Minggu, 20 Maret 2022

[Review] Baby Blues: Kepanikan Pasutri Muda Ketika Mereka Harus Bertukar Jiwa!

 


#Description:
Title: Baby Blues (2022)
Casts: Vino G. Bastian, Aurelie Moeremans, Ratna Riantiarno, Mathias Muchus, Abdurrahman Arief, Rigen Rakelna, Aida Nurmala, Erick Estrada
Director: Andibachtiar Yusuf
Studio MVP Pictures, Maxstream


#Synopsis:
Dika (Vino G. Bastian) dan Dinda (Aurelie Moeremans) adalah pasangan suami istri muda yang akan segera dikaruniai momongan. Kehadiran anak pertama mereka sangat ditunggu oleh keluarga besar dari keduanya. Orangtua Dika yaitu Ibu Tari (Ratna Riantiarno) dan Pak Yusuf (Mathias Muchus) bahkan siap ikut membantu merawat cucu pertama mereka.


Setelah melahirkan dengan lancar, ternyata merawat bayi itu tak semudah yang Dika dan Dinda bayangkan. Setiap harinya sang ibu selalu bergadang karena sang jabang bayi selalu terbangun di malam hari. Dika juga tak pernah membantunya malah asyik main game bersama dengan kedua temannya. Selain itu, banyak keadaan lain yang membuat Dinda stress. Hal tersebut berimbas pada ASI Dinda yang tidak keluar dengan lancar. Sang ibu mertua pun selalu mengomel dan ikut campur dalam merawat anaknya itu. Dinda merasa lelah lahir dan batin karena orang-orang disekitarnya tak pernah mengerti apa yang ia rasa.
Suatu malam, Dinda dan Dika bertengkar hebat gara-gara Dika tak pernah memprioritaskan kepentingan anak dan istri. Dinda ingin sesekali suaminya itu merasakan apa yang ia rasakan selama merawat bayi mereka.


Ucapan tersebut kemudian menjadi kenyataan disaat jiwa mereka tiba-tiba tertukar. Dinda dan Dika sangat terkejut dengan hal tersebut. Mereka pun kini bertukar raga dan berusaha menjalani peran mereka masing-masing. Dinda harus mencari nafkah bekerja di restoran yang sepi dan Dika harus bisa merawat bayi mereka saat Dinda bekerja.
Kejadian aneh tersebut akhirnya membuat Dinda dan Dika belajar banyak untuk saling memahami dan mengerti satu sama lain dalam menjalani bahtera rumah tangga. Akankah jiwa keduanya bisa kembali seperti semula?



#Review:
Setelah postponed karena Pandemi CoVid-19, akhirnya film BABY BLUES (2022) tayang juga di bioskop Indonesia mulai 24 Maret 2022 mendatang. Film garapan sutradara Andibachtiar Yusuf ini mempunyai premis yang cukup menarik yaitu tentang sindrom Baby Blues yang memang sering ditemukan pada ibu-ibu muda saat mereka baru pertama kali melahirkan.


Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere film BABY BLUES (2022) yang berlangsung pada Jum'at (18/3) lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Acara tersebut sedikit membuatku kecewa gara-gara proses penukaran undangan ke tiketnya cukup kacau. Hal tersebut sudah sering aku rasakan disaat menghadiri Gala Premiere film produksi MVP Pictures. Semoga kacaunya proses antrian, penukaran tiket dan penentuan seating bisa diatasi ya dan tidak terulang di film-film selanjutnya.


Untuk segi cerita, ide cerita film BABY BLUES (2022) sebetulnya cukup menarik dan memancing penasaran karena kisahnya pasti akan sangat related dengan drama rumah tangga pasangan muda yang baru saja menikah. Keunikan film ini muncul disaat jiwa suami dan istri dari Dika dan Dinda tak sengaja tertukar. Unsur komedi yang hadir lewat body-switch tersebut sebetulnya lumayan menghibur disaat Vino G. Bastian harus berperan sebagai seorang ibu dan Aurelie sebagai seorang ayah yang menyebalkan. Penonton bisa langsung ikutan kesal melihat sikap dari karakter Dika yang tak pernah membantu istrinya dalam merawat anak mereka. Jadi tak heran karakter Dinda menjadi capek lahir dan batin dalam menghadapi suaminya itu. Konflik pasangan muda ini semakin meriah disaat harus berhadapan dengan ibu mertua yang selalu ikut campur dalam segala hal.


Namun sayang, seiring dengan berjalannya durasi, film BABY BLUES (2022) malah terjun bebas menghadirkan serangkaian jokes-jokes komedi yang tidak terlalu penting. Beberapa jokes sexist yang ditulis Imam Darto dalam film ini terasa too much dan "apaan sih" banget. Padahal jika lebih fokus ke drama rumah tangga Dika dan Dinda tanpa harus nge-jokes seperti itu juga justru jauh menarik perhatian. Aku lebih suka melihat Vino G. Bastian dan Aurelie yang dituntut untuk berkomedi dalam film ini ketimbang menghadirkan beberapa komika yang harus melucu. Penampilan Erick Estrada sebagai pria misterius dan memberikan narasi sangatlah annoying.
Overall, film BABY BLUES (2022) masih bisa tampil lebih baik lagi jika tidak terlalu mengandalkan jokes sexist yang berlebihan dan tak penting di beberapa bagian.


[6/10Bintang]

Tidak ada komentar: