Kamis, 10 November 2022

[Review] Black Panther Wakanda Forever: Perseteruan Dua Penguasa Vibranium Di Muka Bumi!



#Description:
Title: Black Panther: Wakanda Forever (2022)
Casts: Letitia Wright, Lupita Nyong'o, Angela Bassett, Danai Gurira, Winston Duke, Tenoch Huerta, Dominique Thorne, Florence Kasumba, Michaela Coel, Martin Freeman, Mabel Cadena, Alex Livinalli, Julia Louis-Dreyfus, Michael B. Jordan
Director: Ryan Coogler
Studio: Marvel Studios


#Synopsis:
Kematian King T'Challa (Chadwick Boseman) membuat Wakanda dilanda duka yang sangat mendalam. Mereka harus kehilangan raja sekaligus pimpinan yang selama ini sudah melindungi Wakanda dengan sangat baik dan maksimal. Usaha adik dari T'Challa yaitu Shuri (Letitia Wright) untuk menyembuhkan sang kakak pun mengalami kegagalan. Prosesi pemakaman King T'Challa berjalan penuh dengan kesedihan dan duka bagi seluruh rakyat Wakanda.


Kabar kematian King T'Challa menyebar ke seluruh dunia. Dibalik kesedihan yang sangat mendalam, ibu dari T'Challa yaitu Queen Ramonda (Angela Bassett) dibuat sangat kecewa dengan sikap para pemimpin militer Amerika hingga Eropa yang menganggap Wakanda akan lemah usai kematian T'Challa. Namun Ramonda dan rakyat Wakanda tidak tinggal diam. Mereka tidak takut dan siap melawan siapapun yang berusaha menguasai Wakanda termasuk sumber daya Vibranium nya.
Disisi lain, pihak militer dan pertambangan Amerika diam-diam menemukan sumber daya Vibranium baru yang berada di dasar laut Atlantik. Tim peneliti langsung melakukan proses penggalian disana dengan bantuan alat detektor Vibranium yang diciptakan oleh tim CIA. Disaat semua rencana hampir sempurna, para peneliti tiba-tiba diserang oleh gelombang ultrasonik misterius. Seluruh tim yang berada di lokasi penggalian tewas tenggelam. Tim CIA dan pihak militer Amerika yakin jika hal tersebut dilakukan oleh Wakanda. Mereka pun meminta Agent Everett Ross (Martin Freeman) yang selama ini dikenal akrab dengan warga Wakanda untuk menyelidiki tentang kejadian di laut Atlantik itu.


Disisi lain, Shuri masih belum bisa menerima akan kematian T'Challa. Ia juga merasa sangat bersalah karena usahanya menggabungkan teknologi dengan ramuan Heart-Shape Herb untuk menyelamatkan kakaknya tak membuahkan hasil. Ramonda pun meminta Shuri untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan. Keduanya harus bangkit demi rakyat Wakanda. Disaat mereka berusaha untuk kembali bangkit, ancaman datang dari Namor (Tenoch Huerta) yang bisa masuk dengan leluasa ke Wakanda. Namor meminta Wakanda untuk membantu mereka untuk menangkap para peneliti yang berusaha menguasai Vibranium di lautan Atlantik. Kemunculan Namor itu membuat Queen Ramonda dan Shuri terkejut karena selama ini dalam sejarah, sumber daya Vibranium hanya ada di Wakanda saja. Namor juga meminta Ramonda untuk tidak membocorkan tentang keberadaan dirinya pada orang-orang di dunia. Jika permintaan itu tak dikabulkan, Namor siap menyerang Wakanda dan dunia dengan pasukannya.



Keesokan harinya, Shuri yang ditemani Okoye (Danai Gurira) keluar dari Wakanda untuk menemui Agent Ross sekaligus mencari tahu tentang penambangan di laut Atlantik itu. Setelah ditelusuri, ternyata tim CIA berhasil menciptakan mesin detektor Vibranium yang dibantu oleh seorang mahasiswi MIT bernama Riri Williams (Dominique Thorne). Shuri dan Okoye meminta Riri untuk ikut mereka ke Wakanda agar permasalahan Wakanda dengan Namor bisa segera selesai. Namun sayang, rencana tersebut diketahui oleh tim CIA dan langsung memburu Shuri dan juga Okoye agar tidak membawa Riri ke Wakanda. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Disaat ketiganya hampir berhasil, pasukan Namor tiba-tiba muncul dan menculik Shuri dan juga Riri. Sementara itu, Okoye yang gagal menghentikan pasukan Namor langsung pulang ke Wakanda.
Aksi penculikan yang dilakukan Namor dan pasukannya itu membuat Queen Ramonda sangat khawatir terhadap Shuri. Ia tidak ingin lagi kehilangan anggota keluarganya. Ia juga sangat marah besar kepada Okoye karena tidak bisa menjaga Shuri. Okoye pun dipecat sebagai pimpinan Dora Milaje dan tak lagi ditugaskan sebagai prajurit di lingkungan keluarga Queen Ramonda.


Sementara itu, pasukan Namor membawa Shuri dan Riri ke tempat tinggal mereka di dasar laut Atlantik bernama Talokan. Disana, Shuri melihat kehidupan warga Talokan sangat tentram dan damai tanpa gangguan manusia. Tak hanya itu saja, sebagai pimpinan, Namor berhasil menciptakan sumber energi cahaya yang berasal dari Vibranium untuk warganya. Namor pun sekali lagi meminta Shuri untuk membantunya melindungi sumber daya Vibranium yang ada disana dan juga Wakanda agar tidak direbut oleh manusia. Namor berjanji akan membantu Wakanda jika berhasil menggagalkan Amerika menambang Vibranium dari dasar laut Atlantik.


Keadaan jadi kacau disaat Queen Ramonda meminta mantan kekasih T'Challa yaitu Nakia (Lupita Nyong'o) untuk melacak keberadaan Shuri dan Riri. Aksi Nakia yang menyelamatkan mereka berdua membuat Namor murka. Ia dan pasukan dari Talokan terpaksa mengambil langkah untuk menyerang Wakanda karena dianggap tidak bisa diajak bekerja sama untuk menghentikan manusia yang ingin menguasai Vibranium. Dengan kondisi Wakanda yang masih belum stabil, ditambah lagi mereka belum mempunyai Black Panther baru, akankah mereka berhasil mengalahkan Namor dan pasukannya yang jauh lebih banyak?



#Review:
Marvel Studios akhirnya resmi merilis film ketujuh sekaligus film penutup Phase 4 Marvel Cinematic Universe yang berjudul BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022). Film ini merupakan sekuel dari film BLACK PANTHER (2018) yang masih disutradarai oleh Ryan Coogler. Kematian aktor Chadwick Boseman pada Agustus 2020 lalu berdampak sangat besar terhadap sekuelnya ini. Ryan Coogler dan Joe Robert Cole selaku penulis naskah film, mau tak mau harus mengubah skenario yang konon kabarnya sudah rampung sebelum kepergian mendiang Boseman. Perubahan skenario tersebut juga atas dasar permintaan Marvel Studios yang sudah sepakat untuk tidak mengganti aktor mendiang Chadwick Boseman pemeran King T'Challa. Coogler juga menyetujui keputusan tersebut karena bagi dirinya, sosok King T'Challa sudah sangat melekat pada Boseman.


Untuk segi cerita, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) sendiri mengikuti cerita di kehidupan nyata yang dimana Chadwick Boseman wafat. Sosok King T'Challa tanpa basa-basi langsung diceritakan wafat disaat film baru saja dimulai. Ketimbang mengarang bebas menceritakan kematian T'Challa, Ryan Coogler langsung menutup buku kisah T'Challa dengan alasan yang dirahasiakan. Keputusan tersebut menurutku agak mengecewakan sih. Ditambah lagi, eksekusi penghormatan terakhir T'Challa itu dibuat terlalu singkat sehingga tak membuatku menangis seperti saat kehilangan Aunt May di SPIDER-MAN: NO WAY HOME (2021) ataupun Tony Stark di AVENGERS: ENDGAME (2019). Alur cerita kemudian berpindah fokus pada empat perempuan yang kini memegang Wakanda yaitu Ramonda, Shuri, Okoye dan Nakia. Mereka harus membuktikan meskipun telah kehilangan King T'Challa, Wakanda masih bisa powerful untuk melawan musuh-musuh yang ingin menguasai Vibranium.


Development story dan character dari Shuri menjadi sajian selanjutnya. Harus diakui, beban sangat besar kini dipikul oleh Shuri yang harus melindungi Wakanda. Mau tak mau Shuri dituntut sebagai main character disini. Yang cukup disayangkan bagiku mungkin development dari Shuri terasa slow pace dan effortnya minim banget terutama di bagian awal film. Namun untungnya setelah melewati banyak cobaan, terasa progress yang signifikan tentang motivasi Shuri yang berusaha menjadi The New Black Panther tanpa harus seperti yang sebelum-sebelumnya. Porsi Queen Ramonda dan Okoye juga kali ini mendapat kesempatan untuk dieksplorasi lebih mendalam. Sebagai seorang ibu sekaligus ratu dari Wakanda yang harus kehilangan suami dan anaknya, Ramonda tampil sangat tegas dan tak pantang menyerah. Sisi keibuannya juga begitu powerful saat Shuri dan Riri "diculik" oleh pasukan Namor.
Permasalahan yang terjadi diantara Wakanda dan Talocan di film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) juga menurutku terlalu sepele sih, perkara misskom doang. Ditambah lagi kedua belah pihak sudah terlanjur murka sekaligus punya hasrat ingin balas dendam jadinya makin kacau dan agak sulit untuk tidak menimbulkan peperangan. Eksekusi final battle nya juga tidak sebanding dengan visualnya yang sudah megah diatas kapal raksasa ditengah lautan.


Meskipun memiliki sedikit kekurangan, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) berhasil memperkenalkan mutant pertama mereka di MCU yaitu Namor. Development story dan motivasi yang dimiliki Namor juga bagus tidak sekedar jahat saja. Tenoch Huerta sukses menghidupkan Namor dengan kekuatannya yang luar biasa. Auto masuk jajaran villain terbaik di MCU. Sangat berharap di masa depan, Namor bisa kembali muncul di MCU. Mungkin yang HARUS banget diperbaiki dari Talokan yaitu build-up story para rakyatnya yang terlalu minor di film ini. Mereka hanya diperintah untuk berperang saja tanpa eksplorasi seperti Okoye dengan Dora Milaje nya, Nakia atau M'Baku.
Kemunculan karakter Riri Williams yang menjadi sumber masalah dari film ini sedikit mengingatkanku akan karakter Chavez di film MULTIVERSE OF MADNESS (2022) hahaha. Pengenalannya pun dibuat sesingkat mungkin. Keputusan tersebut menurutku cukup tepat karena karakter Riri Williams nantinya punya serialnya sendiri yang akan tayang di tahun depan. Penonton jadi kepo tentang siapa sih Riri Williams yang bisaan banget bikin detektor Vibranium dan dipercaya oleh tim CIA.
Untuk segi visual, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) memberikan warna baru dan segar di MCU. Eksplorasi laut dalam Atlantik dan kerajaan Tolocan dengan format fullest IMAX menjadi pengalaman yang breathtaking! Menurutku, scene underwater dalam film ini berasa lebih realistis ketimbang film AQUAMAN (2018). Selain itu, sang sutradara berhasil menyajikan visual tersebut dengan menambahkan sedikit sensasi ketegangan didalamnya. Adegan underwater di babak awal film, berasa horror banget sih! Scoring musik yang muncul juga cakep banget! Meskipun tidak se-otentik film pertamanya, tapi masih bagus dan masuk ke dalam setiap adegannya.


Overall, film BLACK PANTHER: WAKANDA FOREVER (2022) boleh banget dibilang sebagai penutup yang bagus bagi Phase 4 MCU, setelah sebelumnya banyak film dan series di Phase 4 banyak yang tidak sesuai dengan ekspektasi.



[8/10Bintang]

Selasa, 08 November 2022

[Review] My Policeman: Drama Cinta Segitiga Yang Tak Biasa Dan Mengejutkan!



#Description:
Title: My Policeman (2022)
Casts: Harry Styles, Emma Corrin, David Dawson, Freya Mavor, Linus Roache, Rupert Everett, Gina McKee, Kadiff Kirwan
Director: Michael Grandage
Studio: Berlanti-Schechter Films, Independent Film Company, MGC, Amazon Prime Video


#Synopsis:
Melihat sahabatnya, Patrick (Rupert Everett) yang menderita Stroke dan dirawat di panti jompo membuat Marion (Gina McKee) memutuskan untuk merawat Patrick di rumahnya. Keputusan yang diambil oleh Marion itu membuat sang suami, Tom (Linus Roache) kesal karena impiannya untuk menghabiskan masa tua bersama dengan Marion jadi berantakan. Selain itu, Tom juga sudah bertekad untuk tidak lagi menemui Patrick setelah apa yang selama ini dilalui oleh mereka bertiga.
Suatu ketika, Marion mendapat kiriman dari panti jompo yang isinya barang-barang milik Patrick. Ia pun menyembunyikan kiriman tersebut dari Patrick dan juga suaminya. Dalam paket tersebut berisikan beberapa buku dan lukisan yang dibuat oleh Patrick. Setiap malam, Marion membaca lembar demi lembar buku yang ternyata buku diary Patrick. Ia terkejut karena isi buku diary tersebut mengungkap jati diri sang suami dan juga Patrick.


Sebelum menikah, Tom (Harry Styles) berprofesi sebagai seorang polisi. Pertemuannya dengan Marion (Emma Corrin) berawal saat Tom berliburan bersama dengan kedua sahabatnya di pantai. Sejak berkenalan, keduanya jadi sering bertemu. Tom tak segan untuk membantu Marion belajar berenang. Sebagai ucapan terima kasih, Marion yang berprofesi sebagai guru mengajak Tom untuk jalan-jalan ke museum dan melihat pameran lukisan. Disana mereka bertemu dengan kurator museum sekaligus teman dari Marion yaitu Patrick (David Dawson).



Seiring berjalannya waktu, Tom, Marion dan Patrick makin sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Mereka bertiga saling melengkapi satu sama lain. Tak sedikit teman-teman dari Marion mengatakan jika ia lebih cocok dengan Patrick karena memiliki ketertarikan pada seni yang sama. Namun Marion lebih senang dan bahagia saat bersama Tom karena membuatnya bisa lebih bebas dalam berbagai hal. Setelah berpacaran cukup lama, Tom pun memutuskan untuk mengajak Marion ke pelaminan.


Hal tersebut membuat Marion terharu bahagia, karena akhirnya ia bisa menikah dengan pria yang dicintainya. Sebagai sahabat yang baik, Patrick pun ikut senang dengan pernikahan Tom dan Marion. Ia juga memberikan satu set pakaian lengkap untuk Tom agar bisa tampil maksimal di acara pernikahannya.




Namun sayang, kebahagiaan rumah tangga Tom dan Marion diguncang kabar kurang sedap. Sahabat dari Marion yaitu Julia (Freya Mavor) merasa ada yang aneh dari Tom dan juga Patrick. Sikap keduanya sebagai teman dekat terasa tidak wajar. Rasa khawatir Marion pun semakin meningkat disaat sang suami menerima tawaran sebagai asisten Patrick selama perjalanan bisnis ke Venesia.
Sejak kepulangan dari Venesia, Tom pun memutuskan untuk menjauhi Patrick demi sang istri. Apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka bertiga?



#Review:
Karier mantan personel One Direction, Harry Styles di industri perfilman Hollywood nampaknya semakin gemilang. Setelah membintangi film DON'T WORRY DARLING (2022), Harry Styles kini menjadi pemeran utama dalam film MY POLICEMAN (2022) garapan sutradara Michael Grandage yang filmnya baru saja dirilis awal November ini di Amazon Prime Video.


Untuk segi cerita, film MY POLICEMAN (2022) menghadirkan kisah cinta segitiga yang dikemas dengan alur maju mundur. Grandage dan Ron Nyswaner selaku penulis naskah film ini menyajikan drama antara Tom, Marion, Patrick lain daripada yang lain. Keduanya memberikan kejutan tak terduga lewat hubungan asmara Tom dan Patrick yang ternyata sudah terjadi sebelum Tom bertemu dengan Marion. Rasa dilematis akan orientasi seksual yang dialami Tom dibuat cukup kompleks karena didasari oleh alasan yang cukup kuat. Karena pada era tahun 1950-an yang diceritakan dalam film ini perilaku Gay dianggap kriminal. Ditambah lagi profesi Tom adalah seorang polisi, sehingga image serta pekerjaannya itu menjadi taruhannya. Kebohongan demi kebohongan terpaksa dilakukan oleh Tom dan juga Patrick pada Marion. Bagian ini menurutku terasa over dramatic. Teman yang curiga, gesture Tom dan Patrick yang terlalu obvious, Patrick yang masih 50:50 mengikhlaskan Tom untuk menikah, lalu kemesraan Tom dan Patrick yang kepergok Marion, ditangkap polisi lalu mereka berusaha melindungi satu sama lain hingga salah satu dari mereka akhirnya mengalah menjadi sajian paling 'Hati Yang Kau Sakiti' banget pokoknya. Sungguh kisah cinta segitiga yang complicated!


Untuk jajaran pemain, ensemble cast versi muda dan tua tampil gemilang dalam menampilkan emosi mereka masing-masing. Kualitas akting Harry Styles harus diakui mengalami peningkatan dalam film MY POLICEMAN (2022) ini. Chemistry yang ia bangun dengan kedua pasangannya tampil begitu intimate dan nyata. Applause berikutnya aku berikan pada Emma Corrin dan Gina McKee yang sukses menampilkan karakter Marion dengan range emosi apik. Performance tak kalah meyakinkan juga datang dari David Dawson yang jadi 'pelakor'. Gesture serta pembawaan karakter dari Patrick Hazlewood nya begitu meyakinkan. Selain itu, adegan sensual yang dilakukan mereka bertiga terasa on fire namun tetap memiliki rasa sehingga tidak hanya sekedar berakting saja. Untuk segi visual, film ini harus diakui sangatlah memanjakan mata. Tone warna yang digunakan saat tahun 1950 begitu hangat dan indah dipandang. Set lokasi juga sangat mendukung suasana film ini yang begitu gloomy dan complicated.
Overall, film MY POLICEMAN (2022) sukses menyajikan kisah cinta segitiga tak biasa dengan segala perasaan para karakternya yang dilematis dan complicated!



[8/10Bintang]

Minggu, 06 November 2022

[Spoiler Alert] Penjelasan Film Perempuan Bergaun Merah (2022)


Film 'Perempuan Bergaun Merah' tayang di bioskop mulai 3 November 2022. Bagi yang belum nonton film ini, disarankan untuk skip postingan ini karena mengandung full Spoiler alur cerita film 'Perempuan Bergaun Merah'.
Pertama kali aku nonton film 'Perempuan Bergaun Merah' pada saat Gala Premiere-nya yang diselenggarakan pada 26 Oktober lalu. Usai menonton, aku merasa jika ada beberapa hal yang mengganjal berupa plot hole. Kemudian aku menonton lagi untuk yang kedua kalinya saat hari pertama tayang di bioskop, 3 November lalu.



Sinopsis lengkap:
Dinda dan Kara berencana untuk pergi ke club. Sambil menunggu jemputan dari Gerry dan Rossa, mereka mempercantik diri. Dinda mengenakan pakaian casual yaitu jaket denim dan kaos. Sementara itu Kara begitu cantik dengan mengenakan gaun pendek berwarna merah. Disela-sela mereka make-up, Kara terus menghubungi kekasihnya, Putra namun tidak ada jawaban.
Besar kemungkinan Kara ingin mengajak Putra untuk ikut ke club namun Putra malah tidak merespon sehingga Kara kesal dan memilih untuk bersenang-senang dengan teman-temannya. 
"PLOT HOLE ini membuatku bertanya-tanya karena tidak ada adegan yang menjelaskan alasan Putra tidak merespon dan menemui Kara. Selain itu, hubungan asmara antara Kara dengan Putra pun tidak diperlihatkan sama sekali, sehingga bikin penonton jadi tidak care terhadap Kara maupun Putra."


Tak lama kemudian, Gerry dan Rossa tiba di Apartment Kara dengan keadaan sudah mabuk. Mereka turut mengajak kedua teman laki-lakinya yaitu Marko dan Wisnu. Gerry dan Rossa sepakat untuk berpesta saja di rumah Kara dengan alasan pergi ke club mahal dan kebetulan juga Ibunya Kara sedang tidak ada dirumah. Malam semakin larut, Dinda, Kara dan yang lainnya berpesta sambil bersenang-senang hingga mabuk berat. Dinda yang tidak terbiasa minum alkohol hampir tak sadarkan diri dan langsung pergi ke toilet karena mual ingin muntah. Disaat Dinda sedang berada di toilet, tiba-tiba Wisnu masuk dan berusaha untuk memperkosa Dinda. Untungnya Dinda masih mempunyai tenaga untuk melawan dan mendorong tubuh Wisnu ke kaca pembatas di toilet. Dinda langsung kabur dari Apartment Kara.
Keesokan harinya, Ibunya Kara pulang ke Apartment dan menemukan ruang tamunya berantakan. Ia langsung berteriak mencari Kara ke kamarnya namun sang ibu tak menemukan anaknya. Yang ia temukan kamar Kara berantakan, ada noda darah di toilet dan cermin meja rias Kara retak. Ibunya Kara kemudian menelepon Dinda untuk menanyakan keberadaan Kara. Namun sayang, Dinda yang baru tersadar dari pengarnya itu tak tahu menahu mengenai sahabatnya itu.


Hari demi hari terus berlalu, Kara tak kunjung ditemukan. Sang ibu sudah melapor ke pihak kepolisian namun hasilnya sia-sia. Ia pun langsung meminta bantuan pada seorang cenayang tuna netra bernama Nenek Wong yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Nenek Wong pun bersedia untuk membantunya. Setelah melakukan ritual, Nenek Wong memastikan jika Kara sudah meninggal. Mendengar hal tersebut membuat Ibunya Kara sangat sedih dan shock. Setelah itu, Ibunya Kara pulang ke Apartment dan melakukan ritual sembahyang pada anaknya itu dengan menggunakan Dupa dan beberapa pernak-pernik lainnya.
Sementara itu, Dinda terus berusaha mencari keberadaan Kara dengan memasang selebaran info orang hilang. Dinda juga merasa kecewa terhadap Putra yang terkesan tidak peduli dengan hilangnya Kara. Putra beralasan ia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan dan juga sudah pasrah jika Kara memilih pergi dan meninggalkannya.
Suatu ketika, Dinda mendapat telepon dari Ibunya Kara untuk datang ke Apartment. Saat Dinda menunggu lift, tak sengaja ia mendengar keluhan penghuni Apartment tentang kondisi air yang bau.
"Menurutku part ini PLOT HOLE banget karena penonton bisa menebak dengan mudah jika mayat Kara disembunyikan di tempat penampungan air Apartment tersebut."
Setibanya di Apartment Kara, Dinda terkejut melihat kondisi Ibunya Kara dan Apartment yang tidak terurus. Dinda juga terkejut melihat Ibunya Kara melakukan ritual sembahyang seolah-olah Kara sudah meninggal. Ibunya Kara memaksa Dinda untuk berkata jujur tentang keberadaan Kara agar Kara bisa pergi dengan tenang. Dinda ketakutan sekaligus memang ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya itu. Ibunya Kara kemudian menangis histeris dan pergi ke kamar Kara. Saat Dinda membuka kamar, ia terkejut melihat Ibunya Kara mengganti bajunya sambil membawa pisau dan menyebut jika Dinda, Gerry, Rossa, Marko dan Wisnu harus bertanggung jawab atas kematian Kara. Mendengar hal tersebut membuat Dinda ketakutan dan langsung pergi meninggalkan Apartment Kara.
"Menurutku part ini mengisyaratkan jika Ibunya Kara memutuskan untuk bunuh diri dan melakukan balas dendam kepada Dinda, Gerry, Rossa, Marko dan Wisnu."
Waktu terus bergulir, satu persatu temannya Kara mulai diterror sosok misterius yang mengenakan gaun berwarna merah.
1. Dinda paling sering diganggu oleh hantu bergaun merah alias Ibunya Kara itu karena dianggap sebagai orang terdekat dari Kara. Dinda dan adiknya sering melihat hantu tersebut di lorong rusun mereka. Suatu ketika saat menjelang pagi hari, Dinda terbangun dari tidurnya untuk ke toilet. Ia merasa aneh melihat adiknya sudah mandi sepagi itu. Tapi ternyata sosok yang ada dibalik tirai itu bukanlah adiknya melainkan sesosok hantu yang memanggil nama Dinda.
"Besar kemungkinan hantu tersebut adalah hantu Kara yang meminta pertolongan. Hal tersebut terlihat saat ada adegan Dinda mengalami mimpi buruk yang memperlihatkan ia diganggu dan dicekik di toilet".
2. Wisnu tewas secara mengenaskan di lift Apartment nya setelah diganggu oleh hantu bergaun merah.
Kematian Wisnu membuat Dinda dan yang lainnya panik. Dinda sangat yakin jika hantu dari Kara lah yang melakukan hal tersebut. Apa yang diucapkan Dinda sangat tidak masuk akal bagi Gerry dan Rossa. Mereka berdua berusaha untuk melupakan kejadian mengenaskan tersebut dan pergi dari acara kremasi Wisnu.
"Gerry, Rossa dan Marko merasa yakin jika mereka tidak terlibat dengan hilangnya Dinda dan kematian Wisnu karena mereka sudah memberikan laporan yang sejujur-jujurnya saat diperiksa oleh pihak kepolisian."


3. Dalam perjalanan pulang mengendarai mobil, Gerry dan Rossa tak sengaja menabrak sesuatu dan membuat mereka berhenti. Disaat keduanya mengecek ke jalan, Gerry melihat hantu bergaun merah berdiri dan langsung menghampirinya. Gerry ketakutan setengah mati dan langsung masuk ke mobil lalu pergi. Dengan kecepatan tinggi, Gerry terkejut melihat orang disampingnya itu bukanlah Rossa. Gerry langsung berhenti dan keluar dari mobil lalu tertabrak mobil hingga langsung tewas seketika.
4. Pada malam yang bersamaan, adiknya Dinda kembali dihantui oleh hantu bergaun merah itu. Setelah berhasil menenangkan adiknya, Dinda kedatangan Rossa yang menangis histeris karena kematian Gerry. Keesokan harinya Dinda, Rossa dan Putra memutuskan untuk menemui Nenek Wong yang selama ini selalu memperhatikan Dinda karena Nenek Wong selalu melihat sesosok perempuan pucat yang mengenakan pakaian putih. Dinda meminta bantuan pada Nenek Wong untuk mengungkap sosok hantu bergaun merah itu. Nenek Wong kemudian melakukan ritual pemanggilan arwah untuk berkomunikasi dengan sosok hantu yang menganggu Dinda. Setelah ditelusuri, ternyata hantu tersebut adalah hantu bergaun merah bernama Nu Gui yang berasal dari seseorang yang bunuh diri dengan tujuan untuk melakukan balas dendam sampai dendamnya terbayarkan.


5. Ternyata ritual pemanggilan arwah itu bukan mengundang arwah Kara, melainkan arwah Ibunya Kara berwujud Nu Gui dan langsung merasuki tubuh Nenek Wong. Keadaan pun menjadi kacau. Rossa diserang oleh Nenek Wong yang mengalami kerasukan. Dalam situasi yang tak terkendali itu, Dinda mendapat pengelihatan tentang misteri hilangnya Kara. Ia melihat Kara berteriak histeris dan tercebur ke dalam air. Setelah itu, Putra dan Dinda berusaha menyelamatkan Rossa. Arwah Nenek Wong berusaha mengendalikan kembali tubuhnya dan mengatakan jika apa yang dicari oleh Dinda ada di tempat awal semuanya terjadi.
"Menurutku saat ritual pemanggilan arwah yang dilakukan Nenek Wong dan Dinda itu arwah asli Kara dan Nu Gui dua-duanya datang. Nu Gui merasuki tubuh Nenek Wong dan Kara merasuki tubuh Dinda untuk memberikan sedikit petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Kara."


6. Rossa yang mengalami luka-luka, kemudian dibawa ke rumah sakit. Keesokan harinya, Dinda dan Putra datang ke Apartment Kara. Keduanya terkejut melihat kondisi Apartment yang gelap dan pengap. Saat membuka kamarnya Kara, Dinda berteriak histeris melihat Ibunya Kara mengenakan gaun berwarna merah dengan rambut tergerai panjang telah meninggal dunia dengan cara gantung diri. Dinda, Putra dan Marko kemudian melakukan kremasi jenazah Ibunya Kara.
7. Sementara itu, Rossa yang sedang dirawat di rumah sakit tiba-tiba diganggu oleh Nu Gui dengan cara merusak kasur elektrik lalu melipat tubuh Rossa hingga tewas secara mengenaskan.


8. Setelah kematian Rossa, Nu Gui kembali mengganggu Dinda dirumahnya disaat sang adik baru saja pulang sekolah. Nu Gui langsung merasuki tubuh adiknya Dinda dan berusaha menyerang Dinda dengan cara menenggelamkannya ke bath tub. Kejadian itu membuat Dinda kembali bisa melihat kejadian yang terjadi pada Kara, yang ternyata diperkosa oleh Marko disaat mereka sedang pesta dan mabuk berat. Dinda kemudian memanggil Putra untuk kembali ke Apartment karena masih terngiang dengan ucapan Nenek Wong tentang jawaban yang selama ini mereka cari ada di tempat awal semuanya terjadi.
"Menurutku ada PLOT HOLE lagi disini. Arwah Kara dan Nu Gui yang mengganggu Dinda terasa membingungkan karena disatu sisi Nu Gui berusaha menghabisi Dinda dan adiknya, namun disatu sisi lainnya Arwah Kara berusaha memberikan petunjuk pada Dinda. Aku yakin gangguan-gangguan yang dialami Dinda saat di toilet lalu ditenggelamkan ke air itu berasal dari arwah Kara. Selain gangguan itu baru dilakukan oleh Nu Gui."
9. Dinda terlebih dahulu tiba di Apartment Kara. Ia kemudian masuk lagi ke dapur dan curiga tentang kondisi kran air yang bau serta mengeluarkan gumpalan rambut. Dinda langsung berlari ke tempat penampungan air di Apartment tersebut. Setelah dibuka, ternyata benar jasad Kara ditemukan tenggelam dalam tempat penampungan air. Disaat yang bersamaan, Putra tiba disana dan menghantam kepala Dinda hingga ia masuk ke dalam penampungan air tersebut. Putra terpaksa melakukan itu karena apa yang dilakukan Dinda sudah terlalu jauh. Di dalam air itu, Dinda akhirnya mendapatkan pengelihatan tentang kejadian sebenarnya yang terjadi pada Kara.


10. Saat pesta dan mabuk berat, Kara hampir pingsan dan jatuh ke pelukan Marko. Disaat Dinda, Gerry, Rossa dan Wisnu tengah teler, Marko membawa Kara ke kamar dan memperkosanya. Keesokan harinya, sebelum sang Ibunya Kara pulang, ternyata Putra sudah datang terlebih dahulu ke Apartment. Ia terkejut melihat Marko tidur tanpa pakaian di kamar Kara. Sementara itu, Kara tengah menangis di toilet dan langsung menghampiri Putra. Putra yang marah lalu mendorong Kara hingga kepalanya terbentur ke pinggiran Bath Tub dan seketika tewas.
11. Karena panik dan tidak ingin menjadi tersangka pembunuhan, Putra melakukan rencana untuk menjebak Marko. Jasad Kara ia pindahkan ke kasur dan bersebelahan dengan Marko yang masih tertidur. Putra kemudian keluar Apartment dan selang beberapa saat, ia kembali masuk sambil pura-pura terkejut melihat Marko dan Kara satu ranjang. Marko berjanji akan bertanggung jawab, namun Putra malah memaksa Marko untuk ikut membantunya untuk menghilangkan Kara dengan cara memasukan jasad Kara ke tempat penampungan air.
12. Disaat yang bersamaan Marko datang ke Apartment karena dipanggil oleh Putra. Dinda berteriak meminta tolong pada Marko untuk mengeluarkannya dari tempat penampungan air. Dinda juga menjelaskan tentang jebakan yang dilakukan oleh Putra terhadap dirinya. Marko sangat terkejut dengan fakta yang diungkap oleh Dinda. Marko dan Putra pun berkelahi saat Marko berusaha menolong Dinda. Namun sayang, apa yang dilakukan oleh Marko gagal. Ia didorong oleh Putra dari ketinggian dan langsung tewas seketika.


13. Disaat Putra menyeret jasad Marko untuk disembunyikan, tiba-tiba saja tempat penampungan air bergetar lalu terjatuh dan mengeluarkan semua air yang ada didalamnya. Setelah itu, Dinda muncul dari dalam penampungan air yang sudah kerasukan arwah Kara. Ia mengejar Putra dan berusaha membunuhnya. Tapi ternyata Putra masih bisa melindungi dirinya dan menusuk tubuh Kara. Seketika arwah Kara keluar dari tubuh Dinda. Kini, jasad Kara yang masih dalam penampungan air itu bangkit dan menyeret Putra hingga keduanya terjatuh dari Apartment dan Putra pun akhirnya tewas. Jasad Kara yang sudah ditemukan kini dikremasi dan abunya disimpan bersebelahan dengan abu jasad ibunya di rumah abu. Kini, Dinda beserta adiknya dan juga Nenek Wong bisa melanjutkan hidup dengan tenang.


Saat sesi Interview dengan Sutradara, Produser dan para pemain film PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022), ada hal menarik yang disampaikan oleh William Chandra. Film ini memang berada di universe yang sama dengan film SEBELUM IBLIS MENJEMPUT karya sutradara Timo Tjahjanto. Tidak menutup kemungkinan di masa depan kedua cerita film ini bisa disatukan karena Timo sendiri kabarnya sudah mempunyai planning yang cukup besar untuk universe SEBELUM IBLIS MENJEMPUT. Bahkan, beliau sudah mendapatkan lampu hijau untuk menggarap film ketiga SEBELUM IBLIS MENJEMPUT! Bisa dibayangin gak sih guys, Chelsea Islan dan Tatjana Saphira yang selama ini kita anggap seperti mirip ini akhirnya dipersatukan dalam film layar lebar dan filmnya bergenre horror! I can't imagine!!

Sabtu, 05 November 2022

[Review] Causeway: Kisah Seorang Tentara Perempuan Berjuang Sembuh Dari Trauma & Mentalnya!



#Description:
Title: Causeway (2022)
Casts: Jennifer Lawrence, Brian Tyree Henry, Linda Emond, Stephen McKinley Henderson, Jayne Houdyshell, Russell Harvard, Joshua Hull, Fred Weller, Sean Carvajal, Will Pullen, Neal Huff
Director: Lila Neugebauer
Studio: A24, Excellent Cadaver, IAC Films, Apple Studios


#Synopsis:
Setelah selamat dari peristiwa pengeboman di Afghanistan, Lynsey (Jennifer Lawrence) yang merupakan salah satu tentara perempuan Amerika Serikat dipulangkan ke negara asalnya. Meskipun luka-luka pada fisiknya sudah sembuh, namun Lynsey mengalami cedera otak yang cukup serius hingga menyebabkan dirinya harus terapi motorik dan juga mental. Setibanya di Amerika Serikat, Lynsey langsung dirawat oleh Sharon (Jayne Houdyshell) secara intensif sebelum diizinkan pulang ke rumahnya. Selama dirawat oleh Sharon, kondisi fisik dan mental Lynsey perlahan mulai membaik. Lynsey yang selama ini begitu tangguh dan tidak pernah sakit merasa depresi saat menghadapi kondisi fisiknya yang lemah dan harus mengkonsumsi obat-obatan agar bisa cepat sembuh.



Karena sudah tidak betah hanya diam saja di tempat perawatan, Lynsey pun memutuskan untuk pulang ke rumah lebih cepat. Sharon pun mengizinkan hal tersebut namun Lynsey asalkan harus tetap mengkonsumsi obat-obatan dan juga menemui dokter setiap dua minggu sekali. Saat Lynsey tiba di rumah, ia merasakan ketidaknyamanan pada perasaannya. Hubungan dengan sang ibu, Gloria (Linda Emond) terasa masih saja berjarak semenjak Lynsey memutuskan untuk mengabdi sebagai tentara dan pergi ke Afghanistan. Ia berusaha untuk bersikap setenang mungkin selama berada di rumah dan melupakan tentang kejadian-kejadian di masa lalu saat ia masih tinggal dengan sang ibu dan juga kakak laki-lakinya, Justin (Russell Harvard).




Suatu hari, Lynsey memutuskan untuk berkeliling kota dengan mengendarai mobil tua yang ada di garasi rumahnya. Dalam perjalanan, mobil tersebut tiba-tiba mengeluarkan asap. Lynsey pun langsung membawa mobilnya ke bengkel terdekat. Disana ia bertemu dan berkenalan dengan pemilik bengkel bernama James (Brian Tyree Henry). Pertemuan dengan James itu membuat Lynsey perlahan bangkit dari trauma mentalnya. Keduanya pun jadi sering bertemu dan saling curhat satu sama lain tentang kehidupan mereka masing-masing.



Seiring berjalannya waktu, kondisi kesehatan fisik dan mental Lynsey semakin membaik. Ia bahkan sudah bekerja sampingan sebagai Pool Service karena sudah mempunyai basic dan pengalaman saat masih menjadi tentara di Afghanistan. Namun sayang, keyakinan Lynsey jika sudah sepenuhnya sehat diragukan oleh Dr. Lucas (Stephen McKinley Henderson). Selain itu, sang ibu juga merasa keberatan saat mendengar Lynsey berencana untuk kembali bertugas sebagai tentara. Akankah Lynsey menetap di Amerika atau tetap kembali menjadi tentara?



#Review:
Sejak tahun 2018 lalu, aktris cantik Jennifer Lawrence sempat memutuskan rehat sejenak dari panggung Hollywood. Sebelumnya, J-Law dikenal sebagai salah satu aktris Hollywood paling produktif karena sering membintangi banyak judul film layar lebar. Namun pada akhir tahun 2018, J-Law membagikan kabar bahagianya jika ia akan segera menikah dengan sang kekasih, Cooke Maroney. Setelah menikah, keluarga kecil J-Law dan Maroney ini langsung dikaruniai seorang anak, sehingga J-Law semakin mantap untuk lebih fokus menjadi ibu rumah tangga yang baik bagi anak dan suaminya. Tercatat dari kurun waktu 2019-2022, film yang dibintangi J-Law hanya X-MEN DARK PHOENIX (2019), DON'T LOOK UP (2021) dan yang terbaru CAUSEWAY (2022) saja.


Film terbaru J-Law yang berjudul CAUSEWAY (2022) akhirnya tayang secara terbatas di bioskop Amerika Serikat pada awal Oktober lalu dan kini tayang secara global melalui platform streaming Apple TV mulai 4 November kemarin. Film bergenre drama psikologis ini menceritakan tentang kesehatan mental dan trauma seorang tentara perempuan yang baru saja dipulangkan dari Afghanistan. Ditangan sutradara Lila Neugebauer, potret karakter Lynsey yang diperankan Jennifer Lawrence terasa begitu nyata sekaligus kompleks. Perjuangan untuk bisa bangkit dari trauma dan menyembuhkan kesehatan mental ternyata tak semudah yang kita bayangkan. Meskipun fisik nampak baik-baik saja, tapi mental yang masih belum sepenuhnya sembuh tidak bisa dibohongi dengan cara apapun. Alur cerita semakin menarik disaat karakter Lynsey bertemu dengan James yang sama-sama memiliki permasalahan hidup serta trauma yang selalu menghantuinya setiap saat. Perbincangan keduanya terasa begitu personal dan memberikan kenyamanan satu sama lain. Hal tersebut bisa kita rasakan disaat James selalu menyempatkan waktu untuk menemani Lynsey kemanapun.


Untuk urusan kualitas akting, Jennifer Lawrence memang tidak perlu diragukan lagi. Sudah meraih satu Piala Oscar dan tiga Piala Golden Globes menjadi jaminan jika performance J-Law selalu memuaskan. Karakter Lynsey yang begitu kompleks di film ini berhasil ditaklukannya dengan gemilang. Ekspresi dan gesturenya sangatlah powerful sebagai seorang yang mengalami trauma dan mentalnya terganggu. Chemistry yang ia bangun dengan si 'Phastos' Brian Tyree Henry juga ngeblend banget, meskipun menurutku masih bisa ditingkatkan lebih deep lagi.
Overall, film CAUSEWAY (2022) berhasil menyajikan drama tentang sulitnya proses dalam pemulihan trauma dan kesehatan mental meskipun kondisi secara fisik terlihat seperti baik-baik saja. Keren!



[8/10Bintang]

Selasa, 01 November 2022

[Review] The Good Nurse: Mengungkap Perawat Jahat Yang Membunuh Ratusan Pasien!



#Description:
Title: The Good Nurse (2022)
Casts: Jessica Chastain, Eddie Redmayne, Nnamdi Asomugha, Noah Emmerich, Kim Dickens, Malik Yoba
Director: Tobias Lindholm
Studio: FilmNation Entertainment, Protozoa Pictures, Netflix


#Synopsis:
Amy Loughren (Jessica Chastain) adalah seorang perawat sekaligus single parent dari dua orang putri kesayangannya yaitu Maya dan Alex. Amy sendiri bekerja di rumah sakit Parkfield yang sering bekerja lembur demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya. Suatu ketika, Amy dipindahtugaskan ke jam kerja malam karena pasien terus bertambah banyak. Pihak rumah sakit kemudian merekrut perawat tambahan yaitu Charlie Cullen (Eddie Redmayne) untuk menemani Amy selama bekerja di jam malam.


Di minggu pertama, Amy mengajarkan banyak hal pada Charlie termasuk mengenai alur pemberian dosis obat, prosedur pengambilan obat dan hal-hal basic lainnya yang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai seorang perawat. Selama menjalani pekerjaan di jam malam, keduanya berbagi cerita tentang keluarga dan kehidupan mereka masing-masing. Sebelum bekerja di rumah sakit Parkfield, Charlie sudah mempunyai banyak pengalaman kerja di berbagai rumah sakit di Amerika Serikat. Charlie pun sering memberikan perhatian lebih pada Amy yang diketahui mengidap penyakit kelainan jantung.


Suatu ketika, salah satu pasien kesayangan Amy yaitu Ana Martinez tiba-tiba meninggal. Ia terkejut karena dalam beberapa hari terakhir kondisi Ana terus membaik. Kematian Ana itu memancing rasa curiga pihak rumah sakit. Mereka kemudian bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi secara internal tentang kematian pasien mereka. Hasil investigasi menemukan hal yang mencurigakan, dimana terdapat perbedaan laporan secara fisik dengan database rumah sakit. Namun sayang, investigasi tersebut tidak bisa dilakukan lebih jauh karena pihak keluarga sudah melakukan kremasi terhadap jenazah Ana.



Pihak kepolisian dan tim internal rumah sakit kemudian meminta Amy dan juga Charlie sebagai perawat Ana untuk memberikan keterangan dan hasilnya nihil. Keduanya tidak sepenuhnya terbukti melakukan kesalahan fatal itu. Detektif Danny Baldwin (Nnamdi Asomugha) kemudian meminta pihak kepolisian untuk menelusuri rekam jejak karier Charlie Cullen sebelum bekerja di rumah sakit Parkfield.
Seiring berjalannya waktu, kematian pasien secara mendadak kembali terjadi. Hal tersebut membuat pihak rumah sakit dan kepolisian semakin curiga terhadap Charlie dan juga Amy. Lagi dan lagi, keduanya tidak sepenuhnya terbukti melakukan kesalahan karena jam kematian pasien tersebut terjadi saat jam malam, sedangkan Charlie dan Amy bekerja di jam pagi hari. Karena keadaan semakin mengkhawatirkan, Amy pun diam-diam menemui teman lamanya yang saat ini bekerja di rumah sakit tempat dahulu Charlie bekerja disana. Saat bertemu dengan temannya itu, Amy mendapatkan informasi yang sangat mengejutkan tentang sepak terjang Charlie sebagai perawat di rumah sakit. Apa yang sebenarnya terjadi? Benarkah Charlie yang menyebabkan kematian dari pasien-pasien yang ada di rumah sakit?



#Review:
Menjelang akhir tahun, industri perfilman Hollywood seperti biasanya menghadirkan film-film yang 'Festival Worthy'. Yang terbaru, Netflix merilis film based on true story tentang seorang perawat bernama Charles Cullen. Perawat tersebut sempat menghebohkan dunia medis di Amerika Serikat karena melakukan pembunuhan terhadap ratusan pasien dengan menggunakan Insulin dan Digoxin yang dimasukkan melalui cairan infus. 


Untuk segi cerita, film THE GOOD NURSE (2022) sendiri memiliki tempo cerita yang cukup lambat. Namun untungnya, build-up character dari Amy dan Charlie dibuat sekuat dan semenarik perhatian mungkin. Amy yang merupakan single parent dan lelah dengan pekerjaan shift malamnya itu perlahan mulai merasakan sedikit kebahagiaan saat hadirnya orang lain disisinya. Kehadiran Charlie untungnya tidak dibuat lebih jauh, cukup sebagai sahabat saja sehingga penonton juga dengan mudah merasakan apa yang dirasakan oleh Amy saat bersama Charlie. Alur cerita semakin menarik disaat satu persatu petunjuk untuk membongkar misteri kelakuan jahat Charlie Cullen mulai terlihat. Rekam jejak serta bukti-bukti yang disajikan begitu meyakinkan. Kepintaran Charlie saat mengetahui ada celah untuk melakukan aksinya juga bisa banget menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan manapun tentang manipulasi data. Eksekusi akhir cerita pun dilakukan dengan sangat baik dan tetap melibatkan karakter Amy. Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang motif yang dilakukan oleh Charlie, namun penonton bisa menebak hal tersebut berkaitan dengan permasalahan rumah tangganya dengan sang istri serta perlakuan ibunya di masa lalu.


Untuk jajaran pemain, performance dua peraih Academy Awards yaitu Eddie Redmayne dan Jessica Chastain menjadi nyawa terkuat untuk film THE GOOD NURSE (2022) ini. Kualitas akting dari keduanya sungguh luar biasa. Moment dialog mereka berdua saat di babak akhir cerita begitu kompleks dan menguras emosi satu sama lain. Keren sih! Overall, film THE GOOD NURSE (2022) berhasil rekonstruksi cerita menggemparkan tentang perawat yang tega membunuh pasiennya tanpa menyentuhnya sama sekali. 


[8/10Bintang]

Senin, 31 Oktober 2022

[Review] Perempuan Bergaun Merah: Terror Mengerikan Dari Arwah Penuh Dendam!



#Description:
Title: Perempuan Bergaun Merah (2022)
Casts: Tatjana Saphira, Refal Hady, Bento Benedict Julianus, Stella Cornelia, Faradina Mufti, Ibrahim Risyad, Jordy Rizkyanda, Aufa Assagaf, Dayu Wijanto, Dewi Pakis, Ruth Marini
Director: William Chandra
Studio: Frontier Pictures, Rapi Films, Legacy Pictures, Brown Entertainment


#Synopsis:
Dua sahabat yaitu Dinda (Tatjana Saphira) dan Kara (Stella Cornelia) berencana pergi ke club untuk berpesta. Sambil menunggu jemputan teman mereka yang lain, Kara merias make-up pada wajah Dinda agar terlihat cantik dan menarik. Setelah Gerry (Ibrahim Risyad), Rossa (Faradina Mufti), Marko (Aufa Assagaf) dan Wisnu (Jordy Rizkyanda) datang, mereka malah membatalkan rencana pergi ke club dan memutuskan untuk berpesta di rumah Kara saja.


Waktu semakin larut, mereka semakin asyik berpesta dan mabuk-mabukan. Dinda tak kuat lagi untuk mabuk dan memutuskan untuk pulang lebih cepat. Keesokan harinya, Dinda terbangun dari pengar dan mendapat panggilan dari Ibu Kara (Dayu Wijanto) yang menanyakan keberadaan Kara. Dinda mengaku tidak mengetahui keberadaan Kara karena ia pulang duluan saat pesta belum usai.


Hari demi hari terus berlalu, misteri hilangnya Kara pun semakin menimbulkan pertanyaan diantara Dinda, Gerry, Rossa, Marko dan Wisnu. Mereka semua mengaku memang tidak mengetahui keberadaan Kara. Setelah memberikan keterangan pada pihak kepolisian, Dinda, Gerry, Rossa, Marko dan Wisnu mulai mengalami kejadian diluar nalar. Dinda pun meminta bantuan pada pacar dari Kara yaitu Putra (Refal Hady) yang mungkin saja mengetahui keberadaan Kara.


Seiring berjalannya waktu, terror mengerikan terus menghantui Dinda dan ikut dirasakan juga oleh adiknya yaitu Ari (Bento Benedict). Satu persatu dari temannya Kara juga merasakan hal yang sama. Tak ingin keadaannya semakin parah, Dinda dan yang lainnya meminta bantuan pada seorang cenayang yaitu Nenek Wong (Dewi Pakis). Namun apa yang dilakukan oleh Dinda itu malah memperburuk keadaan dan mengancam keselamatan dirinya dan juga adiknya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Kara?


#Review:
Tahun ini, industri perfilman Indonesia semakin semarak dengan kehadiran film-film bergenre horror yang bagus dan mencetak Box Office. Tanggal 3 November 2022 mendatang, film horror Indonesia terbaru datang dari rumah produksi Frontier Pictures dan Rapi Films yang berjudul PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022). Film ini disutradarai oleh William Chandra dan diproduseri langsung oleh kreator film SEBELUM IBLIS MENJEMPUT (2020) yaitu Timo Tjahjanto.



Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere dan Press Conference film PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022) yang digelar pada Rabu, 26 Oktober 2022 kemarin di Cinema XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu, William Chandra mengungkapkan rasa syukur akhirnya film ini mendapat kesempatan untuk tayang di bioskop setelah dua tahun lebih postponed akibat Pandemi CoVid-19. Lebih lanjut, sang sutradara juga memberikan apresiasi terhadap totalitas yang dilakukan oleh Tatjana Saphira, Refal Hady dan jajaran pemain lainnya selama proses shooting. Mereka tak pantang menyerah meskipun harus "disiksa" lewat adegan-adegan yang cukup berat.


Untuk segi cerita, film PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022) memiliki plot yang tegas dan tidak bertele-tele. Pada set-up awal, penonton dibuat bertanya-tanya tentang misteri hilangnya Kara. Teman-temannya Kara tidak mempunyai Alibi yang kuat sehingga penonton akan dengan mudah untuk curiga terhadap mereka. Selain itu, atmosfer horror yang diciptakan begitu kuat. Film ini juga memiliki treatment budaya Chinese yang menurutku memberikan angin segar untuk genre horror di Indonesia, karena selama ini film horror Indonesia lebih identik dengan sosok cenayang lokal ataupun sosok Ustadz. Plot semakin complicated disaat William Chandra menebar rentetan kengerian yang dikemas sadis tanpa ampun. Pada bagian ini, menjadi poin paling mencengangkan untukku. Level kesadisannya sudah setara dengan franchise film SEBELUM IBLIS MENJEMPUT (2018) dan PENGABDI SETAN 2: COMMUNION (2022). Lebih lanjut, kehadiran triple plot twist di film ini juga eksekusinya berhasil membuatku terkecoh. Disaat semua misteri direveal, ternyata idenya cerdas dan sangat unpredictable. One of the best plot twist in Indonesian movie so far. Terlepas dari poin-poin plus yang sudah disebutkan diatas, film ini menurutku memiliki satu plot hole yang cukup menganggu. Andai saja adegan para penghuni Apartment yang complain dihilangkan, auto aku kasih skor sempurna untuk film ini. Untuk urusan gambar, sang sutradara dan tim kamera juga berhasil memanfaatkan tempat-tempat sempit yang ada di dalam Apartment. Teknik pengambilan gambarnya cakep banget, bikin penonton ikutan was-was disaat para karakter menelusuri setiap sudut Apartment.



Untuk jajaran pemain, angkat topi untuk keberanian Tatjana Saphira, Refal Hady dan cast lainnya yang keluar dari zona nyaman mereka selama ini. Meskipun sebelumnya pernah main film horror tapi komedi, kali ini Tatjana Saphira tampil prima di film yang horror murni. Adegan final dilakukannya dengan sangat memukau! Moment kesurupannya ituloh epic sekali! Penampilan Refal Hady juga yang selama identik sebagai Prince of Drama tampil oke dan berhasil mengejutkan penonton. Dayu Wijanto tak pernah gagal untuk urusan mendalami karakter yang ia perankan. Stella Cornelia, Faradina Mufti, Ibrahim Risyad, Aufa Assagaf, Bento Benedict, Jordy Rizkyanda hingga Ruth Marini yang singkat namun sangat berkesan sukses memerankan masing-masing karakter mereka dengan baik.
Overall, film PEREMPUAN BERGAUN MERAH (2022) berhasil memberikan benchmark dan standar baru lagi untuk genre film horror Indonesia. Pusing banget tahun ini terlalu banyak film horror Indonesia yang bagus dan mengesankan!


[8.5/10Bintang]


SPOILER ALERT Film PEREMPUAN BERGAUN MERAH klik disini