Minggu, 22 Mei 2022

[Review] The Doll 3: Terror Berbahaya Dari Boneka Robot Pintar Yang Dirasuki Arwah Jahat!



#Description:
Title: The Doll 3 (2022)
Casts: Jessica Mila, Winky Wiryawan, Zizie Zidane, Montserrat Gizelle, Masayu Anastasia, Sara Wijayanto, Jeremy Thomas
Director: Rocky Soraya
Studio: Hitmaker Studios


#Synopsis:
Kecelakaan tragis merenggut nyawa kedua orang tua Tara (Jessica Mila) saat sedang dalam perjalanan menuju ke bandara. Untungnya sang adik yaitu Gian (Zizie Zidane) berhasil selamat dari kejadian naas itu dan segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah dua bulan mengalami koma, Gian perlahan mulai sadar. Namun kecelakaan tragis tersebut meninggalkan trauma yang cukup mendalam bagi Gian. Dokter yang menangani Gian meminta Tara untuk selalu menemani Gian agar tidak merasa kesepian. Setelah pulang dari rumah sakit, Gian mendapatkan hadiah sebuah boneka robot pintar bernama Bobby dari Aryan (Winky Wiryawan), pacar dari Tara. Aryan berharap dengan hadirnya boneka Bobby itu bisa menjadi teman baru bagi Gian.


Hari demi hari terus berlalu, Tara kembali disibukan dengan pekerjaannya sebagai manager pemasaran di toko mainan yang menjual laris boneka Bobby. Tara dan sahabatnya yaitu Rere (Masayu Anastasia) berusaha menyediakan stok boneka Bobby selalu tersedia agar para pembeli tidak kecewa.
Menjelang akhir tahun, Aryan mengajak Tara dan Gian menghadiri pesta kantor untuk merayakan malam tahun baru. Pada acara tersebut, diam-diam Aryan memberi kejutan yaitu melamar Tara. Hal tersebut membuat Tara sangat bahagia. Harapan Tara bisa hidup bahagia dengan sang kekasih beserta adiknya semakin dekat menjadi kenyataan. Namun sayang, reaksi berbeda datang dari Gian. Ia terlihat tidak senang melihat kakaknya itu bahagia dengan orang lain. Gian pun meninggalkan pesta tersebut dan memutuskan untuk bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian.


Kematian Gian membuat Tara sangat sedih dan terpukul. Kini Tara benar-benar hidup sendirian setelah karena ditinggal ibu, ayah dan kini Gian. Tara juga merasa menyesal karena gagal menjadi seorang kakak yang bagi Gian. Untuk menebus rasa bersalah sekaligus meminta maaf, Tara berinisiatif mendatangi dukun untuk memanggil arwah Gian. Sang dukun kemudian memasukkan arwah Gian pada boneka Bobby sebagai media komunikasi antara Tara dengan adiknya itu. Usaha tersebut berhasil. Tara bisa berkomunikasi lagi dengan sang adik. Hal yang dilakukan oleh Tara itu untuk sementara waktu dirahasiakan dari Aryan dan juga Rere. Kehadiran Gian dalam wujud boneka Bobby membuat Tara senang dan bisa bangkit dari rasa sedih. Tara pun bersedia untuk bertemu lagi dengan Aryan setelah berkali-kali menghindar.



Suatu hari, Aryan meminta tolong pada Tara untuk menemani sang adik yaitu Mikha (Montserrat Gizelle) selama bekerja ke luar kota. Selama seharian Tara bermain dengan Mikha dirumah. Hal tersebut membuat Gian yang ada dalam boneka Bobby kesal. Tak hanya itu saja, arwah Gian semakin emosi karena teringat akan rencana pernikahan sang kakak dengan Aryan. Gian beranggapan jika Tara menikah dengan orang lain, pasti akan melupakan dirinya. Gian hanya ingin berdua saja dengan sang kakak dan tidak ingin ada orang lain lagi.


Satu persatu orang yang ada disekitar Tara mulai diganggu oleh Gian yang mengendalikan boneka Bobby, hingga mengancam keselamatan hidup mereka. Apa yang sebenarnya terjadi pada arwah Gian? Mengapa dirinya sangat posesif terhadap Tara dan melarang untuk bisa hidup bahagia bersama orang lain?


#Review:
Rumah produksi Hitmaker Studios akhirnya merilis final chapter franchise film THE DOLL 3 (2022) setelah dua tahun tertunda akibat Pandemi CoVid-19. Pada film ketiga (atau keempat jika dihitung bersama Sabrina) nya ini, Rocky Soraya memberikan sebuah inovasi pada bonekanya dengan menggunakan teknologi Animatronic yang diimpor langsung dari Amerika Serikat. Hitmaker mengklaim jika mereka menghabiskan budget hingga miliaran rupiah untuk menampilkan boneka Animatronic dalam film ini.


Aku berkesempatan hadir pada acara Gala Premiere film THE DOLL 3 (2022) yang berlangsung pada Sabtu (19/5) lalu di Cinema XXI Senayan City. Pada acara tersebut, suasana Gala Premiere terasa sangat meriah. Tamu undangan yang hadir membawa undangan fisik yang bentuknya sangat unik. Undangan tersebut berbentuk pisau dan menurutku ini adalah salah satu undangan fisik paling keren dari Gala Premiere film Indonesia. Selain itu, kemeriahan Gala Premiere THE DOLL 3 (2022) datang dari para cosplayer bocah laki-laki yang dibuat mirip dengan boneka Animatronic bernama Bobby. Mereka bahkan bergentayangan di dalam studio saat sedang film THE DOLL 3 (2022) diputar loh! Antara lucu, seram sekaligus ganggu sih karena wara-wiri di tangga studio. Hahaha.



Untuk segi cerita, premis film ini memang tak bisa lepas dari formula film-film sebelumnya. Tentang seseorang yang kehilangan orang tersayang, memanggil arwah, masuk ke dalam boneka lalu terror mengerikan siap menghampiri. Hubungan kakak beradik antara Tara dan Gian pun hanya sebatas cemburu saja. Andai saja bisa digali lebih dalam lagi, potensi hubungan mereka bisa sangat menarik.
Aku sama sekali tidak bisa menemukan hal yang baru pada film THE DOLL 3 (2022) ini. Rocky Soraya dan penulis kesayangannya yaitu Riheam Junianti terasa sekali kehabisan ide dan terlalu neko-neko dalam menyajikan plot film ini. Hampir setengah durasi film terutama pada paruh awal terasa monoton dan bikin ngantuk. Ditambah lagi dialog antar pemainnya masih saja terkesan receh, belum ada perubahan sama sekali sejak film pertamanya. Penggunaan robot boneka Animatronic juga menurutku malah jadi boomerang tersendiri karena bisa menjadi penyebab plot hole di beberapa bagian cerita. Salah satu plot hole yang membuatku gregetan ada pada saat babak akhir film. Hal tersebut membuat film THE DOLL 3 (2022) menurutku menjadi installment paling lemah dibandingkan THE DOLL nya Shandy Aulia dan Luna Maya. Visual boneka Animatronic bernama Bobby juga terasa kurang rasional jika disukai banyak anak-anak dan bisa best seller. Looknya terlalu creepy untuk ukuran boneka pintar bagi anak-anak. Heran banget setiap film horror bertema boneka horror, bentukannya selalu menyeramkan.
Untuk segi dan efek yang ada dalam film ini harus diakui menjadi yang paling smooth dan meyakinkan dibandingkan film-film sebelumnya. Tata artistik dan sinematografinya memang selalu konsisten terasa sangat niat dan memanjakan mata penonton di bioskop.


Efek gore khas Rocky Soraya memang semakin menggila namun entah kenapa yang aku rasakan dalam film ini menjadi tidak spesial lagi, karena pada film-film sebelumnya sensasi gore nya terlalu superior dan mengesankan. Bahkan level gore film dua film MATA BATIN (2019) jauh lebih gila dan penuh kejutan dibandingkan apa yang ada dalam film ini. Jangan lupakan juga pada setiap film horror Hitmaker Studios selalu mempunyai plot twist yang hampir sama. Dan pada film ini juga lagi-lagi terulang, meskipun developmentnya tidak dibuat 100% jahat melainkan hanya accident saja. Tapi tetap saja, sama. Huft! Andai saja reveal plot twist nya dihilangkan dan lebih fokus untuk membangun sisi psikologis baik dari Tara maupun Gian pasti akan jadi penutup franchise THE DOLL yang mengesankan.
Aku sangat berharap Hitmaker Studios bisa (pasti bisa!) menghadirkan film horror bernuansa gore dengan premis yang benar-benar baru, dan bisa lepas dari inspirasi film-film horror superior Hollywood macam The Conjuring Universe. 


[6/10Bintang]

Tidak ada komentar: