat. Penampilan mereka berhasil membawa penonton yang duduk di kursi bioskop merasakan sensasi turbulensi mengerikan! Konflik emosional yang mereka tampilkan juga berhasil membuatku sesak dada.


Berasa jadi cucian gak sih para penumpang Sky Korea 501 ini?

Untuk segi visual, industri perfilman Korea Selatan semakin membuktikan mereka bisa terus maju dibandingkan negara-negara di Asia lainnya. Aku kira adegan turbulensinya itu efek CGI, ternyata dibuat sungguhan loh dengan menggunakan set kabin pesawat sungguhan dan bisa diputar hingga 360 derajat! Gokil banget! Departemen tata suara juga harus diberi tepuk tangan karena memberikan suara yang menggelegar sesuai porsi dan hampir setara dengan film TOP GUN: MAVERICK (2022) loh!
Overall, film EMERGENCY DECLARATION (2022) menurutku sukses menyajikan ketegangan insiden darurat di dalam pesawat yang tak hanya memacu adrenaline tapi memiliki elemen drama yang mengharukan! Keren!



[8.5/10Bintang]

Tidak ada komentar: