Jumat, 21 Januari 2022

[Review] Layangan Putus - First Season: Drama Perselingkuhan Menghancurkan Segalanya



#Description:
Title: Layangan Putus - First Season (2021)
Casts: Putri Marino, Reza Rahadian, Anya Geraldine, Frederika Alexis Cull, Graciella Abigail, Marthino Lio, Ruth Marini, Raquel Katie, Michelle Wanda, Arif Brata, Ricky Wattimena, Lala Choo, Ivan Lie Kabul, Kamal Hafid, Stevana Dinda Rizky, Yorda Emily, Bryan Andrew, Ferry Nasution
Director: Benni Setiawan
Studio: MD Entertainment, WeTV Indonesia


#Synopsis:
Acara siraman tujuh bulan kandungan Kinan (Putri Marino) berjalan dengan lancar dan penuh suka cita. Seluruh kerabat dekat dari Kinan dan sang suami yaitu Aris Sugarda (Reza Rahadian) datang memberikan do'a terbaik serta hadiah untuk mereka. Anak perempuan Kinan dan Aris yaitu Raya (Graciella Abigail) pun sudah tidak sabar mendapatkan adik baru.


Disaat Kinan dan ketiga temannya yaitu Andre (Marthino Lio), Lola (Raquel Katie) dan Dita (Michelle Wanda) sedang berbincang, mereka melihat seorang wanita cantik datang. Ia nampak begitu akrab dengan Aris dan membuat Lola serta Dita curiga. Kinan pun langsung memberitahu jika wanita itu adalah Miranda (Frederika Cull), rekan bisnis Aris di kantornya. Pada malam harinya, Kinan sangat berterima kasih kepada Aris karena sudah mewujudkan acara siraman yang ia inginkan. Seluruh kerabat dan keluarga terlihat sangat senang dan turut berbahagia menyambut kelahiran anak kedua dari Kinan dan Aris.


Keesokan harinya, Mbok Atun (Ruth Marini) menemukan noda tak biasa pada kemeja yang dikenakan Aris. Ia pun melaporkan hal itu pada Kinan. Setelah mengetahui hal tersebut, Kinan mencium aroma parfum asing pada kemeja Aris. Insting Kinan pun mulai berkata jika ada yang tidak beres dengan suaminya itu. Ia sengaja tidak langsung menanyakan pada sang suami, Kinan lebih memilih untuk mencari bukti-bukti lainnya untuk menguatkan dugaan.
Keanehan sikap Aris semakin muncul dihadapan Kinan. Aris ketahuan berbohong disaat akhir pekan ia ada pekerjaan penting di kantor tetapi ketika Kinan mengirim makanan ke kantor, sang suami tidak ada disana. Tak hanya itu saja, Aris pun jadi sering jarang berkumpul dengan kedua temannya yaitu Alif (Ricky Wattimena) dan Irfan (Arif Brata) dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan kedua temannya itu mempunyai dugaan jika Aris memiliki wanita simpanan.


Suatu hari, Kinan kembali menemukan keanehan pada sang suami. Sebuah anting berlian berwarna biru tersimpan di saku jas milik Aris. Kinan pun berusaha mencari tahu siapa pemilik anting tersebut. Setelah ditelusuri, Kinan melihat Miranda mengenakan anting yang sama persis dengan yang ada ditangannya. Diam-diam Kinan pun membuntuti Miranda yang sedang dalam perjalanan menuju hotel. Ditengah suasana hatinya yang sedang kacau balau, Kinan mengetuk-ngetuk pintu hotel dan memeriksa kamar hotel yang dimasuki Miranda. Tapi sayang, kecurigaan Kinan terhadap Miranda terpaksa berakhir karena Miranda sedang bersama pria lain bukan Aris, suaminya.
Keesokan harinya, Kinan meminta maaf pada Miranda atas kejadian yang memalukan itu. Kinan pun menangis dan meminta maaf pada Aris karena sudah menuduh berselingkuh dengan Miranda. Emosi Aris meledak dan meminta istrinya untuk tidak melakukan hal-hal yang diluar batas. Kejadian tersebut membuat Aris harus memutar otak agar hubungan perselingkuhannya dengan Lydia (Anya Geraldine) tidak diketahui oleh Kinan. Ia pun mengurangi intens pertemuan dengan Lydia agar tidak menimbulkan kecurigaan.


Waktu terus bergulir, tapi insting Kinan akan suaminya berselingkuh itu semakin kuat. Diam-diam Kinan selalu memergoki Aris terlalu asyik main ponsel dan video call. Selain itu, Kinan pun terkejut disaat mengetahui sang suami menginstall aplikasi chat baru tanpa sepengetahuannya. Dugaan Aris berselingkuh juga diperkuat disaat Raya mendengar jika ayahnya itu sering bertelepon dengan seseorang bernama Jack Office.
Kondisi kehamilan Kinan pun semakin membesar. Ia pun menjadi gampang lelah dan stress gara-gara terlalu sering memikirkan suaminya. Puncaknya, Kinan ditemukan tak sadarkan diri di toilet. Mbok Atun dan Lastri kemudian segera membawa Kinan ke Rumah Sakit. Mereka terus mencoba menghubungi Aris namun teleponnya tak pernah diangkat. Setibanya di Rumah Sakit, kondisi tekanan darah Kinan ternyata sangat tinggi. Hal tersebut sangatlah beresiko terhadap bayi yang sedang dikandungnya. Seluruh sahabat Kinan menunggu di Rumah Sakit sambil terus menghubungi Aris.
Setelah diberi obat, Kinan akhirnya bisa beristirahat. Kejadian itu membuat orang-orang disekitar Kinan menjadi kesal kepada Aris. Bahkan setelah Aris datang ke Rumah Sakit, Raya pun ikutan sedih dan kesal kepada ayahnya itu. Aris merasa bersalah karena tidak menjadi suami siaga dan malah asyik bercumbu dengan Lydia di apartment. Sebagai bentuk tanggung jawab, ia menginap dan menunggu Kinan semalaman di Rumah Sakit.



Pagi harinya, Kinan tersadar. Ia melihat Aris sedang tidur di sofa kamar. Kinan pun pelan-pelan bangun dari kursinya dan mengambil ponsel Aris. Dengan bergerak cepat, Kinan mencari kontak bernama Jack Office dan menyimpan nomor tersebut. Usai mendapatkan nomor Jack Office, Kinan meminta bantuan pada Lola untuk menyelidiki nomor tersebut.
Hari demi hari terus berlalu, Aris mulai merasakan jika istrinya itu sudah mulai curiga. Ia dan Lydia harus bisa lebih hati-hati jika sedang berada di luar. Kinan semakin yakin jika suaminya itu berselingkuh. Setelah mendapat bantuan dari Lola, akhirnya Kinan mengetahui siapa sosok Lydia yang sesungguhnya.


#Review:
Tahun 2019 lalu, netizen Indonesia digemparkan dengan sebuah tulisan curhat dari akun Facebook Mommy ASF yang berjudul LAYANGAN PUTUS. Kisah yang ia tulis itu sukses membuat banyak pembacanya sedih sekaligus kesal karena menceritakan drama rumah tangga Mommy ASF yang hancur gara-gara kehadiran pelakor (perebut laki orang). Viralnya kisah Mommy ASF yang konon bernama asli Eca Prasetya itu lantaran sang suami, Ricky Zainal berselingkuh dan menikah diam-diam dengan seorang seleb askfm asal Bali bernama Lola Diara Fidya. Yang lebih tragis lagi, keduanya dikabarkan menikah secara siri di Turki tanpa sepengetahuan dan restu dari Mommy ASF dan kedua anaknya yang masih kecil.


Tulisan Mommy ASF pun semakin banyak diperbincangkan oleh orang-orang dan pada akhirnya Mommy ASF meluncurkan kisah LAYANGAN PUTUS dalam bentuk novel. Popularitas kisah LAYANGAN PUTUS membuat MD Pictures tertarik untuk mengadaptasinya menjadi sebuah serial di platform streaming WeTV dan iFlix. Dengan merekrut Benni Setiawan sebagai sutradara serta Reza Rahadian dan Putri Marino sebagai pemain utama, tak heran jika serial ini menjadi serial yang sangat menjanjikan untuk ditonton. Tiga nama besar diatas memang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya karena sudah memenangkan Piala Citra Festival Film Indonesia.
Sebelum mengupas lebih mendalam tentang plot dan cerita serial ini, Eca Prasetya sudah mengkonfirmasi jika LAYANGAN PUTUS versi serial WeTV itu sangat berbeda dengan apa yang ia tulis. MD Entertainment hanya sebatas mengadaptasi dan terinspirasi dari kisahnya saja, kemudian mereka development dan kembangkan sendiri cerita LAYANGAN PUTUS oleh tim penulis naskah dan kreatif. Eca Prasetya mengklaim jika dirinya tidak ikut terlibat dalam proses kreatif serial LAYANGAN PUTUS.


Setelah membaca sekilas versi Facebook maupun Novel, memang terasa sangat berbeda dengan versi serial WeTV. Persamaannya cuma satu yaitu tentang perselingkuhan. Ditangan Benni Setiawan dan tim penulis naskah, serial LAYANGAN PUTUS dibuat jauh lebih dramatis lagi. Sosok Mommy ASF diganti dengan karakter bernama Kinan yang tengah hamil tua. Meskipun terkesan sangat dramatis, tapi justru menambah kekuatan tersendiri untuk serial ini. Proses menuju konflik utama tentang perselingkuhan dibangun dengan sangat baik. Lima episode awal menghadirkan banyak sekali moment investigasi yang dilakukan oleh Kinan. Gerak-gerik sang suami yang tak biasa dan perlahan menemukan bukti-bukti perselingkuhan sukses bikin penonton terbawa suasana dan bikin gregetan. Aku sangat suka bagaimana Benni Setiawan dan tim penulis naskah memanfaatkan teknologi gadget dan sosial media dalam serial ini. Penggunaan Telegram dan Getcontact untuk mendeteksi sang suami yang berselingkuh itu terbukti benar dan memang bisa dilakukan di dunia nyata.



Episode demi episode selanjutnya, serial LAYANGAN PUTUS semakin menambah tensi ketegangan dan dramatisasi yang sangat oke. Kinan akhirnya mengetahui tentang perselingkuhan yang dilakukan Mas Aris dan Lydia. Sumpah ya, adegan "It's Dream Mas, Not Hers! My Dream Mas" tampil sangat epic dan berhasil viral di sosial media. Dramatisasi yang dilakukan tim penulis naskah kali ini benar-benar in very good way. Memasuki tiga episode akhir, serial LAYANGAN PUTUS semakin menguras dan mengaduk emosi penonton karena sosok Aris masih manipulatif dan tak ingin disalahkan. Puncaknya disaat Aris masih saja menemui Lydia setelah kematian anak yang dikandung Kinan. Tagar #SaveKinan kembali menjadi trending dan sangat berharap kedua pasangan ini untuk segera berpisah secepatnya.
[Update 22 Januari 2022]
Final Episode serial LAYANGAN PUTUS kembali menghadirkan plot yang sukses menaikkan tensi dan emosi penonton. Sutradara dan tim penulis naskah masih konsisten untuk menampilkan Aris dan Lydia ini benar-benar bajingan. Penonton benar-benar tidak dibuat berpihak kepada mereka berdua. Dan tentunya pemenang sejati dari serial ini sudah pasti Kinan. Endingnya begitu lembut dan melegakan.
Selain konflik dan plotnya yang sukses tersaji dengan baik, serial LAYANGAN PUTUS ini tentu bisa mengaduk-aduk emosi penonton berkat dua pemain utamanya yaitu Putri Marino dan Reza Rahadian. Drama rumah tangga Kinan dan Aris bisa sangat hidup, harmonis hingga penuh dengan ketegangan berkat kualitas akting keduanya. Transformasi karakter Kinan pun sangat berhasil dilakukan oleh Putri Marino. Aku sangat terpukau pada akting Putri Marino yang sangat bisa menampilkan dua ekspresi yang sangat berbeda dalam satu tangkapan kamera. Sungguh luar biasa! Jika ada ajang penghargaan khusus untuk Serial Indonesia, keduanya HARUS diberi apresiasi dan penghargaan! Bahkan menurutku, serial LAYANGAN PUTUS menjadi serial produksi WeTV terbaik sejauh ini setelah IMPERFECT THE SERIES.



Meskipun memiliki dua pemain utama serta sutradara dan tim penulis naskah yang jempolan, serial LAYANGAN PUTUS juga memiliki kekurangan yang cukup terlihat menonjol disepanjang sepuluh episode. Kekurangan pertama datang dari jajaran pemain pendukung. Khususnya Anya Geraldine yang dipercaya untuk memerankan karakter Lydia Danira. Terasa sangat jomplang saat Anya dipasangkan dengan Reza dan Putri. Gesture dan kualitas aktingnya masih jauh dari harapan. Alhasil, karakter Lydia ini hampir flat dan tak bernyawa disetiap episodenya. Cukup disayangkan sih kualitas akting dari Anya Geraldine masih stuck gitu-gitu aja. Seandainya aku menjadi Casting Director serial ini, aku bakal lebih memilih aktris seperti Aurelie Moeremans, Ratu Felisha, Aghniny Haque atau aktris yang mempunyai potensi kualitas akting jauh lebih besar ketimbang Anya.
Kekurangan kedua datang dari development story karakter pendukung seperti sahabat-sahabat dari Kinan dan Aris. Potensi dari Miranda, Lola, Dita, Irfan, Arif, Andre, Wira hingga Dion sangatlah besar untuk dikembangkan lagi. Namun sutradara dan tim penulis naskah lebih memilih cari aman untuk tidak expanding cerita tambahan dari para karakter tersebut. Sehingga kapasitas mereka dalam cerita ini menjadi terbatas.



Kekurangan ketiga, terlihat dari segi artistik dan visualnya yang dibuat seminimalis mungkin. Sebagai penikmat setia serial-serial produksi WeTV khususnya dengan MD Entertainment, cukup disayangkan sih budget produksi untuk aspek visual serial ini tidak dibuat sama dengan seperti visual untuk film layar lebar.
Overall, serial LAYANGAN PUTUS boleh banget dibilang sebagai salah satu Serial Original WeTV Indonesia terbaik sejauh ini berkat performance mengesankan dari kedua bintang utamanya yaitu Putri Marino dan Reza Rahadian. Sangat berharap benchmark serial ini bisa segera diikuti oleh sinetron-sinetron jaman sekarang dan tidak lagi memanjang-manjangkan cerita sampai ribuan episode.



[9/10Bintang]

Tidak ada komentar: