Senin, 29 November 2021

[Review] One Night Stand: Kisah Cinta Satu Malam Yang Mengubah Segalanya



#Description:
Title: One Night Stand (2021)
Casts: Jourdy Pranata, Putri Marino, Elang El Gibran, Agnes Naomi, Tegar Satrya, Ruth Marini, Eduwart Manalu, Gilbert Pattiruhu
Director: Adriyanto Dewo
Studio: Relate Films, Bioskop Online


#Synopsis:
Kabar duka menghampiri keluarga Baskara (Jourdy Pranata). Istri dari pamannya yaitu Rendra (Tegar Satrya) meninggal dunia. Ia pun bergegas pergi ke Yogyakarta untuk datang menemui pamannya itu. Setibanya di Bandara, Baskara dijemput oleh rekan Rendra yaitu Lea (Putri Marino).
Dalam perjalanan menuju ke rumah duka, Baskara dan Lea berbincang tentang kehidupan mereka masing-masing. Perjalanan Baskara menjadi tak membosankan berkat Lea yang enak untuk diajak ngobrol. Setibanya di rumah duka, Rendra sangat senang melihat keponakannya itu telah meluangkan waktunya untuk datang. Keduanya menjadi bernostalgia ketika Baskara masih kecil sering diajari melukis oleh pamannya itu. Setelah berbincang cukup lama, keluarga Rendra kedatangan Johan (Gilbert Pattiruhu) yang ternyata selingkuhan mendiang istri Rendra. Kehadiran Johan di acara pemakaman tersebut membuat anak dari Rendra yaitu Dimas (Elang El Gibran) kesal. Namun Rendra selalu berpikiran positif dan mengikhlaskan apa yang telah terjadi. Karena semenjak sang istri menjalin hubungan terlarang dengan Johan, terlihat jauh lebih bahagia.
Usai mengunjungi pamannya, Baskara meminta Ara untuk menemaninya datang ke acara pesta pernikahan rekannya yaitu Ruth (Ruth Marini) dan sang kekasih Edo (Eduwart Manalu). Perjalanan menuju ke tempat Ruth dan Manalu semakin membuat Baskara nyaman bersama Lea. Keduanya pun saling takjub satu sama lain dalam menyikapi sebuah kehidupan dan masa depan. Setibanya di cafe milik Edo, Ruth menyangka jika Lea adalah kekasih dari Baskara. Ruth pun meminta Lea untuk ikut meramaikan acara pernikahannya dengan menjadi bridesmaid. Acara pernikahan pun berjalan dengan lancar dan penuh dengan suka cita. Sepulang dari acara tersebut Baskara dan Lea menghabiskan malam dengan mengunjungi cafe sambil menikmati beberapa minuman.
Kedekatan Baskara dan Lea yang terjalin dalam satu hari satu malam itu membuat keduanya terjerat cinta, meskipun Baskara sudah mempunyai kekasih bernama Ayu (Agnes Naomi) yang sedang kuliah di luar negeri.


#Review:
Platform Streaming Bioskop Online kembali menghadirkan sebuah film terbaru eksklusifnya yang berjudul ONE NIGHT STAND (2021). Film ini sutradarai oleh Adriyanto Dewo yang baru saja mendapatkan Piala Citra untuk Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia 2020 lewat film MUDIK (2019). Selain itu, film ini juga dibintangi kolaborasi aktor muda yang sedang naik daun dengan aktris peraih Piala Citra yaitu Jourdy Pranata dan Putri Marino. Rasanya film ini memang tidak boleh untuk dilewatkan begitu saja.
Untuk segi cerita, film ONE NIGHT STAND (2021) tampil begitu mengalir mulus tanpa hambatan sama sekali. Pertemuan Baskara dan Lea terjalin tanpa ada dramatisasi lebay khas film lokal bergenre drama. Perbincangan dan tek-tokan dialog keduanya juga sangat ringan sehingga penonton akan sangat mudah untuk related dengan apa yang dirasakan oleh Baskara maupun Lea. Hal ini bisa terwujud dengan sangat baik berkat performance memukau dari Jourdy Pranata dan juga Putri Marino. Keduanya mampu membangun chemistry Cinta Satu Malam yang sangat meyakinkan. Mereka nampak seperti saling jatuh cinta sungguhan. Yaiyalah cowok manapun pasti akan bertekuk lutut jika bertemu dengan karakter Lea yang sangat charming dan talkative.
Meskipun setting cerita film ini hanya satu hari saja, tapi tak membuat film ONE NIGHT STAND (2021) menjadi membosankan. Dikemas dengan gaya seperti semi road trip dan langsung berakhir tanpa drama lebay menjadikan film ini sangat mengesankan. Salah satu film Indonesia terfavorit tahun ini.


[8.5/10Bintang]

[Review] Encanto: Mari Berkenalan Dengan La Familia Madrigal!



#Description:
Title: Disney Encanto (2021)
Casts: Stephanie Beatriz, John Leguizamo, Maria Cecilia Botero, Diane Guerrero, Jessica Darrow, Angie Cepeda, Maluma, Wilma Valderrama, Calorina Gaitan, Mauro Castillo, Adassa, John, Leguizamo, Renzi Feliz, Ravi Cabott Conyers
Director: Byron Howard, Jared Bush
Studio: Disney Studios


#Synopsis:
Mirabel Madrigal (Stephanie Beatriz) menjadi satu-satunya anak dari keluarga Madrigal yang tidak dikaruniai kekuatan magis. Sang ibu Julieta (Angie Cepeda) mempunyai kekuatan magis bisa menyembuhkan segala macam penyakit dari masakan yang ia buat. Kakak pertama Mirabel yaitu Isabela (Diane Guerrero) memiliki kekuatan magis bisa mengendalikan seluruh tumbuhan dan bunga bermekaran. Kakak kedua yaitu Luisa (Jessica Darrow) memiliki kekuatan magis lewat otot dan energinya yang super kuat. Lalu ada adik dari sang ibu yaitu Pepa (Carolina Gaitan) yang memiliki kemampuan magis mengendalikan cuaca berdasarkan mood. Kemudian Dolores (Adassa) anak perempuan pertama dari Pepa yang memiliki kekuatan magis bisa mendengar suara apapun. Dan yang terakhir Camilo (Rhenzy Feliz), anak kedua Pepa yang memiliki kekuatan magis bisa berubah wujud sesuai keinginan.


Seluruh keajaiban keluarga Madrigal ini berasal dari Lilin Api Abadi milik Abuela Alma (Maria Cecilia Botero), nenek dari Mirabel yang didapatkan setelah sang suami, menyelamatkannya dari yang dari para pemberontak. Lilin Api Abadi itu kemudian mengeluarkan kekuatan magis dan membangun sebuah rumah ajaib bernama Casa Casita. Selama membesarkan ketiga anaknya, tempat tinggal Alma dilindungi oleh kekuatan magis bernama Encanto sehingga terbebas dari segala bahaya. Banyak warga sekitar yang sangat bergantung pada keluarga Madrigal. Mereka hidup tentram dan bahagia.


Suatu hari, nenek Alma akan mengadakan upacara pemberkatan kekuatan magis pada anak Pepa yang ketiga yaitu Antonio (Ravi Cabott). Seluruh anggota keluarga Madrigal sangat berharap jika Antonio bisa dianugerahi kekuatan magis dan tidak bernasib seperti Mirabel. Dan harapan pun terwujud. Antonio diberkati kekuatan magis bisa berbicara dengan hewan. Seluruh keluarga bersuka-cita merayakan berhasilnya Antonio mendapatkan kekuatan magis. Namun disisi lain Mirabel kembali merasa insecure dan iri karena ia terlahir sebagai manusia biasa. Ia pun pergi keluar rumah untuk menenangkan diri.



Disaat sedang menyendiri, tiba-tiba Mirabel mendapat sebuah pengelihatan tak biasa. Rumah Casa Casita mengalami guncangan seperti gempa kemudian seluruh tembok rumah retak. Mirabel pun panik dan langsung memberitahu pada neneknya. Tapi ternyata reaksi Alma malah menganggap Mirabel merusak suka cita pesta Antonio. Mirabel pun kesal. Ia hanya berusaha memberitahu jika ada suatu hal berbahaya akan segera terjadi kepada keluarga Madrigal.
Lantas, Mirabel pun mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan menanyakan tentang masa lalu dari keluarga Mirabel kepada saudara-saudaranya. Hingga akhirnya, Mirabel menemukan sebuah fakta tentang salah satu saudara laki-laki ibunya yaitu Bruno (John Leguizamo) yang sudah lama menghilang setelah tidak bisa mengendalikan kekuatan magisnya.



#Review:
Di bulan November ini, Disney kembali menghadirkan sebuah film animasi terbaru yang berjudul Encanto. Kali ini Disney mengambil budaya Latina dari Kolombia, Amerika Selatan. Untuk film animasi ke-60 nya ini, konsep musikal yang dibuat oleh kreator musik MARY POPPINS RETURNS (2018), HAMILTON (2020), IN THE HEIGHTS (2021), TICK TICK BOOM (2021) yaitu Lin-Manuel Miranda.


Untuk segi cerita, film ENCANTO (2021) menyajikan kisah pencarian jati diri seorang gadis remaja yang tidak memiliki kekuatan magis seperti anggota keluarga lainnya. Mirabel Madrigal dibuat insecure melihat saudara-saudaranya yang diberi anugerah kekuatan magis. Ia selalu merasa terkucilkan saat berada di lingkungan keluarganya. Namun meskipun demikian, Mirabel selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya.
Ditangan duo sutradara Byron Howard dan Jared Bush, film ENCANTO (2021) dibuat seringan mungkin. Konflik yang dialami Mirabel dengan keluarganya pun tidak berlarut-larut. Eksplorasi ceritanya pun terbilang sempit karena berlatar cerita hanya di satu rumah saja. Bahkan film ini sama sekali tidak mempunyai sosok antagonis atau villain. Kisahnya lebih berfokus untuk memecahkan misteri tentang penyebab memudarnya kekuatan magis keluarga Madrigal. Yang cukup disayangkan dari film ini mungkin tidak dijelaskan dengan baik tentang asal-usul kekuatan magis yang didapatkan nenek Alma Madrigal dalam film ini. Alasan mereka mendapat kekuatan magis pun tidak diketahui apa penyebabnya.


Untuk segi visual dan musik, film ENCANTO (2021) sangatlah memukau. Disney begitu detail dalam menyajikan budaya Amerika Latin dalam film ini. Mulai dari kostum, gaya rambut hingga dialog-dialog para karakternya sangat detail. Bahkan aku lebih suka film ini ketimbang RAYA AND THE LAST DRAGON (2021). Overall, film ENCANTO (2021) kembali mengukuhkan jika Disney tak pernah kehabisan ide cerita dalam setiap filmnya. Keren!


[8.5/10Bintang]

Selasa, 23 November 2021

[Review] Kadet 1947: Aksi Heroik Kadet Muda Melindungi Indonesia Dari Serangan Belanda



#Description:
Title: Kadet 1947 (2021)
Casts: Bisma Kharisma, Kevin Julio, Omara Esteghlal, Marthino Lio, Wafda Saifan, Chicco Kurniawan, Fajar Nugra, Andri Mashadi, Ario Bayu, Ibnu Jamil, Ramadhan Al Rasyid, Mike Lucock, Indra Pacique, Hardi Fadhillah, Givina Lukita
Director: Rahabi Mandra, Aldo Swastia
Studio: Temata Studios, Legacy Pictures, Screenplay Films, TNI AU


#Synopsis:
Tahun 1947, Indonesia dan Belanda sudah sepakat mengakui jika Indonesia telah merdeka dan akan segera meninggalkan Indonesia secepatnya. Namun beberapa bulan setelah Perjanjian Linggarjati itu, Belanda melanggar kesepakatan tersebut dengan melakukan serangan brutal ke Pulau Jawa dan Sumatera. Mereka rupanya masih berniat untuk menguasai dan menjajah lagi Indonesia.


Sekelompok pemuda calon penerbang TNI Angkatan Udara atau yang lebih dikenal sebagai Kadet, berambisi untuk ikut serta melindungi Indonesia dari serangan Belanda. Mereka adalah Sigit (Bisma Kharisma), Saptoadji (Marthino Lio), Mulyono (Kevin Julio) dan Suharnoko (Omara Esteghlal). Namun sayang ambisi mereka harus terhalang birokrasi karena status mereka masih pelajar Angkatan Udara. Sehingga, mereka tidak diizinkan untuk menerbangkan pesawat. Sebagai pimpinan, Adisujipto (Andri Mashadi) meminta Saptoadji dan kawan-kawan untuk lebih bersabar karena mereka semua pasti akan bisa menjadi penerbang handal pada waktunya. Saptoadji pun kesal karena selama menjadi Kadet mereka cuma ditugaskan untuk membangun replika pesawat dari bambu demi mengelabui musuh. Ia pun mempunyai sebuah rencana untuk memperbaiki Pesawat Pangeran Dipenogoro II yang sempat rusak setelah mengudara. Onderdil yang rusak akan diganti dengan cara mengambil dari Pesawat Pangeran Dipenogoro I yang mengalami kecelakaan dan mendarat darurat di sungai yang tak jauh dari lokasi para Kadet.


Dalam menjalankan aksinya itu, Saptoadji ditemani Sigit yang mengetahui keberadaan bangkai pesawat tersebut, Kemudian Sersan Tardjo (Wafda Saifan), Dulrahman (Chicco Kurniawan). Mereka kabur dari markas Kadet dengan membawa beberapa senjata yang diambil dari gudang yang ada di markas. Melihat rekan-rekannya melakukan hal nekat itu membuat Mulyono dan Kapoet enggan untuk ikut. Mereka lebih memilih tetap tinggal di markas agar tidak dicurigai oleh pimpinan mereka. Saptoadji pun meminta bantuan pada Mulyono dan Kapoet untuk tidak mengadukan kaburnya mereka kepada Adisujipto dan petinggi TNI AU lainnya yaitu Soerjadi (Mike Lucock) dan Abdulrachman Saleh (Ramadhan Al Rasyid).
Dalam perjalanan menuju ke bangkai pesawat itu, Sigit teringat akan kekasihnya, Asih (Givina Lukita) yang dimana pertemuan pertama keduanya berdekatan dengan lokasi bangkai pesawat tersebut. Namun sayang, disaat Sigit dan ketiga temannya melewati kampung tempat tinggal Asih, kondisinya sudah hancur karena diserang oleh penjajah Belanda. Melihat hal tersebut membuat Sigit sedih karena tidak mengetahui kondisi terkini sang kekasih.



Setelah berhasil mendapatkan onderdil dari Pesawat Pangeran Dipenogoro I, Saptoadji dan kawan-kawan segera bergegas untuk kembali ke markas. Namun dalam perjalanannnya itu mereka ketahuan oleh para penjajah. Tak tinggal diam, para penjajah Belanda melakukan serangan udara dan menghancurkan pangkalan pelatihan Kadet. Pesawat Pangeran Dipenogoro II pun hangus terbakar akibat serangan bom penjajah. Tak sedikit para penerbang TNI AU mengalami luka berat dan dinyatakan tidak bisa untuk menerbangkan pesawat. Soerjadi dan Halim Perdanakusuma (Ibnu Jamil) pun pada akhirnya mengizinkan para Kadet yang masih tersisa untuk membantunya menyerang balik markas penjajah Belanda demi kemerdekaan Indonesia.



#Review:
Film bertema sejarah kemerdekaan Indonesia memang cukup jarang diangkat ke layar lebar. Penyebabnya pun beragam seperti target market yang sangat terbatas serta memiliki tingkat kesulitan yang sangat berbeda dibandingkan dengan produksi film biasa. Hal tersebut sangat dirasakan oleh dua sutradara film KADET 1947 (2021) yaitu Rahabi Mandra dan Aldo Swastia. Dijumpai pada saat sesi Press Conference pada 22 November lalu, keduanya menyajikan film ini dengan menambahkan unsur modern dan lebih ringan agar mudah dicerna oleh seluruh kalangan khususnya generasi muda.


Untuk segi cerita, film KADET 1947 (2021) ini mengajak penonton untuk mengenal lebih dekat tentang sejarah Agresi Militer Belanda I yang terjadi setelah dua tahun Indonesia dinyatakan merdeka. Serangan Belanda yang berambisi kembali menguasai Pulau Jawa dan Sumatera ini memantik semangat nasionalisme dan patriotisme para anak muda saat itu untuk mengusir para penjajah dari Ibu Pertiwi ini. Harus diakui, ketujuh nama Kadet muda dalam film ini terdengar asing bagiku. Tapi setidaknya berkat film KADET 1947 (2021) ini penonton awam menjadi tahu tentang jasa mereka pada saat era setelah kemerdekaan Indonesia. Ditangan Rahabi dan Swastia, ketujuh karakter Kadet muda ini dieksekusi dengan pengembangan cerita yang saling melengkapi satu sama lain. Penampilan mereka tidak dibuat kaku, justru tek-tokan bercandanya berhasil membuat film ini tidak membosankan. Marthino Lio, Omara Esteghlal, Chicco Jerikho dan Fajar Nugra sukses mencuri perhatian. Selain kebersamaan dan persahabatan, para Kadet muda ini pun mengalami sederet konflik baik dengan sesama anggota, atasan hingga keluarga. Penampilan Bisma Kharisma dan Kevin Julio sangat berubah drastis dari image mereka selama ini. Yang cukup disayangkan mungkin moment dramatis dalam film ini tidak dieksekusi dengan matang. Padahal, beberapa bagian cerita malah bisa sangat berpotensi menguras emosi ataupun air mata penonton.


Untuk segi visual, film KADET 1947 (2021) ini mempunyai point plus tersendiri. Sangat terlihat meyakinkan dan well prepared. Set lokasi, artistik hingga pesawat tempur jadul dalam film sungguh niat banget. Perjalanan Saptoadji dan kawan-kawan menelusuri perbatasan untuk menemukan bangkai pesawat sekilas langsung mengingatkanku pada film 1917 (2020). Aksi peperangannya juga terlihat cukup meyakinkan meskipun adegan tembak-tembakannya masih sangat bisa ditingkatkan lagi. Final moment film KADET 1947 (2021) juga seharusnya bisa diekspos lebih gila-gilaan lagi agar bisa membuat penonton terkesan. Tapi, hal tersebut masih bisa dimaklumi karena keterbatasan Visual CGI di Indonesia belum se-bombastis film-film action Hollywood.
Overall, film KADET 1947 (2021) menyajikan kisah sejarah kemerdekaan Indonesia dari perspektif anak muda dengan sentuhan jauh lebih modern dan ringan.



[7.5/10Bintang]

Selasa, 16 November 2021

[Review] Venom 2 Let There Be Carnage: Musuh Baru Yang Harus Dihadapi Eddie Brock!



#Description:
Title: Venom Let There Be Carnage (2021)
Casts: Tom Hardy, Woody Harrelson, Michelle Williams, Naomie Harris, Reid Scott, Stephen Graham, Peggy Lu, Sian Webber
Director: Andy Serkis
Studio: Columbia Pictures, Sony Pictures, Marvel Entertainment


#Synopsis:
Pihak Kepolisian menghubungi Eddie Brock (Tom Hardy) untuk membantu mereka memecahkan teka-teki kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh tersangka Cletus Kasady (Woody Harrelson). Sang pembunuh yang sudah mendapatkan vonis hukuman mati bersedia buka suara asal diwawancarai oleh Eddie. Hal tersebut membuat Eddie yakin jika kasus Kasady berhasil ia pecahkan, akan mengangkat kembali kariernya sebagai seorang jurnalis. Namun keyakinan Eddie itu bertolak belakang dengan Venom yang kini sudah bisa beradaptasi dengan sangat baik di dalam tubuh Eddie. Venom meminta Eddie untuk menolak tawaran pihak kepolisian itu karena ia khawatir dengan apa yang akan terjadi kedepannya.


Keesokan harinya, Eddie pun mendatangi tempat Kasady ditahan. Selama berbincang empat mata, Venom terus memantau apa yang sebenarnya Kasady inginkan dari Eddie. Setelah membuka kisah masa lalunya, tiba-tiba saja Kasady menyerang dan menggigit tangan Eddie. Pihak kepolisian pun langsung memisahkan mereka dan Eddie pergi dari penjara tersebut. Dengan bantuan Venom yang memiliki daya ingat sangat kuat, keduanya berhasil memecahkan misteri keberadaan mayat-mayat korban pembunuhan berantai yang dilakukan Kasady. Hal tersebut membuat karier Eddie sebagai jurnalis dan investigator meroket. Ditengah kebahagiaannya itu, tiba-tiba saja sang mantan yaitu Anne Weying (Michelle Williams) menghubungi Eddie dan mengabarkan jika sudah bertunangan dengan sang kekasih yaitu Dan Lewis (Reid Scott). Hal tersebut tentunya mematahkan hati Eddie dan juga Venom. Eddie yang awalnya berharap bisa memperbaiki hubungan dengan Anne setelah kariernya membaik malah mendapat kenyataan sebaliknya. Venom pun bisa merasakan patah hati luar biasa yang dialami Eddie. Venom berjanji akan menghibur Eddie dan berdamai dengan kenyataan pahit itu.



Waktu terus bergulir dan tiba saatnya Cletus Kasady untuk dieksekusi. Namun sayang, eksekusi itu gagal total dan Kasady mengalami kejang kemudian bertransformasi menjadi sosok Symbiote mengerikan berwarna merah. Kekacauan terjadi di penjara dan Kasady pun berhasil melarikan diri. Pihak kepolisian yang dipimpin Detektif Patrick Mulligan (Stephen Graham) curiga kaburnya Cletus Kasady ini melibatkan Eddie Brock karena keduanya sempat berinteraksi intens pada saat sesi wawancara beberapa waktu yang lalu. Permasalahan lain kembali muncul disaat Eddie merasa terbebani dengan adanya Venom. Ia menganggap Venom sebagai sumber masalah dalam hidupnya. Tak terima disalahkan, Venom marah besar dan keduanya pun bertengkar hebat. Venom akhirnya memutuskan untuk keluar dari tubuh Eddie.


Disaat Eddie dan Venom berpisah, situasi jadi semakin kacau. Cletus Kasady menyelamatkan sang kekasih yaitu Frances Barrison (Naomie Harris) dari tempat rehabilitasi dan penjara Ravencroft. Keduanya dipisahkan selama belasan tahun karena Barrison mempunyai kekuatan suara ultra sonic dan akan sangat berbahaya jika berkeliaran diluaran sana. Kasady dan Barrison bahkan dengan sadis menghancurkan Ravencroft beserta orang-orang yang menghalangi mereka.


Pihak kepolisian pun meminta Eddie untuk membantu mereka menghentikan kejahatan yang dilakukan Kasady. Namun karena Venom sudah tidak ada lagi di dalam tubuhnya, otomatis Eddie tidak mempunyai kekuatan super. Selama berada di kantor polisi, Eddie meminta Anne untuk mencari Venom karena tanpanya, Venom bisa saja mati karena akan sulit beradaptasi dengan tubuh orang lain. Akankah Eddie dan Venom kembali bersatu untuk menghentikan kekacauan yang dilakukan oleh Cletus Kasady?


#Review:
Setelah tertunda lebih dari sebulan, sekuel film VENOM LET THERE BE CARNAGE (2021) akhirnya tayang juga di bioskop Indonesia mulai hari ini, 17 November 2021. Aku berkesempatan menghadiri Gala Premiere film VENOM 2 (2021) tadi malam di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.


Untuk segi cerita, harus diakui sekuelnya kali ini jauh lebih massive dibanding film pertamanya. Ditangan Andy Serkis, film VENOM 2 (2021) hadir dengan plot yang lebih kompleks. Karakter Eddie Brock dan Venom dihadapkan dengan permasalahan yang sangat beragam. Interaksi keduanya juga semakin menarik perhatian. Kapan lagi coba melihat sosok alien atau symbiote yang bisa baper gara-gara wanita idamannya bertunangan dengan orang lain hahaha. Tak hanya itu saja, plot cerita semakin menggila disaat karakter Cletus Kasady muncul dan berubah menjadi Carnage. Setiap kemunculannya selalu berhasil menghadirkan kesan intimitadif. Sebagai orang yang tidak pernah membaca komik Marvel, aku merasa aneh dengan sosok Carnage yang jauh overpower dibandingkan Venom. Bahkan lebih lucunya lagi, Venom ketakutan dan nyalinya menciut disaat melihat Carnage. Meskipun tampilan Venom dan Carnage sangat sangar, mereka tetap saja mempunyai sisi humor yang sukses memancing tawa penonton. Plot semakin menarik disaat seluruh karakter bergotong-royong bekerja sama saling membantu untuk melawan musuh. Selain itu, pada sekuelnya ini penonton sangat dimanjakan dengan visual Venom full body bahkan dia datang ke acara pesta! Benar-benar "balas dendam" karena pada film pertamanya, baik visual maupun aksi fighting dari Venom sangatlah sedikit.


Untuk jajaran pemain, mayoritas tampil jauh lebih mengesankan dibanding film pertamanya. Tom Hardy semakin terasa enjoy memerankan karakter Eddie Brock dan Venom. Sosok Carnage diperankan dengan sangat memukau oleh Woody Harrelson. Penampilan para supporting role juga tak kalah bagusnya. Michelle Williams dan Reid Scott akhirnya bisa punya manfaat besar bagi Eddie. Ada salah satu adegan epic di final battle yang menunjukkan aksi gotong royong membantu Venom melawan Carnage. Adegan tersebut langsung flashback mengingatkanku pada film-film SPIDER-MAN versi Tobey Maguire dan Andrew Garfield. Performa Naomie Harris yang memerankan peran Frances Barison sih tidak terlalu buruk cuma sayang backstorynya dia sangat minim. Ditambah lagi kekuatan ultra sonic voice nya malah menjadi beban bagi Carnage dan juga Venom. Hahaha.
Overall, film VENOM LET THERE BE CARNAGE (2021) jauh lebih memuaskan dibanding film pertamanya. Peningkatan kualitas akting dan cerita yang begitu baik. Jangan sampai terlewatkan ada SATU Post Credit Scene dibagian tengah. Sebuah kejutan tak terduga!


[8/10Bintang]

Senin, 15 November 2021

[Review] Clifford The Big Red Dog: Keseruan Manusia Bertemu Dengan Anjing Raksasa!



#Description:
Title: Clifford The Big Red Dog (2021)
Casts: Jack Whitehall, Darby Camp, Tony Hale, Sienna Guillory, David Alan Grier, Izaac Wang, Russell Wong, Kenan Thompson, John Cleese, Paul Rodriguez, Russell Peter, Horatio Sanz
Director: Walt Becker
Studio: Paramount Pictures, Entertainment One


#Synopsis:
Emily (Darby Camp), seorang anak sekolah yang pintar namun tidak populer di sekolahnya. Ia sering dibully oleh teman-teman perempuan sekelasnya karena berpenampilan jelek. Tak hanya itu saja, Emily pun sering dipanggil "Si Tiket Masuk" karena ia bisa bersekolah gara-gara mendapatkan beasiswa. Hal tersebut membuatnya dirinya bersedih dan malas untuk pergi bersekolah. Melihat anaknya yang tidak bahagia di sekolah membuat sang ibu yaitu Maggie Howard (Sienna Guillory) selalu berusaha menyemangati Emily dengan meyakinkan jika anaknya itu sangatlah spesial meskipun memiliki kekurangan di mata orang lain.


Suatu hari, sang ibu mendapat tugas kerja pergi ke Chicago. Selama berada disana, ia terpaksa menitipkan Emily dan rumahnya kepada sang adik yaitu Casey Howard (Jake Whitehall) yang selama ini tidak memiliki pekerjaan dan rumah. Mau tak mau, Emily pun terpaksa tinggal serumah lagi dengan pamannya yang pemalas dan pelupa itu.
Suatu pagi disaat Casey mengantarkan Emily mereka melihat sebuah tenda pusat perlindungan dan penyelamatan hewan terlantar di taman. Emily pun sangat tertarik ingin masuk ke tenda tersebut. Mereka kemudian disambut oleh seorang pria tua bernama Mr. Bridwell (John Cleese). Emily dibuat terpesona oleh hewan-hewan yang ada disana termasuk seekor anak anjing kecil yang berwarna merah. Ia pun meminta Casey untuk mengizinkan mengadopsi anak anjing itu karena terlihat sangat menggemaskan dan langsung bisa akrab dengan Emily. Namun Casey tidak mengizinkan keponakannya itu untuk memelihara hewan dirumah karena akan membuat Maggie marah. Mereka berdua pun akhirnya keluar dari tenda itu.


Sore harinya, sepulang Emily bersekolah ia dikejutkan dengan anak anjing berwarna merah itu masuk ke dalam tasnya. Emily sangat senang dan memberi nama Clifford pada anak anjing tersebut. Setiap malam, Emily selalu mencurahkan keluh kesahnya dihadapan Clifford. Ia ingin segera tumbuh besar dan hidup sebagai orang dewasa agar tidak lagi dijahili orang teman-teman sekelasnya.



Pagi harinya, Emily terkejut melihat Clifford yang berubah ukuran menjadi sangat besar! Emily dan juga Casey berteriak dan meyakinkan jika hal tersebut adalah mimpi. Tapi kenyataannya, anjing raksasa itu memang adalah Clifford. Mereka berdua kemudian berusaha untuk menyembunyikan Clifford dari orang-orang disekitar rumah agar tidak menimbulkan kepanikan. Casey dan Emily pun memutuskan pergi ke dokter hewan untuk mencari tahu mengapa ukuran Clifford bisa berubah drastis dalam waktu satu malam saja.



Perlahan tapi pasti, keberadaan Clifford yang kini berukuran raksasa semakin diketahui banyak orang. Tak hanya itu saja, Clifford, Emily dan Casey pun menjadi viral di sosial media. Hingga mengundang rasa penasaran Lyfegro, sebuah perusahaan pengembangan genetik yang dipimpin Zack Tieran (Tony Hale). Mereka bahkan berbohong pada media jika Clifford adalah anjing hasil eksperimen mereka yang kabur dari pusat penelitian Lyfegro. Mendengar hal tersebut membuat Emily dan Casey kesal. Mereka siap melindungi Clifford dari orang-orang jahat yang mengincarnya, meskipun harus berurusan dengan pihak kepolisian.


#Review:
Rumah produksi Paramount Pictures akhirnya merilis film live action adaptasi buku dongeng klasik dan serial animasi CLIFFORD THE BIG RED DOG (2021) pada 5 November 2021 lalu melalui platform streaming Paramount Plus. Dari segi premis dan trailer yang dihadirkan, film ini nampak menarik karena menghadirkan kisah anak anjing berwarna merah berukuran raksasa. cerita menjadi semakin memancing rasa penasaran disaat anjing raksasa ini menjadi teman dari Emily, anak perempuan yang sering dibully oleh teman-teman sekelasnya. Sutradara Walt Becker pun menambahkan keseruan film ini dengan menyajikan aksi kejar-kejaran antara Clifford, Emily, Casey dan Owen melawan musuh mereka yaitu Lyfegro. Treatment yang diberikan pun dibuat sesederhana mungkin sehingga semua kalangan yang menonton film ini akan sangat mudah untuk mengikuti plot cerita film.


Tak bisa dipungkiri elemen dongeng klasik dan kisah magic dalam film ini sangat terasa kuat sehingga akan sangat cocok untuk ditonton bareng-bareng dengan seluruh anggota keluarga. Pesan moral yang disampaikan film ini tentang kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup hingga issue bullying sejak dini menurutku dieksekusi dengan sangat baik oleh sang sutradara dan penulis naskah.
Untuk jajaran pemain pun, performance dari Jack Whitehall, Darby Camp dan para tetangga tampil menghibur dan saling melengkapi satu sama lain. Aku sangat menyukai chemistry kasih sayang antara Emily dan Clifford yang terpancar kuat dan terus berkembang di sepanjang durasi film. Selain itu, scoring musik film CLIFFORD THE BIG RED DOG (2021) juga mengalun indah layaknya film-film dongeng klasik untuk anak-anak.


Permasalahan sedikit yang menurutku lumayan mengganggu mungkin penggunaan efek CGI untuk hewan-hewan dalam film ini masih terlihat CGI banget. Bahkan disaat Clifford masih kecil dan disandingkan dengan hewan anjing betulan sungguh sangat terlihat jelas perbedaannya. Selain itu, asal usul dan penjelasan soal kenapa Clifford bisa berubah menjadi raksasa pun tidak terjawab dengan baik. Andai saja sosok Mr. Bridwell dibuat lebih magical mungkin akan jauh lebih baik dan semakin mempertegas jika film ini memang layaknya dongeng. Overall, film CLIFFORD THE BIG RED DOG (2021) tampil sederhana, manis, menghibur sekaligus mempunyai pesan moral yang sangat bagus. Sebuah film yang cukup mengejutkan!



[7.5/10Bintang]

Minggu, 14 November 2021

[Review] Red Notice: Perburuan Harta Karun Peninggalan Cleopatra



#Description:
Title: Red Notice (2021)
Casts: Dwayne Johnson, Ryan Reynolds, Gal Gadot, Chris Diamantopoulos, Ritu Arya, Ivan Mbakop, Vincenzo Amato, Rafael Petardi, Daniel Bernhardt
Director: Rawson Marshall Thurber
Studio: Flynn Picture Company, Seven Buck Productions, Bad Version Inc, Netflix


#Synopsis:
Dua ribu tahun yang lalu, Marcus Antonius memberikan hadiah kepada Cleopatra berupa tiga buah perhiasan berbentuk telur dengan lapisan emas dan bertabur berlian mahal sebagai lambang kesetiaan. Kini, tiga telur milik Cleopatra tersebut menjadi sebuah harta karun dan tersimpan dengan sangat baik di salah satu museum di Roma, Italia. Dua telur sudah ditemukan oleh arkeolog dan satu lagi masih tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.


Di tahun 2021 ini, Agen FBI yaitu John Hartley (Dwayne Johnson) mendapat kabar jika satu telur yang tersimpan di museum Roma akan segera dicuri oleh seorang pencuri kelas kakap. Bersama dengan tim kepolisian yang dipimpin Uvarshi Das (Ritu Arya), mereka bergegas pergi menuju ke museum untuk mengamankan telur tersebut. Setibanya disana, Hartley, Das dan pengelola museum dikejutkan dengan telur yang dipajang di museum itu ternyata palsu dan sudah ditukarkan oleh sang pencuri. Hartley pun mengamati orang-orang yang ada di museum dan akhirnya terciduklah Nolan Booth (Ryan Reynolds), si pencuri kelas kakap yang telah berhasil menukar dan mendapatkan telur asli peninggalan Cleopatra.
Melihat sang pencuri ada didepan mata, Hartley dan tim kepolisian langsung mengejar Nolan. Terjadi kekacauan luar biasa karena Nolan sangat gesit dan juga sulit untuk ditangkap. Hingga akhirnya ia berhasil lolos dari kejaran Hartley dan pergi menuju ke Bali untuk bersembunyi.


Beberapa bulan kemudian, tempat persembunyian Nolan akhirnya terendus oleh Hartley dan tim FBI. Mereka langsung menangkap Nolan dan menyita telur Cleopatra yang sudah ia curi. Namun ternyata misi Hartley dan tim FBI untuk menyelamatkan telur tersebut belum berakhir. Mereka harus berurusan dengan Sarah Black (Gal Gadot), seorang pencuri cantik dan licik yang diam-diam menyamar sebagai anggota kepolisian. Ia berhasil membawa kabur telur Cleopatra tanpa sepengetahuan Hartley dan tim FBI. Gara-gara hal tersebut, Hartley dituduh telah bersekongkol dengan para pencuri. Mereka langsung menjebloskan ke penjara di Rusia.




Selama mendekam di penjara, Hartley satu sel dengan Nolan. Ia tidak terima dituduh telah mencuri telur Cleopatra itu. Secara mengejutkan keduanya dipertemukan lagi dengan Sarah yang selama ini mengincar Hartley dan Nolan. Sarah meminta bantuan pada mereka untuk menemukan satu telur Cleopatra yang selama ini tidak diketahui keberadaannya. Namun Hartley menolak tawaran itu karena Sarah telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang agen FBI. Nolan dan Hartley kemudian bekerjasama untuk bisa keluar dari penjara dan mencari telur Cleopatra yang terakhir berdasarkan petunjuk sederhana dari benda peninggalan ayahnya Nolan.


#Review:
Platform streaming Neflix kembali menghadirkan film eksklusif dengan budget fantastis terbarunya di bulan November ini. Film yang berjudul RED NOTICE (2021) ini dibintangi tiga aktor papan atas Hollywood yaitu Dwayne "The Rock" Johnson, Ryan Reynolds dan Gal Gadot. Jadi tidak heran kan mengapa film ini disebut dengan film berbudget fantastis.


Untuk segi cerita, film RED NOTICE (2021) menurutku terasa seperti campuran antara film INDIANA JONES, JUNGLE CRUISE dan JUMANJI yang dimana terdapat satu kesamaan tentang perburuan harta karun. Plot yang dihadirkan pun dibuat sangat simple sehingga setiap penonton segala usia akan sangat mudah mengikuti cerita film ini. Sepanjang durasi film, penonton diajak untuk mengikuti kerjasama antara mantan agen FBI dan pencuri untuk menemukan telur Cleopatra sekaligus diburu oleh seorang kolektor cantik yang diperankan oleh Gal Gadot. Harus diakui film ini sama sekali tidak mempunyai cerita yang memukau. Boleh banget dibilang sebagai "Popcorn Movie" karena selama kita menonton, tidak dituntut untuk fokus terhadap plot, melainkan enjoy melihat keseruan trio The Rock, Reynolds dan Gal Gadot yang saling berebut telur Cleopatra. Keseruan dan intens ketegangan semakin meningkat disaat adegan-adegan aksi yang melibatkan ketinggian, helikopter dan aksi heist untuk menemukan telur Cleopatra. Visual efek yang dihadirkan untuk sekelas film streaming pun sangat lebih dari cukup.



Untuk segi pemeran, The Rock, Reynolds dan Gal Gadot tampil menjadi diri mereka sendiri. Hasilnya kita bisa merasakan jika mereka begitu bebas berekspresi dalam memerankan karakter Hartley, Nolan dan Sarah. Celetekuan komedi khas Ryan Reynolds selalu berhasil memancing tawa penonton. Sosok The Rock masih seperti biasa dan sudah sering kita temui dalam film-film blockbuster yang ia bintangi. Hal serupa juga bisa kita rasakan pada sosok tercantik dalam film ini yaitu Gal Gadot. Aura seksi, Wonder Woman dan gesturenya sungguh lucu.
Overall, film RED NOTICE (2021) sangat dicocok ditonton sebagai pelepas penat. The Rock, Reynolds dan Gal Gadot berhasil membangun chemistry dengan baik dan sudah tidak sabar untuk melihat mereka di sekuelnya nanti.


[7/10Bintang]

Sabtu, 13 November 2021

[Review] All Too Well The Short Film: Tragisnya Kisah Cinta Taylor Swift Saat Remaja



#Description:
Title: All Too Well - The Short Film (2021)
Casts: Sadie Sink, Dylan O'Brien, Taylor Swift
Director: Taylor Swift
Studio: Taylor Swift Productions, PolyGram Entertainment


#Synopsis:
Sepasang kekasih sedang dimabuk asmara. Sang Pria (Dylan O'Brien) yang berusia 30 tahun mengajak Sang Kekasih (Sadie Bank) untuk berliburan ke kediaman kakak perempuannya. Setibanya disana, sang wanita menaruh scarf warna berwarna merah di rumah itu dan berlanjut makan malam bersama dengan keluarga dari sang pria. Keduanya saling berbagi kisah dan kebahagiaan, namun disaat sang wanita ingin memegang erat tangan kekasihnya sebagai bukti kalau mereka sedang menjalin hubungan, sang pria malah menolaknya.


Hal tersebut membuat sang wanita sedih karena merasa tidak anggap sebagai seorang kekasih dihadapan keluarga sang pria. Keduanya pun saling bertengkar dan sang pria beralasan ia hanya ingin bersikap seperti seorang teman dihadapan keluarganya. Hal tersebut membuat sang wanita merasa tak dihargai karena sang pria bersikap seperti itu. Ia sangat sedih karena harus bertengkar gara-gara hal sepele. Melihat sang wanita menangis, sang pria pun akhirnya memeluk dan meminta maaf karena telah terjadi pertengkaran diantara mereka. Setelah kejadian itu, sang pria dan sang wanita kembali akur. Mereka menghabiskan waktu bersama-sama dengan kegembiraan. Keduanya menari bahagia di dapur, makan bersama, main kartu, hingga akhirnya mereka melakukan hubungan yang lebih intim.


Waktu terus berlalu, hubungan antara sang pria dan sang wanita kembali mengalami ujian. Sang pria tiba-tiba saja meminta untuk putus hanya melalui pesan di ponsel. Hal tersebut membuat sang wanita marah, kecewa dan sedih karena harus berpisah dengan alasan yang tidak jelas. Setelah hubungan keduanya kandas, sang pria melanjutkan hidupnya. Namun sang wanita masih belum bisa menghilangkan kenangan bersama dengan sang pria. Ia sering melamun kemudian menangis karena kemanapun ia pergi selalu teringat akan indahnya masa-masa bersama dengan sang mantan kekasih.
13 tahun berlalu, sang wanita tumbuh menjadi lebih dewasa, kuat dan ikhlas akan. Kisah cinta tragisnya itu kemudian ia ceritakan ulang dalam bentuk tulisan lewat sebuah buku novel yang berjudul All Too Well. Disaat perilisan novel tersebut, diam-diam sang pria menyaksikan dari luar dan kemudian pergi bersama dengan angin dan butiran salju.


#Review:
Dua tahun terakhir, mega popstar Taylor Swift terbilang cukup sering memberikan kejutan bagi para penggemarnya. Kejutan pertama datang dari album folklore yang dirilis pada juli tahun 2020. Tanpa adanya materi promosi, teaser atau announce, album folklore langsung menjadi trending topic di seluruh dunia. 17 track lagu sukses mendominasi tangga lagu Billboard dan yang lainnya. Tak sampai disitu saja, Taylor Swift pun kembali mengejutkan para Swifties dengan merilis sebuah film musik dokumenter berjudul Folklore: The Long Pond Studio Sessions pada November 2020. Lewat film tersebut, Taylor Swift bersama Aaron Dessner dan Jack Antonoff menyajikan sebuah konser sederhana, penuh kehangatan sekaligus berbagi cerita tentang proses pembuatan album folklore ditengah situasi Pandemi CoVid-19 dan Lockdown di Amerika Serikat.



Desember 2020, Taylor Swift lagi dan lagi memberikan kejutan tak terduga. Pada tanggal 11 Desember 2020, ia merilis album kesembilannya yang bertajuk evermore. Perilisan album ini sama persis seperti evermore yang sangat mendadak, tidak terduga dan tidak ada announce sebelumnya. Taylor Swift mengungkapkan album evermore ini seperti Sister Album dari folklore, karena vibes yang dihadirkan hampir mirip. 17 lagu baru kembali hadir dalam album ini. Tak heran jika Taylor Swift mendapatkan penghargaan Guiness World Record sebagai Female Singer With Shortest Gap Between New Album No.1 on The United States. Dalam kurun kurang dari enam bulan saja, Taylor Swift sudah menghadirkan dua album dengan total 34 lagu baru, satu film dokumenter musik dan mencetak banyak prestasi di ajang penghargaan musik level dunia. Sungguh sangat produktif dan semakin menegaskan jika Taylor Swift adalah memang benar Music Industry!


Menginjak tahun 2021, pada bulan April lalu, Taylor Swift secara resmi mengumumkan jika ia bakal merilis ulang enam album lamanya setelah dirinya memenangkan hak cipta dan hak milik lagu-lagu dari album Taylor Swift (2006), Fearless (2008), Speak Now (2010), Red (2012), 1989 (2014) dan Reputation (2017). Kasus "perampasan" hak cipta dan master keenam album Taylor Swift dibawah label Big Machine ini sempat heboh pada Juni 2019 disaat sang mantan produser yaitu Scooter Braun mengakuisisi Big Machine dengan nilai 300 juta dollar. Disaat kontrak Taylor Swift dan Big Machine selesai pada akhir 2018, Scooter Braun diam-diam mengambil dan membeli seluruh master keenam album itu tanpa sepengetahuan Taylor Swift. Hal tersebut membuat Taylor Swift dilarang untuk membawakan lagu-lagu dari keenam albumnya, meskipun mayoritas lagu-lagu tersebut diciptakan sendiri oleh Taylor Swift. Setelah perjuangan sangat panjang dan cukup berlarut-larut, akhrinya Taylor Swift resmi mendapatkan haknya sebagai pencipta sekaligus orang yang menyanyikan lagu-lagu dari keenam album yang dirilis dibawah label Big Machine. Taylor Swift pun langsung memutuskan untuk re-recording keenam albumnya itu yang dimulai dari Fearless Taylor's Version dan berlanjut pada Red Taylor's Version yang dirilis pada 12 November 2021.


Untuk album Red Taylor's Version, turut dihadirkan pula sebuah film pendek yang terinspirasi dari lagu ikonik "All Too Well" berjudul "All Too Well - The Short Film". Lagu ini terbilang ikonik di album Red karena isinya merupakan curahan hati Taylor Swift ketika menjalin hubungan dengan aktor Hollywood Jake Gyllenhaal. Lewat versi 10 minutes dan The Short Film, Taylor Swift melakukan reka ulang kisah cinta tragisnya itu lebih detail dan menyesakkan dada pendengarnya. Meskipun terasa seperti berdialog, lagu "All Too Well - 10 Minutes Version" ini disajikan jauh lebih matang dan juga mendalam. Setiap liriknya bagaikan puisi tentang seorang wanita yang patah hati ditinggalkan sang kekasih dengan jarak usia yang cukup terpaut jauh, karena saat itu usia Jake Gyllenhaal menginjak 30 tahun, sementara Taylor Swift baru berusia 19 tahun.


"All Too Well - The Short Film" yang berdurasi hampir 15 menit ini benar-benar dibuat seperti reka ulang kisah cinta Taylor dan Jake lewat perspektif Taylor Swift. Film pendek ini dibintangi aktor Maze Runner dan Strangers Things yaitu Dylan O'Brien dan Sadie Sink. Tak tanggung-tanggung Taylor Swift "menyindir" kisah cintanya itu semirip mungkin. Dari segi usia, Dylan dan Sadie umurnya sama persis ketika Jake dan Taylor berpacaran. Selain itu, look keduanya pun dibuat semirip mungkin dengan Jake dan juga Taylor. Sungguh aksi balas dendam yang sangat anti mainstream yaitu dengan sebuah karya lagu dan film pendek. Hahaha. Oia, film pendek "All Too Well" ini juga disutradarai langsung oleh Taylor Swift, sehingga taste dan vibesnya tidak terintervensi oleh orang lain. Sejak dirilisnya album Red Taylor's Version dan "All Too Well - The Short Film", reaksi dari para Swifties hingga kritikus musik sangat memuji dan memberikan review sangat positif. Taylor Swift benar-benar sosok female popstar yang sangat berbakat dan mempunyai segudang prestasi serta life experience yang bisa dieksplorasi dengan luas.
Semoga para kita diberi umur panjang dan kesehatan oleh Allah SWT agar bisa menikmati album-album Taylor's Version dan juga album terbaru lagi dari seorang Taylor Swift! Aamiin..


[8.5/10Bintang]

Jumat, 12 November 2021

[Review] Paranoia: Kisah Menegangkan Ibu Dan Anak Yang Dikejar Oleh Sang Ayah



#Description:
Title: Paranoia (2021)
Casts: Nirina Zubir, Lukman Sardi, Caitlin North-Lewis, Nicholas Saputra, Cornelio Sunny
Director: Riri Riza
Studio: Miles Films


#Synopsis:
Sebagai istri korban KDRT, Dina (Nirina Zubir) mengalami ketakutan, trauma dan sulit untuk hidup tenang. Bersama dengan sang anak yaitu Laura (Caitlin North-Lewis), keduanya hidup berpindah-pindah tempat agar tidak diketahui keberadaannya oleh sang mantan suami yaitu Gion (Lukman Sardi). Padahal Gion sendiri sedang mendekam di penjara atas perbuatannya itu.
Pandemi CoVid-19 pun melanda. Beberapa narapidana mendapat remisi hukuman. Salah satunya Gion dan ia dinyatakan bebas dari tahanan. Disaat Gion pulang kerumah, ia terkejut karena mantan istri dan anaknya sudah tidak ada. Gion semakin panik disaat patung berharga miliknya yang tersimpan di rumah ikutan hilang. Gion pun meminta seluruh anak buahnya untuk melacak keberadaan Dina dan Laura karena ia yakin jika patung tersebut dibawa oleh Dina dan Laura.


Mendengar kabar sang mantan suami sudah bebas dari penjara membuat Dina panik. Ia dan sang anak kemudian bergegas pergi ke Pulau Bali dan mencari sebuah villa terpencil agar tidak terdeteksi oleh Gion dan anak buahnya. Melihat sang ibu yang selalu ketakutan dan panik ketika mendengar nama ayah membuat Laura semakin kesal. Laura meminta sang ibu untuk tidak memisahkannya dengan sang ayah. Namun Dina tetap memaksa Laura agar tidak berhubungan lagi dengan sang ayah.


Dina dan Laura pun akhirnya menempati sebuah villa yang memang jauh dari keramaian. Setibanya disana mereka bertemu dengan seorang pria bernama Raka (Nicholas Saputra). Kehadiran Raka diantara Dina dan Laura membuat keadaan semakin mencurigakan. Dina takut sosok pria ini adalah anak buah dari Gion yang sedang menyamar. Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Laura. Ia malah naksir dan jatuh hati pada Raka.



Keadaan semakin mencekam disaat Gion perlahan mengetahui keberadaan Dina dan Laura. Tak hanya itu saja, Dina pun dibuat terkejut setelah mengetahui ternyata Laura lah yang diam-diam membawa patung berharga milik Gion. Disaat Dina akan menghancurkan patung tersebut, ia akhirnya mengetahui alasan Gion sangat menginginkan patung itu. Akankah Dina dan Laura bisa hidup dengan tenang?


#Review:
Rumah produksi Miles Films akhirnya bangkit melawan Pandemi CoVid-19 dengan merilis film teranyar mereka yang berjudul PARANOIA (2021). Dengan menggandeng sutradara Riri Riza, film PARANOIA (2021) menghadirkan sebuah cerita tentang ketakutan dan rasa trauma dari seorang istri korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Premisnya nampak menarik sekaligus menjanjikan karena issue soal KDRT sendiri sudah banyak terjadi menimpa perempuan di Indonesia. Film ini juga menjadi film pertama bagi sutradara Riri Riza dalam menggarap film bergenre drama thriller.


Untuk segi alur cerita, film PARANOIA (2021) menampilkan ketakutan dari seorang istri bernama Dina. Sebagai korban KDRT, ia mengalami trauma berat. Bahkan mendengar namanya saja Dina sudah ketakutan karena perilaku buruk suaminya di masa lalu. Ditangan Nirina Zubir, karakter Dina berhasil dilahapnya dengan sangat baik. Tak heran jika ia berhasil masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2021. Plot cerita semakin menarik disaat Dina dan Laura bertemu dengan Raka yang diperankan Nicholas Saputra. Kecurigaan Dina terhadap Raka pun bisa dimaklumi karena berkali-kali ia harus berhadapan dengan anak buah dari sang mantan suami.



Ketegangan yang dihadirkan lumayan intens saat karakter Gion bebas dari penjara. Lukman Sardi berhasil membangun sosok Gion yang antagonis disini. Namun sayang, seiring berjalannya durasi film, plot cerita semakin melempem dan kendor. Salah satunya adalah plot soal Laura yang diam-diam menggoda Raka. Menurutku bagian ini sangatlah tidak penting hahaha. Ditambah lagi performance Caitlin North-Lewis masih jauh untuk mengimbangi kualitas akting dari Nirina, Nicsap dan Lukman. Cukup disayangkan sih, rasanya pemilihan pemeran juga kurang tepat karena look dari Caitlin sendiri sangatlah bule, sedangkan look Nirina dan Lukman sangatlah lokal. Ketegangan yang memicu adrenaline semakin hilang dan berubah menjadi sebuah kekonyolan disaat film harus segera berakhir. 


Sangat disayangkan sih mengapa Riri Riza dan tim penulis naskah memilih jalan cerita seperti itu, padahal masih banyak sekali ide yang jauh lebih oke ketimbang kayak gitu.
Overall, film PARANOIA (2021) menyajikan sensasi thriller yang cukup memuaskan di awal film namun menuju ke akhir film malah sangat jauh dari apa yang diharapkan.


[6.5/10Bintang]