Selasa, 23 November 2021

[Review] Kadet 1947: Aksi Heroik Kadet Muda Melindungi Indonesia Dari Serangan Belanda



#Description:
Title: Kadet 1947 (2021)
Casts: Bisma Kharisma, Kevin Julio, Omara Esteghlal, Marthino Lio, Wafda Saifan, Chicco Kurniawan, Fajar Nugra, Andri Mashadi, Ario Bayu, Ibnu Jamil, Ramadhan Al Rasyid, Mike Lucock, Indra Pacique, Hardi Fadhillah, Givina Lukita
Director: Rahabi Mandra, Aldo Swastia
Studio: Temata Studios, Legacy Pictures, Screenplay Films, TNI AU


#Synopsis:
Tahun 1947, Indonesia dan Belanda sudah sepakat mengakui jika Indonesia telah merdeka dan akan segera meninggalkan Indonesia secepatnya. Namun beberapa bulan setelah Perjanjian Linggarjati itu, Belanda melanggar kesepakatan tersebut dengan melakukan serangan brutal ke Pulau Jawa dan Sumatera. Mereka rupanya masih berniat untuk menguasai dan menjajah lagi Indonesia.


Sekelompok pemuda calon penerbang TNI Angkatan Udara atau yang lebih dikenal sebagai Kadet, berambisi untuk ikut serta melindungi Indonesia dari serangan Belanda. Mereka adalah Sigit (Bisma Kharisma), Saptoadji (Marthino Lio), Mulyono (Kevin Julio) dan Suharnoko (Omara Esteghlal). Namun sayang ambisi mereka harus terhalang birokrasi karena status mereka masih pelajar Angkatan Udara. Sehingga, mereka tidak diizinkan untuk menerbangkan pesawat. Sebagai pimpinan, Adisujipto (Andri Mashadi) meminta Saptoadji dan kawan-kawan untuk lebih bersabar karena mereka semua pasti akan bisa menjadi penerbang handal pada waktunya. Saptoadji pun kesal karena selama menjadi Kadet mereka cuma ditugaskan untuk membangun replika pesawat dari bambu demi mengelabui musuh. Ia pun mempunyai sebuah rencana untuk memperbaiki Pesawat Pangeran Dipenogoro II yang sempat rusak setelah mengudara. Onderdil yang rusak akan diganti dengan cara mengambil dari Pesawat Pangeran Dipenogoro I yang mengalami kecelakaan dan mendarat darurat di sungai yang tak jauh dari lokasi para Kadet.


Dalam menjalankan aksinya itu, Saptoadji ditemani Sigit yang mengetahui keberadaan bangkai pesawat tersebut, Kemudian Sersan Tardjo (Wafda Saifan), Dulrahman (Chicco Kurniawan). Mereka kabur dari markas Kadet dengan membawa beberapa senjata yang diambil dari gudang yang ada di markas. Melihat rekan-rekannya melakukan hal nekat itu membuat Mulyono dan Kapoet enggan untuk ikut. Mereka lebih memilih tetap tinggal di markas agar tidak dicurigai oleh pimpinan mereka. Saptoadji pun meminta bantuan pada Mulyono dan Kapoet untuk tidak mengadukan kaburnya mereka kepada Adisujipto dan petinggi TNI AU lainnya yaitu Soerjadi (Mike Lucock) dan Abdulrachman Saleh (Ramadhan Al Rasyid).
Dalam perjalanan menuju ke bangkai pesawat itu, Sigit teringat akan kekasihnya, Asih (Givina Lukita) yang dimana pertemuan pertama keduanya berdekatan dengan lokasi bangkai pesawat tersebut. Namun sayang, disaat Sigit dan ketiga temannya melewati kampung tempat tinggal Asih, kondisinya sudah hancur karena diserang oleh penjajah Belanda. Melihat hal tersebut membuat Sigit sedih karena tidak mengetahui kondisi terkini sang kekasih.



Setelah berhasil mendapatkan onderdil dari Pesawat Pangeran Dipenogoro I, Saptoadji dan kawan-kawan segera bergegas untuk kembali ke markas. Namun dalam perjalanannnya itu mereka ketahuan oleh para penjajah. Tak tinggal diam, para penjajah Belanda melakukan serangan udara dan menghancurkan pangkalan pelatihan Kadet. Pesawat Pangeran Dipenogoro II pun hangus terbakar akibat serangan bom penjajah. Tak sedikit para penerbang TNI AU mengalami luka berat dan dinyatakan tidak bisa untuk menerbangkan pesawat. Soerjadi dan Halim Perdanakusuma (Ibnu Jamil) pun pada akhirnya mengizinkan para Kadet yang masih tersisa untuk membantunya menyerang balik markas penjajah Belanda demi kemerdekaan Indonesia.



#Review:
Film bertema sejarah kemerdekaan Indonesia memang cukup jarang diangkat ke layar lebar. Penyebabnya pun beragam seperti target market yang sangat terbatas serta memiliki tingkat kesulitan yang sangat berbeda dibandingkan dengan produksi film biasa. Hal tersebut sangat dirasakan oleh dua sutradara film KADET 1947 (2021) yaitu Rahabi Mandra dan Aldo Swastia. Dijumpai pada saat sesi Press Conference pada 22 November lalu, keduanya menyajikan film ini dengan menambahkan unsur modern dan lebih ringan agar mudah dicerna oleh seluruh kalangan khususnya generasi muda.


Untuk segi cerita, film KADET 1947 (2021) ini mengajak penonton untuk mengenal lebih dekat tentang sejarah Agresi Militer Belanda I yang terjadi setelah dua tahun Indonesia dinyatakan merdeka. Serangan Belanda yang berambisi kembali menguasai Pulau Jawa dan Sumatera ini memantik semangat nasionalisme dan patriotisme para anak muda saat itu untuk mengusir para penjajah dari Ibu Pertiwi ini. Harus diakui, ketujuh nama Kadet muda dalam film ini terdengar asing bagiku. Tapi setidaknya berkat film KADET 1947 (2021) ini penonton awam menjadi tahu tentang jasa mereka pada saat era setelah kemerdekaan Indonesia. Ditangan Rahabi dan Swastia, ketujuh karakter Kadet muda ini dieksekusi dengan pengembangan cerita yang saling melengkapi satu sama lain. Penampilan mereka tidak dibuat kaku, justru tek-tokan bercandanya berhasil membuat film ini tidak membosankan. Marthino Lio, Omara Esteghlal, Chicco Jerikho dan Fajar Nugra sukses mencuri perhatian. Selain kebersamaan dan persahabatan, para Kadet muda ini pun mengalami sederet konflik baik dengan sesama anggota, atasan hingga keluarga. Penampilan Bisma Kharisma dan Kevin Julio sangat berubah drastis dari image mereka selama ini. Yang cukup disayangkan mungkin moment dramatis dalam film ini tidak dieksekusi dengan matang. Padahal, beberapa bagian cerita malah bisa sangat berpotensi menguras emosi ataupun air mata penonton.


Untuk segi visual, film KADET 1947 (2021) ini mempunyai point plus tersendiri. Sangat terlihat meyakinkan dan well prepared. Set lokasi, artistik hingga pesawat tempur jadul dalam film sungguh niat banget. Perjalanan Saptoadji dan kawan-kawan menelusuri perbatasan untuk menemukan bangkai pesawat sekilas langsung mengingatkanku pada film 1917 (2020). Aksi peperangannya juga terlihat cukup meyakinkan meskipun adegan tembak-tembakannya masih sangat bisa ditingkatkan lagi. Final moment film KADET 1947 (2021) juga seharusnya bisa diekspos lebih gila-gilaan lagi agar bisa membuat penonton terkesan. Tapi, hal tersebut masih bisa dimaklumi karena keterbatasan Visual CGI di Indonesia belum se-bombastis film-film action Hollywood.
Overall, film KADET 1947 (2021) menyajikan kisah sejarah kemerdekaan Indonesia dari perspektif anak muda dengan sentuhan jauh lebih modern dan ringan.



[7.5/10Bintang]

Tidak ada komentar: