Senin, 15 November 2021

[Review] Clifford The Big Red Dog: Keseruan Manusia Bertemu Dengan Anjing Raksasa!



#Description:
Title: Clifford The Big Red Dog (2021)
Casts: Jack Whitehall, Darby Camp, Tony Hale, Sienna Guillory, David Alan Grier, Izaac Wang, Russell Wong, Kenan Thompson, John Cleese, Paul Rodriguez, Russell Peter, Horatio Sanz
Director: Walt Becker
Studio: Paramount Pictures, Entertainment One


#Synopsis:
Emily (Darby Camp), seorang anak sekolah yang pintar namun tidak populer di sekolahnya. Ia sering dibully oleh teman-teman perempuan sekelasnya karena berpenampilan jelek. Tak hanya itu saja, Emily pun sering dipanggil "Si Tiket Masuk" karena ia bisa bersekolah gara-gara mendapatkan beasiswa. Hal tersebut membuatnya dirinya bersedih dan malas untuk pergi bersekolah. Melihat anaknya yang tidak bahagia di sekolah membuat sang ibu yaitu Maggie Howard (Sienna Guillory) selalu berusaha menyemangati Emily dengan meyakinkan jika anaknya itu sangatlah spesial meskipun memiliki kekurangan di mata orang lain.


Suatu hari, sang ibu mendapat tugas kerja pergi ke Chicago. Selama berada disana, ia terpaksa menitipkan Emily dan rumahnya kepada sang adik yaitu Casey Howard (Jake Whitehall) yang selama ini tidak memiliki pekerjaan dan rumah. Mau tak mau, Emily pun terpaksa tinggal serumah lagi dengan pamannya yang pemalas dan pelupa itu.
Suatu pagi disaat Casey mengantarkan Emily mereka melihat sebuah tenda pusat perlindungan dan penyelamatan hewan terlantar di taman. Emily pun sangat tertarik ingin masuk ke tenda tersebut. Mereka kemudian disambut oleh seorang pria tua bernama Mr. Bridwell (John Cleese). Emily dibuat terpesona oleh hewan-hewan yang ada disana termasuk seekor anak anjing kecil yang berwarna merah. Ia pun meminta Casey untuk mengizinkan mengadopsi anak anjing itu karena terlihat sangat menggemaskan dan langsung bisa akrab dengan Emily. Namun Casey tidak mengizinkan keponakannya itu untuk memelihara hewan dirumah karena akan membuat Maggie marah. Mereka berdua pun akhirnya keluar dari tenda itu.


Sore harinya, sepulang Emily bersekolah ia dikejutkan dengan anak anjing berwarna merah itu masuk ke dalam tasnya. Emily sangat senang dan memberi nama Clifford pada anak anjing tersebut. Setiap malam, Emily selalu mencurahkan keluh kesahnya dihadapan Clifford. Ia ingin segera tumbuh besar dan hidup sebagai orang dewasa agar tidak lagi dijahili orang teman-teman sekelasnya.



Pagi harinya, Emily terkejut melihat Clifford yang berubah ukuran menjadi sangat besar! Emily dan juga Casey berteriak dan meyakinkan jika hal tersebut adalah mimpi. Tapi kenyataannya, anjing raksasa itu memang adalah Clifford. Mereka berdua kemudian berusaha untuk menyembunyikan Clifford dari orang-orang disekitar rumah agar tidak menimbulkan kepanikan. Casey dan Emily pun memutuskan pergi ke dokter hewan untuk mencari tahu mengapa ukuran Clifford bisa berubah drastis dalam waktu satu malam saja.



Perlahan tapi pasti, keberadaan Clifford yang kini berukuran raksasa semakin diketahui banyak orang. Tak hanya itu saja, Clifford, Emily dan Casey pun menjadi viral di sosial media. Hingga mengundang rasa penasaran Lyfegro, sebuah perusahaan pengembangan genetik yang dipimpin Zack Tieran (Tony Hale). Mereka bahkan berbohong pada media jika Clifford adalah anjing hasil eksperimen mereka yang kabur dari pusat penelitian Lyfegro. Mendengar hal tersebut membuat Emily dan Casey kesal. Mereka siap melindungi Clifford dari orang-orang jahat yang mengincarnya, meskipun harus berurusan dengan pihak kepolisian.


#Review:
Rumah produksi Paramount Pictures akhirnya merilis film live action adaptasi buku dongeng klasik dan serial animasi CLIFFORD THE BIG RED DOG (2021) pada 5 November 2021 lalu melalui platform streaming Paramount Plus. Dari segi premis dan trailer yang dihadirkan, film ini nampak menarik karena menghadirkan kisah anak anjing berwarna merah berukuran raksasa. cerita menjadi semakin memancing rasa penasaran disaat anjing raksasa ini menjadi teman dari Emily, anak perempuan yang sering dibully oleh teman-teman sekelasnya. Sutradara Walt Becker pun menambahkan keseruan film ini dengan menyajikan aksi kejar-kejaran antara Clifford, Emily, Casey dan Owen melawan musuh mereka yaitu Lyfegro. Treatment yang diberikan pun dibuat sesederhana mungkin sehingga semua kalangan yang menonton film ini akan sangat mudah untuk mengikuti plot cerita film.


Tak bisa dipungkiri elemen dongeng klasik dan kisah magic dalam film ini sangat terasa kuat sehingga akan sangat cocok untuk ditonton bareng-bareng dengan seluruh anggota keluarga. Pesan moral yang disampaikan film ini tentang kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup hingga issue bullying sejak dini menurutku dieksekusi dengan sangat baik oleh sang sutradara dan penulis naskah.
Untuk jajaran pemain pun, performance dari Jack Whitehall, Darby Camp dan para tetangga tampil menghibur dan saling melengkapi satu sama lain. Aku sangat menyukai chemistry kasih sayang antara Emily dan Clifford yang terpancar kuat dan terus berkembang di sepanjang durasi film. Selain itu, scoring musik film CLIFFORD THE BIG RED DOG (2021) juga mengalun indah layaknya film-film dongeng klasik untuk anak-anak.


Permasalahan sedikit yang menurutku lumayan mengganggu mungkin penggunaan efek CGI untuk hewan-hewan dalam film ini masih terlihat CGI banget. Bahkan disaat Clifford masih kecil dan disandingkan dengan hewan anjing betulan sungguh sangat terlihat jelas perbedaannya. Selain itu, asal usul dan penjelasan soal kenapa Clifford bisa berubah menjadi raksasa pun tidak terjawab dengan baik. Andai saja sosok Mr. Bridwell dibuat lebih magical mungkin akan jauh lebih baik dan semakin mempertegas jika film ini memang layaknya dongeng. Overall, film CLIFFORD THE BIG RED DOG (2021) tampil sederhana, manis, menghibur sekaligus mempunyai pesan moral yang sangat bagus. Sebuah film yang cukup mengejutkan!



[7.5/10Bintang]

Minggu, 14 November 2021

[Review] Red Notice: Perburuan Harta Karun Peninggalan Cleopatra



#Description:
Title: Red Notice (2021)
Casts: Dwayne Johnson, Ryan Reynolds, Gal Gadot, Chris Diamantopoulos, Ritu Arya, Ivan Mbakop, Vincenzo Amato, Rafael Petardi, Daniel Bernhardt
Director: Rawson Marshall Thurber
Studio: Flynn Picture Company, Seven Buck Productions, Bad Version Inc, Netflix


#Synopsis:
Dua ribu tahun yang lalu, Marcus Antonius memberikan hadiah kepada Cleopatra berupa tiga buah perhiasan berbentuk telur dengan lapisan emas dan bertabur berlian mahal sebagai lambang kesetiaan. Kini, tiga telur milik Cleopatra tersebut menjadi sebuah harta karun dan tersimpan dengan sangat baik di salah satu museum di Roma, Italia. Dua telur sudah ditemukan oleh arkeolog dan satu lagi masih tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.


Di tahun 2021 ini, Agen FBI yaitu John Hartley (Dwayne Johnson) mendapat kabar jika satu telur yang tersimpan di museum Roma akan segera dicuri oleh seorang pencuri kelas kakap. Bersama dengan tim kepolisian yang dipimpin Uvarshi Das (Ritu Arya), mereka bergegas pergi menuju ke museum untuk mengamankan telur tersebut. Setibanya disana, Hartley, Das dan pengelola museum dikejutkan dengan telur yang dipajang di museum itu ternyata palsu dan sudah ditukarkan oleh sang pencuri. Hartley pun mengamati orang-orang yang ada di museum dan akhirnya terciduklah Nolan Booth (Ryan Reynolds), si pencuri kelas kakap yang telah berhasil menukar dan mendapatkan telur asli peninggalan Cleopatra.
Melihat sang pencuri ada didepan mata, Hartley dan tim kepolisian langsung mengejar Nolan. Terjadi kekacauan luar biasa karena Nolan sangat gesit dan juga sulit untuk ditangkap. Hingga akhirnya ia berhasil lolos dari kejaran Hartley dan pergi menuju ke Bali untuk bersembunyi.


Beberapa bulan kemudian, tempat persembunyian Nolan akhirnya terendus oleh Hartley dan tim FBI. Mereka langsung menangkap Nolan dan menyita telur Cleopatra yang sudah ia curi. Namun ternyata misi Hartley dan tim FBI untuk menyelamatkan telur tersebut belum berakhir. Mereka harus berurusan dengan Sarah Black (Gal Gadot), seorang pencuri cantik dan licik yang diam-diam menyamar sebagai anggota kepolisian. Ia berhasil membawa kabur telur Cleopatra tanpa sepengetahuan Hartley dan tim FBI. Gara-gara hal tersebut, Hartley dituduh telah bersekongkol dengan para pencuri. Mereka langsung menjebloskan ke penjara di Rusia.




Selama mendekam di penjara, Hartley satu sel dengan Nolan. Ia tidak terima dituduh telah mencuri telur Cleopatra itu. Secara mengejutkan keduanya dipertemukan lagi dengan Sarah yang selama ini mengincar Hartley dan Nolan. Sarah meminta bantuan pada mereka untuk menemukan satu telur Cleopatra yang selama ini tidak diketahui keberadaannya. Namun Hartley menolak tawaran itu karena Sarah telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang agen FBI. Nolan dan Hartley kemudian bekerjasama untuk bisa keluar dari penjara dan mencari telur Cleopatra yang terakhir berdasarkan petunjuk sederhana dari benda peninggalan ayahnya Nolan.


#Review:
Platform streaming Neflix kembali menghadirkan film eksklusif dengan budget fantastis terbarunya di bulan November ini. Film yang berjudul RED NOTICE (2021) ini dibintangi tiga aktor papan atas Hollywood yaitu Dwayne "The Rock" Johnson, Ryan Reynolds dan Gal Gadot. Jadi tidak heran kan mengapa film ini disebut dengan film berbudget fantastis.


Untuk segi cerita, film RED NOTICE (2021) menurutku terasa seperti campuran antara film INDIANA JONES, JUNGLE CRUISE dan JUMANJI yang dimana terdapat satu kesamaan tentang perburuan harta karun. Plot yang dihadirkan pun dibuat sangat simple sehingga setiap penonton segala usia akan sangat mudah mengikuti cerita film ini. Sepanjang durasi film, penonton diajak untuk mengikuti kerjasama antara mantan agen FBI dan pencuri untuk menemukan telur Cleopatra sekaligus diburu oleh seorang kolektor cantik yang diperankan oleh Gal Gadot. Harus diakui film ini sama sekali tidak mempunyai cerita yang memukau. Boleh banget dibilang sebagai "Popcorn Movie" karena selama kita menonton, tidak dituntut untuk fokus terhadap plot, melainkan enjoy melihat keseruan trio The Rock, Reynolds dan Gal Gadot yang saling berebut telur Cleopatra. Keseruan dan intens ketegangan semakin meningkat disaat adegan-adegan aksi yang melibatkan ketinggian, helikopter dan aksi heist untuk menemukan telur Cleopatra. Visual efek yang dihadirkan untuk sekelas film streaming pun sangat lebih dari cukup.



Untuk segi pemeran, The Rock, Reynolds dan Gal Gadot tampil menjadi diri mereka sendiri. Hasilnya kita bisa merasakan jika mereka begitu bebas berekspresi dalam memerankan karakter Hartley, Nolan dan Sarah. Celetekuan komedi khas Ryan Reynolds selalu berhasil memancing tawa penonton. Sosok The Rock masih seperti biasa dan sudah sering kita temui dalam film-film blockbuster yang ia bintangi. Hal serupa juga bisa kita rasakan pada sosok tercantik dalam film ini yaitu Gal Gadot. Aura seksi, Wonder Woman dan gesturenya sungguh lucu.
Overall, film RED NOTICE (2021) sangat dicocok ditonton sebagai pelepas penat. The Rock, Reynolds dan Gal Gadot berhasil membangun chemistry dengan baik dan sudah tidak sabar untuk melihat mereka di sekuelnya nanti.


[7/10Bintang]

Sabtu, 13 November 2021

[Review] All Too Well The Short Film: Tragisnya Kisah Cinta Taylor Swift Saat Remaja



#Description:
Title: All Too Well - The Short Film (2021)
Casts: Sadie Sink, Dylan O'Brien, Taylor Swift
Director: Taylor Swift
Studio: Taylor Swift Productions, PolyGram Entertainment


#Synopsis:
Sepasang kekasih sedang dimabuk asmara. Sang Pria (Dylan O'Brien) yang berusia 30 tahun mengajak Sang Kekasih (Sadie Bank) untuk berliburan ke kediaman kakak perempuannya. Setibanya disana, sang wanita menaruh scarf warna berwarna merah di rumah itu dan berlanjut makan malam bersama dengan keluarga dari sang pria. Keduanya saling berbagi kisah dan kebahagiaan, namun disaat sang wanita ingin memegang erat tangan kekasihnya sebagai bukti kalau mereka sedang menjalin hubungan, sang pria malah menolaknya.


Hal tersebut membuat sang wanita sedih karena merasa tidak anggap sebagai seorang kekasih dihadapan keluarga sang pria. Keduanya pun saling bertengkar dan sang pria beralasan ia hanya ingin bersikap seperti seorang teman dihadapan keluarganya. Hal tersebut membuat sang wanita merasa tak dihargai karena sang pria bersikap seperti itu. Ia sangat sedih karena harus bertengkar gara-gara hal sepele. Melihat sang wanita menangis, sang pria pun akhirnya memeluk dan meminta maaf karena telah terjadi pertengkaran diantara mereka. Setelah kejadian itu, sang pria dan sang wanita kembali akur. Mereka menghabiskan waktu bersama-sama dengan kegembiraan. Keduanya menari bahagia di dapur, makan bersama, main kartu, hingga akhirnya mereka melakukan hubungan yang lebih intim.


Waktu terus berlalu, hubungan antara sang pria dan sang wanita kembali mengalami ujian. Sang pria tiba-tiba saja meminta untuk putus hanya melalui pesan di ponsel. Hal tersebut membuat sang wanita marah, kecewa dan sedih karena harus berpisah dengan alasan yang tidak jelas. Setelah hubungan keduanya kandas, sang pria melanjutkan hidupnya. Namun sang wanita masih belum bisa menghilangkan kenangan bersama dengan sang pria. Ia sering melamun kemudian menangis karena kemanapun ia pergi selalu teringat akan indahnya masa-masa bersama dengan sang mantan kekasih.
13 tahun berlalu, sang wanita tumbuh menjadi lebih dewasa, kuat dan ikhlas akan. Kisah cinta tragisnya itu kemudian ia ceritakan ulang dalam bentuk tulisan lewat sebuah buku novel yang berjudul All Too Well. Disaat perilisan novel tersebut, diam-diam sang pria menyaksikan dari luar dan kemudian pergi bersama dengan angin dan butiran salju.


#Review:
Dua tahun terakhir, mega popstar Taylor Swift terbilang cukup sering memberikan kejutan bagi para penggemarnya. Kejutan pertama datang dari album folklore yang dirilis pada juli tahun 2020. Tanpa adanya materi promosi, teaser atau announce, album folklore langsung menjadi trending topic di seluruh dunia. 17 track lagu sukses mendominasi tangga lagu Billboard dan yang lainnya. Tak sampai disitu saja, Taylor Swift pun kembali mengejutkan para Swifties dengan merilis sebuah film musik dokumenter berjudul Folklore: The Long Pond Studio Sessions pada November 2020. Lewat film tersebut, Taylor Swift bersama Aaron Dessner dan Jack Antonoff menyajikan sebuah konser sederhana, penuh kehangatan sekaligus berbagi cerita tentang proses pembuatan album folklore ditengah situasi Pandemi CoVid-19 dan Lockdown di Amerika Serikat.



Desember 2020, Taylor Swift lagi dan lagi memberikan kejutan tak terduga. Pada tanggal 11 Desember 2020, ia merilis album kesembilannya yang bertajuk evermore. Perilisan album ini sama persis seperti evermore yang sangat mendadak, tidak terduga dan tidak ada announce sebelumnya. Taylor Swift mengungkapkan album evermore ini seperti Sister Album dari folklore, karena vibes yang dihadirkan hampir mirip. 17 lagu baru kembali hadir dalam album ini. Tak heran jika Taylor Swift mendapatkan penghargaan Guiness World Record sebagai Female Singer With Shortest Gap Between New Album No.1 on The United States. Dalam kurun kurang dari enam bulan saja, Taylor Swift sudah menghadirkan dua album dengan total 34 lagu baru, satu film dokumenter musik dan mencetak banyak prestasi di ajang penghargaan musik level dunia. Sungguh sangat produktif dan semakin menegaskan jika Taylor Swift adalah memang benar Music Industry!


Menginjak tahun 2021, pada bulan April lalu, Taylor Swift secara resmi mengumumkan jika ia bakal merilis ulang enam album lamanya setelah dirinya memenangkan hak cipta dan hak milik lagu-lagu dari album Taylor Swift (2006), Fearless (2008), Speak Now (2010), Red (2012), 1989 (2014) dan Reputation (2017). Kasus "perampasan" hak cipta dan master keenam album Taylor Swift dibawah label Big Machine ini sempat heboh pada Juni 2019 disaat sang mantan produser yaitu Scooter Braun mengakuisisi Big Machine dengan nilai 300 juta dollar. Disaat kontrak Taylor Swift dan Big Machine selesai pada akhir 2018, Scooter Braun diam-diam mengambil dan membeli seluruh master keenam album itu tanpa sepengetahuan Taylor Swift. Hal tersebut membuat Taylor Swift dilarang untuk membawakan lagu-lagu dari keenam albumnya, meskipun mayoritas lagu-lagu tersebut diciptakan sendiri oleh Taylor Swift. Setelah perjuangan sangat panjang dan cukup berlarut-larut, akhrinya Taylor Swift resmi mendapatkan haknya sebagai pencipta sekaligus orang yang menyanyikan lagu-lagu dari keenam album yang dirilis dibawah label Big Machine. Taylor Swift pun langsung memutuskan untuk re-recording keenam albumnya itu yang dimulai dari Fearless Taylor's Version dan berlanjut pada Red Taylor's Version yang dirilis pada 12 November 2021.


Untuk album Red Taylor's Version, turut dihadirkan pula sebuah film pendek yang terinspirasi dari lagu ikonik "All Too Well" berjudul "All Too Well - The Short Film". Lagu ini terbilang ikonik di album Red karena isinya merupakan curahan hati Taylor Swift ketika menjalin hubungan dengan aktor Hollywood Jake Gyllenhaal. Lewat versi 10 minutes dan The Short Film, Taylor Swift melakukan reka ulang kisah cinta tragisnya itu lebih detail dan menyesakkan dada pendengarnya. Meskipun terasa seperti berdialog, lagu "All Too Well - 10 Minutes Version" ini disajikan jauh lebih matang dan juga mendalam. Setiap liriknya bagaikan puisi tentang seorang wanita yang patah hati ditinggalkan sang kekasih dengan jarak usia yang cukup terpaut jauh, karena saat itu usia Jake Gyllenhaal menginjak 30 tahun, sementara Taylor Swift baru berusia 19 tahun.


"All Too Well - The Short Film" yang berdurasi hampir 15 menit ini benar-benar dibuat seperti reka ulang kisah cinta Taylor dan Jake lewat perspektif Taylor Swift. Film pendek ini dibintangi aktor Maze Runner dan Strangers Things yaitu Dylan O'Brien dan Sadie Sink. Tak tanggung-tanggung Taylor Swift "menyindir" kisah cintanya itu semirip mungkin. Dari segi usia, Dylan dan Sadie umurnya sama persis ketika Jake dan Taylor berpacaran. Selain itu, look keduanya pun dibuat semirip mungkin dengan Jake dan juga Taylor. Sungguh aksi balas dendam yang sangat anti mainstream yaitu dengan sebuah karya lagu dan film pendek. Hahaha. Oia, film pendek "All Too Well" ini juga disutradarai langsung oleh Taylor Swift, sehingga taste dan vibesnya tidak terintervensi oleh orang lain. Sejak dirilisnya album Red Taylor's Version dan "All Too Well - The Short Film", reaksi dari para Swifties hingga kritikus musik sangat memuji dan memberikan review sangat positif. Taylor Swift benar-benar sosok female popstar yang sangat berbakat dan mempunyai segudang prestasi serta life experience yang bisa dieksplorasi dengan luas.
Semoga para kita diberi umur panjang dan kesehatan oleh Allah SWT agar bisa menikmati album-album Taylor's Version dan juga album terbaru lagi dari seorang Taylor Swift! Aamiin..


[8.5/10Bintang]

Jumat, 12 November 2021

[Review] Paranoia: Kisah Menegangkan Ibu Dan Anak Yang Dikejar Oleh Sang Ayah



#Description:
Title: Paranoia (2021)
Casts: Nirina Zubir, Lukman Sardi, Caitlin North-Lewis, Nicholas Saputra, Cornelio Sunny
Director: Riri Riza
Studio: Miles Films


#Synopsis:
Sebagai istri korban KDRT, Dina (Nirina Zubir) mengalami ketakutan, trauma dan sulit untuk hidup tenang. Bersama dengan sang anak yaitu Laura (Caitlin North-Lewis), keduanya hidup berpindah-pindah tempat agar tidak diketahui keberadaannya oleh sang mantan suami yaitu Gion (Lukman Sardi). Padahal Gion sendiri sedang mendekam di penjara atas perbuatannya itu.
Pandemi CoVid-19 pun melanda. Beberapa narapidana mendapat remisi hukuman. Salah satunya Gion dan ia dinyatakan bebas dari tahanan. Disaat Gion pulang kerumah, ia terkejut karena mantan istri dan anaknya sudah tidak ada. Gion semakin panik disaat patung berharga miliknya yang tersimpan di rumah ikutan hilang. Gion pun meminta seluruh anak buahnya untuk melacak keberadaan Dina dan Laura karena ia yakin jika patung tersebut dibawa oleh Dina dan Laura.


Mendengar kabar sang mantan suami sudah bebas dari penjara membuat Dina panik. Ia dan sang anak kemudian bergegas pergi ke Pulau Bali dan mencari sebuah villa terpencil agar tidak terdeteksi oleh Gion dan anak buahnya. Melihat sang ibu yang selalu ketakutan dan panik ketika mendengar nama ayah membuat Laura semakin kesal. Laura meminta sang ibu untuk tidak memisahkannya dengan sang ayah. Namun Dina tetap memaksa Laura agar tidak berhubungan lagi dengan sang ayah.


Dina dan Laura pun akhirnya menempati sebuah villa yang memang jauh dari keramaian. Setibanya disana mereka bertemu dengan seorang pria bernama Raka (Nicholas Saputra). Kehadiran Raka diantara Dina dan Laura membuat keadaan semakin mencurigakan. Dina takut sosok pria ini adalah anak buah dari Gion yang sedang menyamar. Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Laura. Ia malah naksir dan jatuh hati pada Raka.



Keadaan semakin mencekam disaat Gion perlahan mengetahui keberadaan Dina dan Laura. Tak hanya itu saja, Dina pun dibuat terkejut setelah mengetahui ternyata Laura lah yang diam-diam membawa patung berharga milik Gion. Disaat Dina akan menghancurkan patung tersebut, ia akhirnya mengetahui alasan Gion sangat menginginkan patung itu. Akankah Dina dan Laura bisa hidup dengan tenang?


#Review:
Rumah produksi Miles Films akhirnya bangkit melawan Pandemi CoVid-19 dengan merilis film teranyar mereka yang berjudul PARANOIA (2021). Dengan menggandeng sutradara Riri Riza, film PARANOIA (2021) menghadirkan sebuah cerita tentang ketakutan dan rasa trauma dari seorang istri korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Premisnya nampak menarik sekaligus menjanjikan karena issue soal KDRT sendiri sudah banyak terjadi menimpa perempuan di Indonesia. Film ini juga menjadi film pertama bagi sutradara Riri Riza dalam menggarap film bergenre drama thriller.


Untuk segi alur cerita, film PARANOIA (2021) menampilkan ketakutan dari seorang istri bernama Dina. Sebagai korban KDRT, ia mengalami trauma berat. Bahkan mendengar namanya saja Dina sudah ketakutan karena perilaku buruk suaminya di masa lalu. Ditangan Nirina Zubir, karakter Dina berhasil dilahapnya dengan sangat baik. Tak heran jika ia berhasil masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2021. Plot cerita semakin menarik disaat Dina dan Laura bertemu dengan Raka yang diperankan Nicholas Saputra. Kecurigaan Dina terhadap Raka pun bisa dimaklumi karena berkali-kali ia harus berhadapan dengan anak buah dari sang mantan suami.



Ketegangan yang dihadirkan lumayan intens saat karakter Gion bebas dari penjara. Lukman Sardi berhasil membangun sosok Gion yang antagonis disini. Namun sayang, seiring berjalannya durasi film, plot cerita semakin melempem dan kendor. Salah satunya adalah plot soal Laura yang diam-diam menggoda Raka. Menurutku bagian ini sangatlah tidak penting hahaha. Ditambah lagi performance Caitlin North-Lewis masih jauh untuk mengimbangi kualitas akting dari Nirina, Nicsap dan Lukman. Cukup disayangkan sih, rasanya pemilihan pemeran juga kurang tepat karena look dari Caitlin sendiri sangatlah bule, sedangkan look Nirina dan Lukman sangatlah lokal. Ketegangan yang memicu adrenaline semakin hilang dan berubah menjadi sebuah kekonyolan disaat film harus segera berakhir. 


Sangat disayangkan sih mengapa Riri Riza dan tim penulis naskah memilih jalan cerita seperti itu, padahal masih banyak sekali ide yang jauh lebih oke ketimbang kayak gitu.
Overall, film PARANOIA (2021) menyajikan sensasi thriller yang cukup memuaskan di awal film namun menuju ke akhir film malah sangat jauh dari apa yang diharapkan.


[6.5/10Bintang]

Selasa, 09 November 2021

[Review] Eternals: Debut Spektakuler Sepuluh Superhero Kosmik Di Jagat MCU!



#Description:
Title: Eternals (2021)
Casts: Gemma Chan, Richard Madden, Salma Hayek, Angelina Jolie, Kumail Nanjiani, Lia McHugh, Brian Tyree Henry, Lauren Ridloff, Barry Keoghan, Don Lee, Harish Patel, Kit Harington, Haaz Sleiman, Esai Daniel, 
Director: Chloe Zhao
Studio: Marvel Studios


#Synopsis:
Ribuan tahun yang lalu, sepuluh makhluk kosmik diciptakan oleh Celestials Arishem untuk menjaga bumi dari serangan  dan ancaman Deviant, monster kosmik yang siap melahap seluruh populasi di sebuah planet.


Sepuluh makhluk kosmik itu bernama Eternals dan dipimpin oleh Ajak (Salma Hayek) sang Prime Eternal. Dengan mengendarai Starship bernama Domo, Ajak bersama dengan Sersi (Gemma Chan), Ikaris (Richard Madden), Kingo (Kumail Nanjiani), Druig (Barry Keoghan), Sprite (Lia McHugh), Makkari (Lauren Ridloff), Phastos (Bryan Tyler-Henry), Thena (Angelina Jolie) dan Gilgamesh (Don Lee) tiba di planet bumi dan melaksanakan misinya untuk memusnahkan para Deviant. Dalam menjalankan tugasnya itu Eternals dilarang untuk ikut campur urusan manusia, kecuali berhubungan dengan Deviant.



Usaha Eternals melindungi umat manusia di bumi dari para Deviants akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 1512, mereka berhasil membunuh dan memusnahkan seluruh Deviant di muka bumi. Ketika misi selesai dan planet bumi terbebas dari Deviant, Ajak pun meminta anggota Eternals untuk hidup mandiri dan berbaur dengan umat manusia, sambil menunggu dipanggil Celestials Arishem untuk kembali ke Olympia, sebuah planet yang konon menjadi asal-usul dari para Eternals.


Selama ribuan tahun setelah berhasil memusnahkan seluruh Deviant, Ajak tinggal di Dakota dan menyendiri disebuah rumah sambil beternak hewan. Sersi tinggal di London dan bekerja sebagai profesor sejarah. Kingo tinggal di India dan berprofesi sebagai aktor Bollywood ternama. Sprite ikut tinggal bersama Sersi setelah sebelumnya tinggal bersama Ajak. Gilgamesh dan Thena tinggal di sebuah rumah di Australia. Kemudian Druig tinggal di hutan Amazon. Makkari memutuskan untuk tinggal di dalam Domo. Lalu Phastos hidup bahagia membina rumah tangga bersama dengan sang kekasih dan anaknya. Dan yang terakhir Ikaris, ia tidak diketahui keberadaannya.


Suatu hari, Sersi dan Sprite dikejutkan dengan gempa bumi yang melanda seluruh dunia. Mereka sangat yakin jika gempa itu bukanlah gempa yang berasal dari fenomena alam. Keadaan semakin kacau disaat Deviant tiba-tiba muncul di London. Sersi dan Sprite berusaha menyelamatkan orang-orang termasuk Dane Whitman (Kit Harrington), kekasih Sersi. Melihat adanya aktifitas Deviant di London membuat Ikaris akhirnya muncul dan menolong Sersi.



Usai kejadian itu, ketiganya langsung bergegas untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mereka kemudian pergi menemui Ajak. Namun sayang, Ajak ditemukan tewas dirumahnya. Ikaris menduga hal itu dilakukan oleh Deviant. Kini, Eternals pun tidak memiliki sosok pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan Celestials Arishem. Tapi anehnya, Sersi mendapat kepercayaan dari Ajak untuk menggantikannya sebagai Prime Eternal. Hal tersebut terjadi karena benda bola kekuatan peninggalan Ajak berpindah ke tubuh Sersi.




Mengetahui Ajak kini sudah tiada, Sersi, Sprite dan Ikaris pun berusaha untuk mengumpulkan lagi anggota Eternals yang tersisa. Dalam perjalanannya untuk mencari Kingo, Gilgamesh, Thena, Druig, Makkari dan Phastos mereka dikejar-kejar oleh Deviant yang sudah menyerap energi Ajak. Ditengah kekacauan itu, Sersi terus berusaha menggunakan kemampuan Prime Eternal untuk berkomunikasi dan meminta bantuan pada Celestials Arishem. Hingga pada akhirnya sebuah rahasia besar terkuak tentang eksistensi dan tujuan Eternals berada di planet bumi. Rahasia apa yang selama ini tidak diketahui oleh seluruh anggota Eternals? Mampukah mereka menghentikan serangan Deviant?


#Review:
Setelah tertunda selama lima hari dari penayangan global, film ETERNALS (2021) akhirnya tayang juga di Indonesia mulai Rabu, 10 November 2021. Film yang sejak akhir Oktober lalu menuai reaksi sangat beragam di sosial media ini memang menyajikan sebuah film superhero terbaru yang cukup berbeda dari film-film Marvel Cinematic Universe sebelumnya. Taste baru yang diberikan oleh kreator film NOMADLAND (2021) yaitu Chloe Zhao ini menurutku sangatlah superior dan megah banget untuk ukuran film perkenalan superhero MCU di Phase Four, karena langsung menampilkan sepuluh jagoan dan dibintangi sederet aktor-aktor kenamaan Hollywood.


Untuk segi cerita, Chloe Zhao menyajikan kisah asal-usul Eternals dengan world buildingnya yang sangat luas! Eternals bukan lagi tentang planet bumi dan galaksi saja melainkan lintas alam semesta hingga mengisahkan tentang sosok sang pencipta yaitu Celestials. Konsep cerita film ini memang bisa saja terasa sensitif untuk beberapa kalangan penonton karena lumayan mengubah sejarah tentang alam semesta beserta isinya. Durasi 2.5 jam dieksplor dengan cukup baik oleh Chloe Zhao untuk menceritakan secara maju mundur tentang perjalanan Eternals dalam melindungi planet bumi. Tapi aku yakin, untuk sebagian orang bisa saja alur maju mundur ini membingungkan karena tone antara masa lalu dan masa kininya hampir tidak ada perbedaan sama sekali. Sekuens action para Eternals dalam melawan Deviant juga tampil sangat memukau. Setiap karakter menunjukkan kekuatan supernya selalu berhasil membuatku terkesima.


Yang cukup disayangkan mungkin third act dari cerita film ini yang terkesan maksa untuk memunculkan kejutan lewat plot twist. Ditambah lagi moment Eternals Assemble nya pun tidak terlalu memorable gara-gara dirusak oleh plot twist tadi hahaha. Kisah cinta segitiga antara Dane, Sersi dan Ikkaris pun eksekusinya tak semenarik yang diharapkan. Hal ini bisa saja dirasakan banyak penonton gara-gara kena sensor dan cut yang cukup banyak terutama disaat adegan intim Sersi dan Ikaris. Akibatnya aku lebih menyukai relationship menggemaskan dari Druig-Makkari serta Gilgamesh-Thena. Konflik perselisihan antar sesama anggota Eternals juga terkesan buru-buru amat, andai saja film ini tetap berfokus untuk membangun kekompakan mungkin saja akan jauh lebih menarik. Sederet jokes yang membawa nama superhero dan franchise film tetangga sedikit too much di beberapa bagian. Padahal tanpa jokes seperti itu juga kelucuan sepuluh anggota Eternals menurutku masih bisa memancing tawa penonton. Salah satu yang mencuri perhatian dan memancing senyum penonton tanpa mengandalkan jokes film tetangga adalah asisten Kingo yaitu Karun. Interaksi Karun dengan sepuluh anggota Eternals sungguh menghibur dan priceless. Adegan tarian Bollywood yang diiringi lagu Nach Mera Hero nya Celine Sharma sudah nampak memukau namun sayang, joget Kumail Nanjiani terlihat masih sangat kaku dan tidak meyakinkan kalau dia adalah Eternals yang menyamar menjadi mega superstar Bollywood. Hahaha. Selain itu, entah mengapa scoring musik film ETERNALS (2021) tidak terlalu membekas seperti biasanya. Megah dan bombastis sih tapi ya gitu unforgettable banget.





Untuk segi visual, film ETERNALS (2021) memberikan Cinematic Experience yang sangat spektakuler. Setiap adegan yang menampilkan keindahan alam semesta dengan menggunakan kamera IMAX benar-benar fullest dan indah banget! Sangat worth it untuk disaksikan di Cinema XXI IMAX! Apalagi disaat Arishem muncul, yaallah bikin merinding disko! Chloe Zhao benar-benar memberikan signature terbaiknya dalam menangkap cantiknya planet bumi dan jagat raya yang belum pernah aku temukan dalam film-film MCU sebelumnya. Sebuah kombinasi sempurna ketika sinematik filosofis Chloe Zhao disatukan dengan bombastisnya visual efek khas Marvel Studios.
Sangat berharap di masa mendatang, setiap karakter Eternals mendapat jatah untuk diceritakan lebih personal karena background story singkat yang sudah diberikan Chloe Zhao dalam film ini sangatlah menarik. Terlepas dari kurang padatnya cerita, serta third act yang melempem, film ETERNALS (2021) masih worth to watch on biggest screen in cinemas! Gak usah nunggu bajakan atau tayang di Disney Plus Hotstar, selama masih tayang di bioskop, tontonlah di bioskop karena cinematic experience film ETERNALS (2021) ini sangat maksimal jika ditonton di layar lebar.


[8.5/10Bintang]



SPOILER!
Terdapat DUA Post Credit Scene yang terletak di tengah dan paling ujung.
1. Setelah Sersi, Kingo dan Phastos "diculik" oleh Celestials Arishem untuk mempertanggung jawabkan tindakan mereka yang menghentikan terlahirnya Celestial Tiamut dari dalam bumi, Makkari, Druig dan Thena dikejutkan dengan kedatangan Eternals dari planet Titan yaitu Eros Starfox (Harry Styles) dan Pip Troll. Keduanya dengan percaya diri siap membantu Makkari, Druig dan Thena untuk menuju ke tempat Sersi, Kingo dan Phastos berada.
2. Dane Whitman membuka sebuah kotak berisikan pedang warisan leluhurnya yang diberi nama Ebony Blade. Dane akhirnya memberanikan diri menyentuh pedang warisan itu setelah sang kekasih yaitu Sersi hilang. Terdengar suara seorang pria bernama Blade (Mahershala Ali) yang menanyakan apakah Dane sudah siap dan yakin dengan keputusan yang dipilih?

Jangan lupa untuk membawa sampah bekas makanan dan dibuang ke tempat yang sudah disediakan ya agar mempercepat proses cleaning sehingga tidak mengganggu ke jam pertunjukan selanjutnyaa!

Minggu, 21 Februari 2021

GuyonWaton Official - Patah Hati

Intro : D..E..C#m..F#m..          Bm..Dm..E….       A               Dmungkinkah.. hati untukmu..     E                    Aku berikan tak sedikit waktu..     F#m                Bmmencoba.. katakan tuk hadapi..      D            E        Ameski tak mampu sembuhkan lukamu..   A               Dseiring.. waktu berganti..      E                      Atetap ku jaga indahnya senyummu..     F#m